2 01

Bangkok, Thailand

KRINGG!!!

"Euhmm"

Seorang pemuda manis menggeliat didalam gelungan selimut putih. Ia meregangkan tubuhnya dan segera mengumpulkan nyawanya. Ia mengusap matanya mencoba menerima cahaya matahari yang menembus melalui kaca jendelanya.

Gulf kanawut, ya dia pemuda manis yang baru saja lulus SMA dan melanjutkan study nya di universitas terkenal di Bangkok.

Ini adalah hari pertamanya masuk kuliah dan waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi tapi Gulf masih saja belum beranjak dari kasurnya. Ia duduk dengan mata tertutup.

Gulf menengok jam nya dan seketika ia membulatkan matanya.

"Shia! Aku terlambat!"

Gulf lompat dari kasurnya dan segera berlari mengambil handuknya di balkon.

BRUKK

"Shiaa"

Gulf terpeleset dan jatuh didepan pintu balkon. Ia mengusap pinggangnya karena merasakan sakit. Ia berdiri dan berjalan perlahan mengambil handuknya di balkon sambil memegang pinggangnya.

Setelah mengambil handuknya ia masuk ke kamar mandi dan segera mandi.

Tak perlu waktu lama untuk mandi, Gulf keluar dari kamar mandi dengan celana boxer dan kaos putih polos. Ia tengah mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

"Astaga! Ai No! Kau mengagetkan ku saja!"

Saat keluar dari kamar mandi ia dikejutkan dengan seseorang yang tengah duduk di kasurnya. Ternyata itu sahabat nya Techno.

"Hehe maafkan aku naa"

Techno hanya menyengir membuat Gulf menghela nafas pasrah.

Gulf berjalan menuju lemarinya mengambil kemeja putih dan celana jeans ketat. Ia mengambilnya lalu melempar di kasur tepat didepan Techno.

"Ai Gulf, kau hampir mengenai mukaku"

Techno memasang wajah kesal namun itu terlihat konyol di hadapan Gulf. Gulf hanya terkekeh dan menggedikkan bahunya tanda ia tak peduli.

"Cepatlah, ini hari pertama kita aku tidak mau kita terlambat hanya karena kau yang sang-"

PUKK

"Aww Gulf kau ingin membunuhku hah?"

Techno ditimpuk handuk basah oleh Gulf. Telinga Gulf sudah panas sendiri mendengarkan ocehan Techno.

"Diamlah No, ayo berangkat"

Gulf berjalan keluar kamar meninggalkan Techno yang menatap tak percaya kepada sahabatnya itu.

"Gulf! Hey tunggu aku! Gulf! Sat!"

~skip~

Saat ini Gulf dan Techno sudah sampai di universitas mereka. Ya, mereka satu universitas dan satu fakultas.

Mereka berdua memilih masuk fakultas ekonomi. Awalnya,Gulf akan masuk ke fakultas hukum namun otaknya menolak setelah mengetahui betapa sulitnya materi tentang hukum.

Gulf dan Techno berjalan bersama menuju fakultasnya. Mereka menjadi pusat perhatian para mahasiswa yang berlalu lalang. Mungkin bukan mereka,tapi Gulf. Ya, hanya Gulf.

Kulit putih mulus,postur tubuh yang yang bagus dan badannya yang tinggi. Membuat semua orang menaruh perhatian padanya.

"Gulf semua mata tertuju padamu" ujar Techno

"Biarkan saja" timpal Gulf.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju fakultas. Fakultas mereka dibilang sangat jauh gedungnya. Mereka harus melewati fakultas hukum dan fakultas kedokteran. Fakultas hukum gedungnya tak begitu besar sehingga mereka agak cepat melewatinya namun gedung fakultas kedokteran sangatlah besar. Dan bisa dibilang paling besar dari gedung fakultas lainnya.

"No aku lelah" keluh Gulf kepada Techno.

"Ayolah Gulf ini baru hari pertama dan kau sudah lelah. Semangat!" Ujar Techno sambil merangkul Gulf yang lebih tinggi darinya sehingga ia harus berjingkat agar sampai pada bahu Gulf

"Heum" Gulf hanya tersenyum dan berdeham menanggapi Techno.

Mereka terus berjalan melewati koridor koridor di fakultas kedokteran. Saat sedang santai berjalan, Gulf dan Techno mendengar teriakan para perempuan . Karena penasaran Gulf dan Techno mempercepat langkahnya agar tahu apa yang sedang terjadi.

Gulf dan Techno masuk kedalam kerumunan perempuan² yang bergerombol. Mereka menghela nafas berat karena mengira ada sesuatu yang sangat menggemparkan ternyata hanya kakak tingkat mereka dari fakultas kedokteran.

"Shia! Ternyata mereka pangeran fakultas kedokteran. Pantas saja perempuan² ini berteriak tak karuan" ujar Techno.

"Pangeran?" Bingung Gulf

"E'e mereka bertiga sangat terkenal di universitas ini. Semua perempuan rela jauh² datang ke fakultas kedokteran hanya untuk melihat mereka bertiga" jelas Techno.

Gulf melihat para pangeran yang di maksud oleh Techno tadi. Memang tampan tapi ada yang lebih membuat Gulf tertarik. Mata Gulf tak bisa dari pangeran satu ini. Gulf terus melihatnya sampai mata mereka bertemu. Cukup lama melakukan kontak mata, pangeran itu tersenyum kepada gulf,hanya senyum tipis. Dengan cepat Gulf memutuskan kontak mata dan salah tingkah sendiri.

"Ai No cepat! Kita bisa terlambat!"

Techno kebingungan karena Gulf yang secara tiba tiba saja menarik tangannya dan berlari untuk keluar dari kerumunan.

"Tunggu Gulf kau kenapa?" Tanya Techno sambil menepuk tangan Gulf agar berhenti menarik tangannya

"Hahhh akhirnya"

"Kau kenapa?" Techno semakin penasaran

"Tak apa"

Techno menganga tak percaya kepada Gulf yang dengan seenaknya sendiri meninggalkan nya setelah menyeretnya secara paksa

"Gulf! Hey! Saraleo!"

Gulf hanya melambaikan tangannya kepada Techno membuat Techno semakin kesal.

Other side

"Hey Mew! Kenapa melamun saja?" Tanya Lhong

Mew, Lhong, dan Thorn. Mereka adalah pangeran yang Techno maksud tadi. Mereka bertiga sedang di kelas dan berbincang saat Professor mereka menerangkan.

"Aku tak apa Lhong" jawab Mew dengan nada berbisik.

"Ada apa hah?" Kali ini Thorn yang bertanya kepada Mew. Mew menunduk dan tersenyum tipis membuat Lhong dan Thorn semakin bingung.

"Kalian ingat saat kita berjalan di kerumunan tadi?" Mew akhirnya mengangkat kepalanya dan memasang wajah datar kepada Lhong dan Thorn.

"Ingat,memangnya kenapa?" Jawab Thorn

"Apa kalian melihat dua lelaki yang berdiri ditengah kerumunan itu?" Tanya Mew.

"Tidak, aku tak terlalu peduli dengan sekitar tadi aku hanya melihat ponselku" timpal Lhong dan yang dihadiahi jitakan dari Thorn dikepalanya.

"Aku sekilas melihatnya, kenapa?" Ucap Thorn

"Tak apa hanya tanya saja" jawab Mew santai.

"Meskipun sekilas aku tadi dapat melihat jelas salah satu laki laki yang berkulit putih mulus ia manis ah bukan manis tapi cantik aku ingin menjadikannya pacar" oceh Thorn

"Itu milik-"

"LHONG,MEW,THORN! JANGAN MENGOBROL SAAT SAYA SEDANG MENERANGKAN MATERI!"

Belum selesai menjawab ucapan Thorn,mereka bertiga sudah terkena amukan dari Professornya.

"Khap~" jawab mereka serempak sambil berpura pura fokus pada buku masing²

Thorn dan Lhong menahan tawanya setelah terkena amukan dari Professornya. Berbeda dengan Mew yang sedang mencatat apa yang Professor terangkan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Manis, aku ingin tahu siapa namanya"

Mew suppasit

"Kenapa aku menjadi salah tingkah saat dia tersenyum padaku"

Gulf kanawut

avataravatar
Next chapter