1 PROLOG

Adelia fredella, melebarkan matanya saat melihat Irvan reynand, cowok cuek yang menjadi incaran oleh cewek-cewek di sekolahnya. Sedang melangkah ke dekatnya.

"Sebelas IPS satu?" Tanya Irvan, dengan muka datar kepada Della yang masih terpesona dengan kegantengannya.

"Eh iya." Balas Della.

"Hmm," ujar Irvan, sambil memilih tempat duduk di pojok kanan.

"Heh! Lo nggak mau ngucapin terimakasih ke gue?" Tanya Della, dengan nada ngegas.

"Gak." Balas Irvan, dengan santainya.

"Nggak tau terimakasih banget sih heran deh," ujar Della.

"Bisa bisanya gue satu kelas sama cowok cuek ples jutek kayak dia." Gerutu Della.

"Della" Panggil Aurel, yang baru saja masuk kelas.

"Lo kok baru dateng sih?" Protes Della.

"Sorry, gue tadi di tanya-tanyain bokap kenapa berangkat pagi banget gini." Balas Aurel.

Della dan Aurel memang semalam janjian buat berangkat ke sekolah pagi jam setengah enam, karena Della ingin mengajak Aurel untuk makan

Di kantin pagi ini.

"Wih siapa tuh, eh Irvan bukan sih?" Tanya Aurel, saat menyadari sekarang bukan hanya mereka berdua di dalam kelas.

"Iya, bisa-bisanya dia pindah ke kelas kita," ujar Della.

"Aaa omaygatt gue seneng banget, akhirnya ada yang bening banget di kelas kita," ujar Aurel.

"Halah cuek banget gitu, nggak banget." Balas Della, sambil mengibaskan tangannya pura-pura mengusir.

"Dari kelas sepuluh kan emang terkenal cuek Del, lagian nih ya bisanya yang cuek-cuek tuh bisa luluh sama yang cerewet banget kaya Lo." ujar Aurel.

"Terus maksud Lo gue ngeluluhin dia gitu?" Tanya Della.

"Yap benar sekali, biasanya Lo ngerasa tertantang gitu kalau ada cowok cuek, emangnya Lo nggak ngerasa tertantang buat dia nggak cuek ke Lo?" Tanya Aurel.

"Sedikit tertantang nih gue jadinya." Balas Della, sambil tersenyum sinis.

"Ini sih susah banget Del, dia kaya nggak pernah ngelirik cewek gitu." ujar Aurel.

"Tenang aja, nanti dia bakalan Bucin sama gue." ujar Della, sambil tersenyum ke arah Irvan.

"Percaya, ayo ke kantin." Ajak Aurel.

"Ayo." Balas Della.

Saat sedang melangkah keluar dari kelas, tiba-tiba saja Della menghentikan langkahnya. Hal itu membuat Aurel yang berada di sampingnya ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" Tanya Aurel.

"Lo tungguin gue di sini bentar, gue mau ke kelas dulu ngambil dompet," ujar Della.

Sebenarnya Della masuk kembali ke dalam kelas

Bukan untuk mengambil dompetnya, melainkan dia ingin membuat Irvan kesal.

"Irvan." Panggil Della, sambil melangkah mendekati Irvan yang sedang menidurkan kepalanya di meja.

"Lo udah makan belom?" Tanya Della.

Tak kunjung mendapat balasan dari Irvan, Della dengan pelan menepuk kepala Irvan.

"Udah." Balas Irvan.

"Ihh Lo boongin gue kan? Ayo ke kantin, pasti Lo belom makan," ujar Della.

"Udah" Balas Irvan.

"Lo nggak boongin gue kan?" Tanya Della.

"Sksd banget Lo," ujar Irvan, sambil berdiri dari bangkunya. Lalu melangkah keluar kelas begitu saja.

"WHAT?! SKSD KATANYA?" Teriak Della, yang kesal dengan Irvan.

"Gila sih, seumur-umur gue belom pernah di katain SKSD sama cowok. Emangnya gue sok kenal sok dekat gitu ke dia?" Gerutu Della.

Della sudah tidak mood lagi untuk ke kantin, akhirnya dia mengirimkan pesan kepada Aurel yang sedang menunggu di depan kelas.

Della

Rel,

gue udah kenyang

Aurel

Loh?emangnya

Lo udah makan?

Della

MAKAN ATI

Aurel

Lo kenapa?tadi gue lihat Irvan

Keluar kelas dengan wajah kesal gitu,

Apa jangan-jangan ada kaitannya sama Irvan?

Della

Tau ah gue di bilangi SKSD

sama dia masa

Aurel

Oh gue tau,

pasti Lo habis caper ke dia kan?

Della

Tau aja Lo

Aurel

HAHAHA kasian pasti

Nggak di gubris

Della

Tau ah capek

Aurel

Yaudah gue

ke kantin sendiri

Della

Nitip air mineral

sama roti

Aurel

Katanya tadi

udah kenyang

Della

Sekarang jadi laper:((

Aurel

Hmm okelah

Della

Makasih cantik

Aurel

Sama-sama jelek

Hahaha

Della menjatuhkan handphonenya begitu saja di meja, dia menjadi tidak bersemangat untuk apa-apa.

"Awas aja, nanti gue cuekin balik," ujar Della, sambil menatap meja Irvan.

Della menatap jam yang ada di dinding kelasnya, ternyata sudah jam enam lebih sepuluh menit. Pasti sebentar lagi banyak yang sudah masuk ke kelas.

Benar seperti dugaannya, beberapa rombongan teman-temannya, memasuki kelas.

"Della, gila Lo kok udah datang sih," ujar Naumi.

"Iya dong, gue kan anak rajin." Balas Della.

"Di lihat dari kayangan," ujar Naumi.

"Hahaha, tau aja Lo, eh btw Lo tau nggak kalau Irvan si most wonted sekolah kita pindah ke sini" ujar Della.

"Tau kok gue, lagian dia pindah juga sama ke dua teman dekatnya kan?" Tanya Naumi.

"Loh sama dua temen deketnya juga?" Tanya Della.

"Kirain Lo udah tau." Balas Naumi.

"Kok gue kudet sih," ujar Della.

"Harlah cuma berita gitu, nggak penting Del." Balas Naumi.

"Lo kok nggak heboh sih?" Tanya Della.

"Biasa aja." Balas Naumi.

Adara Naumi, teman dekat Della selain Aurel.

Dia memang cewek yang kalem di kelasnya.

"Padahal tadi Aurel heboh," ujar Della.

"Lo juga kan?" Tanya Naumi, sambil tertawa.

"Nggak dong gue." Balas Della, sambil tertawa.

"Hallo gaes, gue penghuni baru di kelas ini nih," ujar seorang cowok, yang baru saja datang.

"Gibran putra Edwin?" Tanya Agni, teman sekelas Della.

"Good." Balas Gibran Putra Edwin, yang sering di panggil Ibra.

"Mau kenalan sama gue nggak?" Tanya cowok di sebelah Ibra.

"Nggak usah." Balas Della, tiba-tiba.

"Wih baru tau gue kalau kelas sini ada bidadari,"

Ujar Cowok tersebut.

"Kudet banget sih Lo, masa cewek se cantik gue Lo nggak tau." Balas Della.

"Hahaha kudet Lo," ujar Ibra.

"Gue Bima Wijaya, panggil aja Bima. Oh iya khusus buat si bidadari panggil gue sayang juga nggak papa," ujar Bima.

"Gila ya Lo," ujar Della.

"Wih kalem cantik," ujar Ibra.

"Kelas sini kelihatannya enak ya" ujar Bima.

"Eh Irvan diem-diem Bae," ujar Ibra.

"Ayo ke Irvan," ujar Bima, sambil menarik Ibra menuju tempat duduk Irvan.

"Kok bisa ya Irvan mau temenan sama dua manusia gila," ujar Naumi.

"Terpaksa sih kayaknya." Balas Della, sambil tertawa.

"Hahaha tawa Lo nular banget asli," ujar Naumi.

"Oh ya jelas." Balas Della.

"Dari dulu Lo selalu punya kepercayaan diri yang tinggi ya Del," ujar Naumi.

"Harus sih." Balas Della.

"Pertahanin," ujar Naumi.

"Siap kakak." Balas Della.

"Aurel di mana?" Tanya Naumi.

"Ohh iya dia kok nggak balik-balik ya, Masih di kantin." Balas Della.

"Kirain belom Dateng," ujar Naumi.

"kita tadi janjian berangkat pagi," ujar Della.

"Nggak ngajak gue nih ceritanya?" Tanya Naumi.

"Kita tau kalau Lo selalu sarapan di rumah." Balas Della.

"Iya juga sih." Balas Naumi.

avataravatar
Next chapter