1 Kesunyian Diantara Rintikan Salju

" Hmmmm.... *pant* *pant* *pant* "

Di sebuah malam musim dingin, di suatu ruangan bertatami, terlihat dua orang wanita, wanita pertama terlihat tiduran diatas futon dengan wajah yang sedikit pucat dan nafas yang terengah-engah.

Sementara wanita kedua terlihat memakai pakaian dokter berwarna putih lengkap dengan masker yang menutupi mulutnya, dan sarung tangan yang menutupi tangannya.

Wanita pertama itu sepertinya sedang dalam masa kritis kelahiran, dia terlihat kesulitan saat masih terus berusaha mengeluarkan Bayi dari dalam rahimnya.

" Ayo Yashuhiro-San, kepala bayinya sudah terlihat, tarik nafas pelan-pelan lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut. "

Dokter Wanita itu terus menginstruksi pasiennya yang ia panggil Yashuhiro itu untuk bernafas secara perlahan-perlahan.

Nyonya Yashuhiro mulai bernafas secara perlahan-lahan, sesuai instruksi dari dokter wanita itu.

" Ayo teruskan, aku yakin kau bisa melakukannya Yashuhiro-San, tinggal sedikit lagi, tinggal satu dorongan lagi. "

Mendengar ucapan dari Dokter wanita itu, Nyonya Yashuhiro menggengam Futon dengan sekuat tenaga, sambil berteriak hingga ke ujung paru-parunya.

" Hmmmm.... !!! "

.

.

.

Setelah itu, seorang bayi keluar sepenuhnya dari tubuh Nyonya Yashuhiro, Dokter wanita itu dengan sigap langsung mengendong bayi yang masih dipenuhi oleh darah itu. Namun, tangisan pertama dari Bayi yang baru saja melihat dunia luar itu tidak kunjung datang.

Suasana menjadi hening, tidak ada suara yang terdengar sedikitpun, bahkan tidak ada yang menyadari bahwa dari tadi seseorang mengintip lewat celah dari pintu.

Tidak ada suara apapun hingga Nyonya Yashuhiro yang nafasnya masih terengah-engah bertanya dengan nada yang lirih.

" Nanami-san, bagaimana dengan anakku, apa dia baik-baik saja ? Apakah anakku laki-laki atau perempuan ? "

Nyonya Yashuhiro bertanya kepada dokter wanita yang iya panggil Nanami itu. Namun, Nyonya Yashuhiro tidak mendapatkan jawaban apapun dari Nanami, yang terlihat masih memegang Bayi ditangannya dalam diam.

Menyadari bahwa jawaban yang ia tunggu dari mulut Nanami tidak kunjung datang, Nyonya Yashuhiro memasang wajah bingung, dan kembali memanggil nama Nanami.

" Nanami-san? "

Nanami akhirnya sadar setelah mendengar panggilan dari Nyonya Yashuhiro yang kedua kalinya, namun matanya tidak bisa lepas dari bayi yang saat ini masih ada di pelukannya.

" Uh... Oh... Ah... ini anak laki-laki... "

Namun dia kelihatan gagap saat mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Nyonya Yashuhiro.

Pikirannya terus barpacu saat ia memegang bayi yang ada ditangannya itu.

' Dingin... kenapa kulit anak ini sangat dingin...? , ini sedingin Es, tanganku bahkan gemetaran kedinginan saat ini '

Nanami berpikir seperti itu bukan tanpa sebab, tapi saat dia memegang kulit bayi yang baru saja datang ke dunia ini, Nanami merasakan rasa dingin sama seperti saat ia menyentuh Es.

Itu membuat tangannya tidak menjadi mati rasa saat ia memegang tubuh Bayi kecil itu, yang terlihat sangat tenang dan tidak bersuara sedikitpun.

Entah itu mengeluarkan tangisan atau hanya sedikit suara saja, benar benar hening, Nanami sempat khawatir awalanya, namun saat ia menyentuh kulit Bayi itu, ia merasakan denyut nadi, yang menandakan bahwa bayi itu masih hidup.

Tanpa berlama-lama, Nanami langsung membuka mulutnya dan mencoba memanggil Asistennya.

" Hizuna, masuklah. "

Setelah itu, masuklah seorang wanita muda kedalam ruangan, pakaian dan seluruh perlekapannya hampir sama dengan yang dipakai oleh Nanami.

Melihat bayi ditangan Nanami, Hizuna tersenyum lembut dari balik maskernya, dan berkata.

" Jadi bayinya sudah lahir ya. "

Mendengar ucapan Hizuna, Nanami hanya mengganguk, namun wajahnya masih terlihat serius saat dia kembali membuka mulutnya, namun dengan nada suara yang sangat pelan, dengan tujuan agar Nyonya Yashuhiro tidak mendengar obrolan mereka.

" Bawa bayi ini dan lakukan tugasmu. "

Nanami berkata sambil menyerahkan bayi ditangannya kepada Hizuna. Saat Hizuna menerima bayi dari Nanami, ia merasakan rasa dingin seperti yang Nanami rasakan.

Ia seketika kaget dan langsung melebarkan matanya, dan tanpa sengaja bergumam.

" Ini... "

Namun, sebagai seorang yang sudah ahli di bidangnya, Hizuna menyadari bahwa ia tidak bisa berbicara hal yang akan membuat Nyonya Yashuhiro khawatir dan shock, jadi dia hanya meminta jawaban dari Nanami dengan pandangan bertanya.

Melihat pandangan yang diarahkan Hizuna kepadanya, Nanami hanya mengangguk dengan wajah yang pasrah.

Hizuna yang melihat itu, tanpa pikir panjang juga mengangguk lalu pergi dari ruangan untuk dilakukan pengecekan sistem organ dan pembersihan tubuh bayi.

Karena Bayi yang baru saja dilahirkan, masih kotor oleh darah dan lapisan lemak yang menempel di sekujur tubuhnya.

Setelah Hizuna pergi, Nanami langsung melepas sarung tangannya dan mendekati Nyonya Yashuhiro yang masih mencoba berdiri dari tempat tidurnya.

" Bagaimana keadaan bayiku Nanami-San ? Apa dia baik-baik saja? Jawablah!!! "

Nyonya Yashuhiro khawatir dan panik, karena ia merasakan ada yang tidak beres saat ia melihat ekspresi yang dipancarkan dari wajah Nanami dan Hizuna saat mereka memegang bayinya.

Melihat Nyonya Yashuhiro, Nanami memasang ekspresi sedih sambil berpikir.

' Insting seorang Ibu untuk anaknya benar-benar luar biasa, bukan? '

Namun, Nanami langsung mengganti ekspresi sedih di wajahnya dengan senyum lebar saat ia berusaha menenangkan Nyonya Yashuhiro.

" Yashuhiro-san, tenanglah dulu, saat ini Hizuna sedang mengecek kondisi tubuh dari sang bayi dan membersihkan beberapa kotoran yang masih menempel di tubuhnya, jadi lebih baik kau duduk dulu. Kondisi tubuhmu masih sangat rentan karena efek Pasca Melahirkan, tolong duduk dengan tenang. "

Nanami berusaha menenangkan Nyonya Yashuhiro dengan perkataan selembut mungkin, namun Nyonya Yashuhiro masih keras kepala dan memberontak.

" Tidak!!! Aku ingin melihat anak laki-lakiku. "

Saat Nyonya Yashuhiro mencoba berdiri untuk yang ke sekian kalinya, suara derit pintu terdengar lalu pintu kayu terbuka dan masuklah seorang gadis kecil sekitar umur 5 tahun kedalam ruangan.

" Ka-chan... Ka-chan "

Menyadari suara gadis kecil itu, baiknitu Nyonya Yashuhiro maupun Nanami langsung mengalihkan tatapan Mereka ke sumber suara.

Dan disana mereka melihat seorang Gadis Kecil yang memanggi Nyonya Yashuhiro dengan panggilan Ibu.

" Shimizu, kenapa kau ada disini, bukankah ibu sudah bilang untuk duduk manis diluar. "

Ucap Nyonya Yashuhiro kepada Gadis Kecil yang bernama Shimizu itu. Mendengar pertanyaan dari ibunya, Shimizu yang saat ini memegang boneka rusak ditangannya berkata dengan wajah polos.

" Ehh... tapi Ibu keliatan kesakitan tadi. "

Shimizu berkata sambil menarik-narik lengan baju Ibunya, Nanami hanya bisa diam menyaksikan pemandangan ini. Namun, entah karena sedang emosi atau apa, Nyonya Yashuhiro membentak anaknya.

" TIDAK ADA TAPI !!! "

Mendengar bentakan dari ibunya, Shimizu yang masih anak-anak langsung terdiam, Nanami juga tidak percaya Nyonya Yashuhiro membentak anaknya seperti itu, setelah beberapa saat diam, air mata mulai muncul dari mata Shimizu yang sudah berkaca-kaca.

" *Sniff* *Sniff* Uwaaaaaa... "

Shimizu langsung menangis sekencang-kencangnya, yah ia tidak bisa disalahkan karena anak kecil manapun akan menangis jika dibentak seperti itu.

Menyadari bahwa ia sudah melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan, Nyonya Yashuhiro langsung melebarkan mata, dan memeluk Shimizu didepannya.

" Maaf... maafkan ibu Nak, ibu tidak bermaksud untuk membentakmu. "

Nyonya Yashuhiro berusaha menenangkan anaknya yang menangis karena salahnya sendiri, setelah itu, secara perlahan-lahan Shimizu mulai berhenti menangis.

" *Sniff* Shimizu hanya khawatir dengan ibu *Sniff* Shimizu tidak bermaksud membuat Ibu marah *Sniff* "

Shimizu terus berkata seperti sambil mengusap-usap hidung dan matanya. Nyonya Yashuhiro tambah merasa bersalah, dan ia memeluk Shimizu dengan erat.

" Tidak, Shimizu tidak bersalah, Ibu lah yang salah karena marah kepada Shimizu, jadi berhenti menangis, oke? "

Mendengar ucapan Ibunya, Shimizu langsung berhenti menangis dan berkata sambil menganggukkan kepalanya.

" Um. "

Setelah beberapa saat, Pintu ruangan terbuka, dan masuklah Hizuna sambil menggendong seorang bayi.

Melihat itu, perhatian semua orang tertarik menuju Hizuna. Nyonya Yashuhiro langsung membuka mulutnya saat ia melihat Hizuna masuk sambil membawa bayinya.

" Bayiku... Dia sehat kan? "

Mendengar pertanyaan dari Nyonya Yashuhiro, Hizuna memasang tatapan ragu, ia kemudian melirik Nanami, yang hanya membalas lirikannya dengan anggukan.

" Ya... dia sehat, tapi... "

Mendengar keraguan dari nada bicara Hizuna, Nyonya Yashuhiro menuntun, seperti ya emosinya menjadi kembali tidak stabil.

" Tapi Apa ??? "

Setelah itu, tanpa bicara lagi, Hizuna menyerahkan bayi itu kepada Nyonya Yashuhiro. Nyonya Yashuhiro kemudian langsung mengambil bayinya ke pelukannya.

Namun, saat ia menyentuh bayi itu, ia merasakan dingin walaupun sudah dilapisi oleh Kain yang cukup tebal.

Tidak ada tangisan, bayi itu hanya diam dan tidak bersuara. Mata Nyonya Yashuhiro langsung melebar saat ia memegang anaknya itu.

Namun, tidak sampai disitu, setelah merasakan dingin, Nyonya Yashuhiro melihat hal yang membuat jantungnya serasa berhenti.

Ia melihat penampakan makhluk dengan wujud mengerikan yang tidak lain adalah anaknya, wajah bayi anaknya berubah menjadi wujud makhluk hitam dengan mata emas dan aura mencekam.

Saat melihat makhluk mengerikan itu, tanpa pikir panjang, Nyonya Yashuhiro secara reflek melepaskan pegangannya dari bayi ditangannya.

* Buk *

Bayi itu secara cepat jatuh, untungnya, ia jatuh diatas Futon yang walaupun tipis hal itu lebih baik daripada jatuh di lantai.

Melihat hal itu, Nanami maupun Hizuna langsung panik dan sedikit berteriak.

"" Tidak!!! ""

Nanami maupun Hizuna langsung mendekat dan mengangkat bayi itu yang baru saja terjatuh dari pelukan ibunya. Akhirnya setelah ia terjatuh, bayi tiu kelihatan seperti ingin menangis, namun, yang keluar dari matanya bukanlah air.

Tidak, itu air, namun dalam sekejap air tersebut berubah menjadi tetesan Es. Nanami yang melihat itu terkejut namun ia tidak seterkejut tadi, kemudian ia melihat kearah Nyonya Yashuhiro yang terlihat ketakutan saat duduk bersandar di tembok.

" Ti-tidak, jau-jauhkan Monster itu dariku!!! "

Melihat itu, entah itu Nanami, Shimizu, ataupun Hizuna membuat ekspresi bingung. Nanami tidak mengerti apa yang menyebabkan Nyonya Yashuhiro memasang ekspresi ketakutan seperti itu.

" Monster? Ada apa denganmu Yashuhiro-San? Ini adalah anakmu, kenapa kau melemparkannya seperti ini adalah sampah? "

Ucap Nanami dengan sedikit kemarahan, ia tidak habis pikir Nyonya Yashuhiro berbuat hal seperti itu kepada bayi yang baru lahir, apalagi bayi tersebut merupakan anaknya sendiri.

" Anakku? Bagaimana bisa Monster berwujud mengerikan seperti itu menjadi anakku, Jauhkan dia dariku!!! "

Seketika setelah ia mengatakan hal seperti itu, Nyonya Yashuhiro langsung melihat pemandangan mengerikan muncul dari belakang Nanami dan Hizuna.

Saat melihat itu, ia langsung berteriak yang mengejutkan Hizuna dan Nanami.

" TIDAAAK, JANGAN MAKAN AKU, AKU MOHON!!! MENJAULAH DARIKU!!! "

Tepat setelah berteriak sambil mengibas-ngibaskan tangannya, Nyonya Yashuhiro langsung pingsan ditempat, dan jatuh dari senderannya.

Suasana menjadi sunyi, Nanami juga masih belum dapat mencerna apa yang terjadi.

" Monster? "

Ia kemudian kembali melihat ke wajah lucu bayi itu, rasa dinginnya semakin membuat tangannya mati rasa, namun ia tetap menahannya.

Dan dengan lembut mengelus pipi bayi itu dengan lembut.

" Sungguh anak yang malang, bahkan ibunya sendiri tidak ingin menggendongnya. "

Nanami memasang wajah belas kasihan dan kesedihan, Shimizu yang masih kecil tidak terlalu mengerti apa yang terjadi, sementara Hizuna memeriksa keadaan Nyonya Yashuhiro.

" Jika ibumu tidak ingin memberikan nama padamu, biar aku saja. "

Nanami kemudian melihat ke langit malam musim dingin lewat jendela.

" Kau akan kuberi nama Tetsuya, mulai hari ini, namamu akan menjadi Yashuhiro Tetsuya, sesuai namamu, semoga kau menjadi seorang yang Cerdas dan Bijak. "

Nanami, kemudian memeluk Bayi itu aka Tetsuya seperti anaknya sendiri.

Malam itu, 31 Desember, Pukul 11 : 59 PM, malam Tahun Baru, menjadi Hari kelahiran dari seorang anak bernama Tetsuya Yashuhiro .

avataravatar
Next chapter