1 01.Bitch

      Guyuran hujan yang sangat lebat tak membuat langkah seorang gadis berkulit putih serta berambut sebahu ini, mengehentikan langkahnya.

"Ridhoo!! Dengerin gue dulu!" ucapnya sambil berusaha meraih jaket lawan bicaranya yang juga ikut basah kuyup terkena hujan.

Yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya sembari menolehkan pandangannya kearah sumber suara.

"Lo ,berhenti aja deh! Jangan ikutin gue mulu, capek gue, cewek apaan sih lo? DASAR MURAHAN!" sontak gadis yang mengikutinya itu pun menghentikan langkahnya di hadapan lelaki berpostur gagah dengan,rambut blonde yang sudah basah.

"Sebenci itu ya, lo sama gue,sampek bilang gue murahan" ucap Alexa sambil menunduk ,dengan air mata yang sudah bercampur dengan air hujan yang mengalir di kulit putihnya itu.

"EMANG LO MURAHAN KAN? ! GATAU MALU, LO TUH CEWEK,HARUSNYA LO NGGAK NGEJAR NGEJAR COWOK KAYAK GINI! Cih'- dasar bitch" Ucap laki laki itu yang terdengar kasar bagi siapapun yang mendengarnya.

"Udah puas marahnya,gue cuma mau ngembaliin ,dompet lo yang tadi jatoh, gue tau itu penting buat lo, sorry kalau gue buat lo risih" tangis Alexa kini mulai pecah ,seraya menyerahkan dompet kulit berwarna coklat milik laki laki tersebut.

   Selepas kepergian lelaki itu , Alexa meluapkan tangisannya dibawah guyuran hujan yang membuat senjanya tak lagi terlihat.

"Tuhan!! Mengapa aku tidak bisa marah, jika sudah berhadapan dengannya" ucapnya diselah selah tangisannya.

"Neng,, buruan balik, hujannya makin lebat,nanti sakit." hingga satu suara dari pak bon membuatnya terperanjat dari tempatnya.

"I,,iya pak" jawabnya.

   Dengan baju seragam yang sudah kotor, Alexa berjalan menuju gerbang sekolah,hendak menunggu jemputannya tiba, tak selang beberapa lama,seorang laki laki sedikit tua keluar dari dalam mobil berwarna hitam itu, yang tak lain adalah sopir Alexa.

"Non,kok bajunya basah? ,ayo balik! Nanti non sakit, saya yang dimarahi tuan"

"Percuma pak, nggak ada yang peduli sama saya" ucapnya lirih sambil berjalan memasuki mobil.

   Hidup serba berkecukupan,dan mewah tak membuat Alexa bahagia.Kedua orang tuanya yang sibuk mengurus bisnis di luar kota ,membuatnya tak mempunyai waktu kumpul bersama keluarga, sekalipun berkumpul,pasti ada saja hal hal yang menimbulkan peetengkaran diantara orang tuanya.

    Disatu sisi ada sesosok pria yang tengah mengamati pergerakan Alexa.

"Apa gue kelewatan ya ?"  batin pria tersebut .

"Ah ,apa urusan gue, nggak penting!" ucapnya kemudian mengendarai motor ninja merah kesayangannya.

Ridho merasa aneh pada hatinya, ia merasakan sesal setelah membentak Alexa, walaupun sebelumnya Ridho tidak pernah merasa bersalah bahkan saat setelah menghajar teman satu angkatannya.

      Sesampainya dirumah,Alexa langsung masuk kedalam kamarnya untuk ganti baju dan membersihkan diri. Setelah semua kerepotannya selesai ia pergi ke balkon kamarnya untuk melihat hujan yang turun sangat lebat,seperti hatinya yang juga sedang dutupi awan kelabu.Dengan sweater maroon kesukaannya, Alexa berdiri menatap dunia yang seolah tak ingin bersahabat dengannya.

"Aku iri dengan hujan, hujan rela jatuh dan tak pernah membenci awan kelabu, sedangkan aku... Sulit sekali ikhlas menerima takdir hidupku" perlahan ,air mata mulai jatuh pada pipi mulusnya itu. Entah sudah sesering apa dirinya menangis, bahkan caranya tertawa pun Alexa sudah lupa.

       Dengan penuh keyakinan Alexa turun untuk menhampiri mamanya yang ada di lantai bawah.

"Mama,lagi sibuk?" tanyanya lirih.

"Iya, kenapa?" balas mamanya.

"Ma, udah lama eca nggak punya teman curhat, eca rindu dipeluk mama, eca rindu mama yang dulu.. Hiks..hiks" Alexa memeluk mamanya yang sedang bergulat di depan laptop dengan erat.

"Maafin mama eca, mama sekarang jarang urusin kamu, mama terlalu sibuk urusin pekerjaan mama, tapi mau gimana lagi, kalau mama ninggalin ini, perusahaan kakekmu bakalan bangkrut." ucap mamanya yang beralih membalas pelukan Alexa.

    Masih sama seperti dulu, walau banyak cara yang dilakukan Alexa untuk mengambil hati mamanya,tetap saja ,sang wanita paruh baya itu, sangat susah untuk memberikan perhatian kepada anaknya.

"Yaudah ,kalau mama lagi sibuk, eca nggak mau ganggu" ucap Alexa seraya mengusap sisa air mata di pipinya.

     Di dalam kamar, Alexa kembali termenung, menatap awan yang semakin mendung.

"Hujan nggak berhenti berhenti, mungkin dia tau isi hatiku yang juga sudah lama ,tak terjangkau oleh mentari,aku butuh teman curhat" ucapnya sedikit berteriak frustasi.

oOo

"Pak nanti jemputnya agak sorean aja ya! Saya ada ekskul nanti" pintah Alexa pada sopirnya.

     Alexa berjalan melewati koridor sekolah,dengan wajah tertunduk ,ia berjalan tergesah gesah, karena banyak sekali cibiran yang terdengar di telinganya.

"Oh itu,anak kelas sebelah yang nggak tau malu itu kan?"

"Tampang kayak gitu,mau dapetin Ridho."

"Murahan emang."

    Kiranya seperti itulah ,beberapa cibiran yang dilontarkan oleh kakak kelas maupun sepantaran. Meski sudah menjadi makanan sehari hari, namun kali ini, Alexa benar benar tidak sanggup lagi,mendengar kata 'Murahan' yang terus terngiang dipikirannya sejak kemarin.

    Dengan sekuat tenaga ,Alexa berlari sekencang kencangnya ,ke arah kelasnya,namun gara gara posisi wajah tertunduk,tanpa sengaja dirinya menabrak seseorang.

Bruk!

     Bersamaan dengan itu, Segelas kopi hangat tumpah di bajunya.

"Aww!" pekik Alexa, kala merasa panas disekujur tubuhnya.

"Lexa!!" panggil teman temannya.

"Eh ,Dho,lo keterlaluan banget sih,ada dendam apa lo sama Lexa, segitu bencinya sih lo" . Karin cahaya surya,temanya yang satu ini, mulai geram menatap perlakuan Ridho yang sudah sangat keterlaluan.

"Lho,kok jadi nyalahin gue, salahin aja temen lo,siapa suruh jalan pakek nunduk, harusnya tuh, dia yang tanggung jawab karena udah tumpahin kopi gue." balas Ridho dengan WATADOS nya.

"Keterlaluan ya lo" ucap karin seraya melayangkan tangannya hendak menampar Ridho, namun dengan cekatan ,Alexa menahan tangan karin.

"udah rin, gue gapapa " ucap Alexa.

"Untung dicegah,kalo nggak habis lo!!" sambung karin.

Alexa diantar oleh kedua temannya yaitu karin dan, Gea. Gressia laila nur syafiah. Sahabat karib Alexa yang juga sama sama menyukai teman kelasnya.

Back to topik»

Sesampainya di kamar mandi.

"Haduh! Lexa,kok bisa gini sih,emang kejadiannya tadi gimana?" tanya Gea dengan raut wajah panik.

"Tau tuh lexa,pagi pagi udah,ada aja ulahnya"timpal karin.

"Jadi sebenernya ini tuh emang murni salah gue, gue tadi lari tapi nggak liat liat,mangkanya jadi nabrak Ridho"

"Yahh kok gue merasa bersalah sih sama Ridho, Ahhh tapi bodo amat lah,emang ngeselin tuh bocah" ucap karin.

"Emang lo ngapain,lari lari? Takut telat? Orang masih pagi juga" tanya Gea.

"Yah,abisnya gue tuh risih dengar cibiran kakak kelas ,sama anak kelas sebelah, mereka bilang gue murahan ,masa' " jawab Alexa.

"HAH SERIUSAN? SIAPA YANG BILANG, SINI GUE HABISIN ORANG NYA" ucap Karin dengan gaya seolah olah akan menghabisi seseorang.

"Hahahahaha" tawa Alexa dan Gea bersamaan.

"Kenapa ketawa?" tanya karin bingung.

"Abisnya lo lucu,udah nggak usah diperpanjang,nanti malah ribet urusannya." balas Alexa.

"Yaudah ,tapi nanti kalo ada apa apa bilang gue ya!" pintah karin.

"Iya," jawab Alexa.

Mereka bertiga pun keluar dari kamar mandi ,dan hendak menuju kelasnya.

"Eh ,Ge, ada Aldi tuh" ucap Karin sambil menyenggol lengan Gea.

"Apaan sih" balas Gea tersipu malu.

   Akhirnya mereka bertiga pun sampai di kelas dan mendapati teman temannya yang lain sudah datang semua.

"Dari mana lo?" tanya seorang gadis bernama Alika Fatimah Tuszahra yang selalu ngegas jika berbicara.

"Dari kamar mandi" jawab Alexa.

"Emang tadi kejadiannya gimana?" tanya temannya yang bernama Ningrum ayu pramesti.

"Panjang kalau diceritain mah,ya nggak ge,kira kira bisa satu novel tuh" jawab Alexa.

"Ih alay,kan bisa buat bahan gosip an" sambung Ningrum.

"Yaudah nanti gue ceritain" ujar Alexa.

"Bener?" tanya Ningrum memastikan.

"Iya" kemudian Alexa pergi menaruh tas nya.

TO BE CONTINUED>>>

avataravatar
Next chapter