1 Prolog

Kim Jisoo, lahir pada tanggal 3 Januari.

Jisoo adalah gadis cantik, dia berbakat dalam hal bernyanyi. Bakat itu ia dapatkan dari ayahnya. Dia terlihat sempurna dimata kaum laki-laki. Hanya satu kekurangan nya, yaitu sifat nya.

Wajah dan sifat Jisoo sangat berbeda. Wajah nya terlihat ramah dan baik, tapi sifat nya berbanding terbalik. Semua orang yang mengenalnya tidak menyukai Jisoo.

Semua orang bilang, bahwa Jisoo adalah gadis kasar, urak-urakan, dan selalu memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu yang harusnya ia kerjakan.

Hanya kepada ayah nya lah Jisoo bersikap baik. Dia menjadi penurut, jika sudah berhadapan dengan ayah nya.

Sebenarnya, dulu Jisoo tidak seperti sekarang. Dia sangat baik, ramah dan penyayang. Dia juga salah satu murid berprestasi disekoah nya. Sehingga semua orang menyukai nya. Tapi dua tahun yang lalu sifat nya berubah menjadi seperti sekarang.

Alasannya, karena Jisoo harus menerima kenyataan bahwa kedua orangtua nya harus berpisah.

Ketika orangtuanya telah berpisah, Jisoo tinggal dirumah ayah nya. Itu keputusan nya, dia lebih membenci ibunya. Karena ibunya lah yang menceraikan ayahnya, dengan alasan bahwa ayah Jisoo selingkuh. Padahal, Jisoo melihat dengan mata kepalanya sendiri, ibunya lah yang telah berselingkuh.

Setelah perceraian kedua orangtua nya, Jisoo mulai malas-malasan dalam hal belajar. Nilai nya turun drastis, sifat nya menjadi pemarah. Dia tidak segan-segan memarahi siapapun, yang menurutnya adalah pengganggu.

Ayah nya berusaha keras untuk sabar, tapi sulit untuk memperhatikan Jisoo. Karena ia harus sering bepergian ke luar negri. Hal itu membuat Jisoo merasa leluasa melakukan apapun, sehingga semua orang takut padanya.

Pada saat Jisoo melakuan pelanggaran sekolah, ibunya dipanggil. Karena ayah nya sedang berada di Singapura. Setelah mendengar kabar putrinya itu, ibu Jisoo memarahi ayah nya karena tidak bisa mendidik Jisoo dengan benar.

Ibunya meminta, agar Jisoo tinggal bersama nya. Karena Jisoo bisa lebih diawasi, ayah Jisoo tidak mempermasalah kan itu. Hanya saja, ayah nya tidak bisa memaksa keinginan Jisoo. Semua keputusan ada ditangan Jisoo.

Sempat beberapa kali ibunya membujuk Jisoo, agar mau tinggal bersama. Tapi Jisoo selalu menolak dengan kata-kata yang menyakitkan.

"Aku tidak ingin tinggal bersama wanita yang mengkhianati ayah ku!"

Itulah kata-kata yang selalu ia lontaran untuk ibunya. Setelah Jisoo mengatakan hal itu, ibunya hanya menangis dan berkata bahwa ia menyesal. Tapi bagi Jisoo, sudah tidak ada penyesalan yang harus ia terima.

Jisoo pernah berikrar dihadapan ibunya, bahwa dia tidak akan pernah memaafkan ibunya. Apalagi ibunya sudah menikah dengan selingkuhannya. Jisoo tidak akan menerima permintaan maaf dari ibunya.

Hal yang buruk memang, tapi itulah Jisoo. Hati baiknya tersakiti, lalu sifatnya berubah karena hal itu.

Kata-kata, Orang jahat terlahir dari orang baik yang hatinya tersakiti. Benar adanya.

Contohnya adalah Jisoo.

Ayah Jisoo sudah berusaha keras untuk menasehati Jisoo, tapi tidak ada hasil yang ia dapatkan.

Jisoo akan menurut hanya didepan nya saja, ketika ayah nya bekerja, apalagi melakukan perjalanan bisnis keluar negri atau luar kota. Jisoo akan membuat ulah. Selalu saja ada pelanggaran yang ia buat disekolah.

Bahkan Jisoo sempat dikeluarkan dari sekolah lamanya. Sudah 3 kali ia berpindah sekolah, karena tidak ada yang sanggup menangani sifat Jisoo.

Hanya sekolah ini lah, yang mampu bertahan dengan sifat Jisoo. Banyak murid yang protes, dan meminta Jisoo dikeluarkan. Tapi kepala sekolah, terus memberi kesempatan agar Jisoo berubah.

Dan ketika peringatan muncul, sifat Jisoo akan berubah menjadi baik. Tapi tidak bertahan lama, hanya satu hari. Lalu keeseokan harinya, Jisoo akan melakukan ulah lagi.

Dikelas nya, Jisoo lah yang nilai nya paling rendah. Semua nilai ulangannya, ia selalu mendapat nilai nol. Ia selalu mendapat peringkat terkahir, tidak pernah naik walaupun satu.

Jisoo berhasil naik kelas, karena nilai tugas harian dan kehadirannya cukup untuk menutupi nilai ulangannya.

Tugas harian Jisoo selalu dikerjakan teman sekelas nya yang terbilang pintar, maka dari itu nilai tugas nya selalu mendapat nilai bagus.

Tentu guru-guru tahu, mereka membiarkannya karena berharap Jisoo akan malu dan mulai mengerjakan tugas nya sendiri. Tapi sampai saat ini, hal itu belum terjadi.

Entah mengapa, semua guru termasuk kepala sekolah, sangat yakin bahwa Jisoo akan berubah menjadi lebih baik. Keajaiban memang selalu ada, tapi entah kapan datang nya itu.

avataravatar
Next chapter