webnovel

Bab 2

Amazon mulai menaik turunkan layar handphone Ando, ternyata masih banyak sekali poto-poto Kezira yang tersebar di dunia maya karena sudah melanggar aturan sekolah. Bahkan di laur sekolah saja wanita cantik itu selalu berbuat ulah. Tapi Amazon yakin bahwa cewek seperti Kezira memiliki sesuatu yang di sembunyikan sehingga ia menjadi seperti itu, berpura-pura menutupi sejuta luka yang ada.

"Gue kasih tau ya biar lo enggak salah jalan. Jadi ginih, cewek itu tuh cewek yang paling ditakutin sama seluruh penjuru sekolah ini, karena apa. karena ucapan sama perbuatanya itu nakutin, nyeremin. Apalagi dengan wajah sangarnya itu, beuh merinding gue. Disekolah ini enggak ada yang berani sama cewek itu, dulu ada kakak kelas yang ngelabrak wanita itu karena menurut kakak kelas itu cewek itu tuh enggak ada apa- apanya cuman tampang doang. Nah pas di labrak kan wanita itu tuh sifatnya emang dingin dan pendiem, jadi panteslah kalau enggak ada sautan. Karena kesel tuh kakak kelas mukul si cewek itu, dan enggak lama dari itu si cewek itu langsung mukulin si kakak kelas dengan sadisnya, sampe berceceran darah, kakak kelasnya juga dilariin ke rumah sakit, koma. Dan dari sana kita tau kalau cewek itu tuh bener- bener misterius, karena didalam Ranselnya itu isinya ada cutter dan alat aneh lainnya. Pokoknya lo jangan macem macem sama cewek ituh deh, kalau dia udah bilang Mati ya berarti lo bakalan Mati, gituh." jelas Gerin dengan wajah yang berubah menjadi lusuh.

"Psikopat?" tanya Amazon berbisik dilubang telinga Gerin.

Gerin mengangguk kecil "Jangan deketin cewek itu, karena diseluh sekolah ini enggak ada yang mau berteman atau ngomong sama cewek itu, termasuk kepala sekolah yang udah angkat tangan dengan kelakuan aneh dia, Zon. "

"Gue kok jadi tertantang." gumam Amazon.

"Ini bukan tantangan Zon, tapi ini berhubungan sama malaikat pencabut nyawa." cibir Gerin memberikan persamaan Kezia dengan malaikat pencabut nyawa.

Memang benar bahwa Kezia itu dijuluki dengan 'pencabut nyawa' bukan hanya seluruh penghuni sekolah yang tau, tapi sekolah lain pun sudah tau tentang rumor Kezia. Ketika seseorang berpapasan dengan Kezia, maka orang itu akan memilih mundur dan bersembunyi, dari pada menatap langsung wajah Kezira yang sering tersenyum menyeramkan.

"Mana mungkin cewek cantik kayak dia bisa nyabut nyawa orang, emangnya dia malaikat Mikail apa?" cibir Amazon.

"Salah anjib, bukan malaikat Mikail. Kalau malaikat Mikail mah tugasnya meniup sangkakala." ujar Gerin dengan sombongnya.

"Yeh, salah. "

"Malaikat pencabut nyawa siapa ya Sil?" tanya Gerin kepada Sesil.

"Kezira," ujar Sesil lugas.

"Malaikat pencabut nyawa itu si Gerisalut." ledek Tera dari belakang.

"Apa lo bilang!" sentak Gerin kepada Tera.

"Gerinsalut mamamia lezatos!" ujar Tera sambil terkikik karena itulah ledekan yang tepat untuk Gerin.

"Ngaco! " pekik Gerin memanyunkan bibirnya.

"Udah, udah. Malaikat pencabut nyawa mah malaikat Izrail, tapi yang nganterin kita ke malaikat Izrail si Kezira." ujar Kekey dengan tepat.

"Setuju!" ujar semua secara bersamaan.

Tawa mereka pecah, mereka semua tertawa dengan lantang sampai perut mereka sakit.

"Seblak gue mana?" tagih Gerin kepada Amazon yang tidak hentinya menanyakan seblak yang katanya super enak.

"Kantin," ujar Amazon datar tanpa ekspresi.

"Ayo Zon kita ke kantin gue mau seblak, lo kan udah janji mau beliin gue seblak, jadi lo udah enggak bisa ngelak lagi." rengek Gerin menggoyangkan tangan Amazon dengan wajah menyebalkan.

Amazon menghela nafasnya "Bocil!" gumam Amazon mengerutkan keningnya.

Sekarang Amazon tau kalau Kezira sangat ditakuti disekolah, dan disana Amazon merasa tertantang untuk membuat Kezira keluar dari kemisteriusanya, dengan cara apapun.

***

"PEYEK..! ANJING SI PEYEK KEMANA GES!.." teriak seorang cewek yang baru memasuki kelas XI IPA 3.

BRAK!

Terdengar suara kursi dan meja di tendang sangat nyaring sampai menjadi pusat perhatian untuk kelas sebelah yang tengah menikmati waktu istirahat mereka,  semua berkumpul di depan kelas XI IPA 3 karena suara hantaman itu. Kezira menatap sangar cewek yang berteriak itu, sekali -kali ia berdecak sebal dan sekarang kalian tau kan siapa orang yang telah membuat pusat perhatian itu, Kezira.

"ANJING !" teriak cewek yang berteriak karena terkejut.

Kezira menghampiri cewek yang menurut dia sangat mengganggu itu, dengan sorot mata yang tajam dan kedua tangan mengepal.

Semua orang memundurkan langkahnya ketika Kezira melangkah kedepan untuk menghampiri cewek penggangu ketenangannya.

Kezira menarik kerah baju cewek itu dengan keras membuat cewek itu kesulitan untuk bernafas karena tercekik.

"Lo masih mau hidupkan? Kenal gue dong, tau akibatnya kan kalau lo macem -macem sama gue, MATI!" jelas Kezira dengan sorot mata tajam setajam mata elang.

Cewek itu tertunduk lesu tidak berani menatap mata Kezira.

Cewek itu sangat menyesali perbuatanya kerena telah mengganggu singa yang tengah tertidur. Dia kira Kezia tidak masuk sekolah jadi dia dengan lancang berteriak susuka hatinya, ternyata sebaliknya.

"Ma--maaf Kez ," ujar cewek itu terbata dengan bibir yang bergetar karena rasa takut mulai melanda tubuhnya.

"BERHENTI!" teriak seseorang dari ambang pintu, membuat Kezira menoleh dengan senyum smirk persis seperi devil.

Tidak ada yang berani menghentikan apa yang tengah dilakukan oleh Kezia, termasuk kepala sekolah sekali pun. Banyak orang yang bisa menyaksikan kemarahan Kezia namun mereka tidak bisa membantu orang yang tengah kena amarah Kezira tersebut, takut terkena imbasnya.

"KEZIRA!" teriak cowok itu yang menghampiri Kezia dengan sepiring batagor di tangannya.

"Lepas Kezira, lepas!" ujar cowok itu berusaha melepaskan cengkraman tangan Kezia pada cewek yang mulai menangis.

Kezira berdecak " Urusannya sama lo apa?" tanya Kezia nyolot.

Amazon berusaha melepaskannya namun Kezira tetap mencengkram kerah baju cewek itu dengan kuat.

"Lepas! " ujar Amazon dengan lembut.

Akhirnya tangan Kezira melepaskan cengkraman tersebut dengan terpaksa kalau tidak cowok itu akan mengatakan hal konyol lagi seperti tadi pagi.

"Puas, balik ke kelas lo." ujar Kezira datar.

Sebelumnya tidak ada yang bisa menenangkan Kezira jika cewek itu sudah emosi.

"LIAT APA LO!"teriak Kezira menatap satu persatu penonton yang berada di luar kelas.

"Liat lo." ujar Amazon lembut dengan senyum termanisnya.

Kezira berdecak sambil tertawa meremehkan."Batagor?" ujar Amazon menyodorkan batagor miliknya, sebenarnya itu bukan untuk dirinya melainkan untuk Kezira karena ia yakin bahwa Kezira belum makan siang.

"Buat gue?" tanya Kezira datar.

Amazon mengangguk "Iya, buat lo yang paling manis ."

Kezira mengambil sepiring batagor tersebut, menatapnya dengan lurus tanpa mengeluarkan ekspresi bahagia sekalipun dia mendapatkan makanan gratis. Mata Kezira beralih kepada Amazon yang tengah tersenyum dengan manis.

PLOK !

kezira menumpahkan batagor tersebut tepat pada wajah Amazon, membuat wajah Amazon menjadi berantakan. Wajah dan baju seragam Amazon kotor dengan bumbu kacang batagor tersebut. Amazon menyeka wajahnya dengan tangan, karena matanya tertutupi oleh bumbu hingga membuat matanya kepanasan karena sambal yang tercampur pada bumbu kacang tersebut.

Next chapter