webnovel

Sudah Sakit Masih Menggodaku, Tidak Nyaman

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Yun Jianyue ketiduran setelah menangis untuk waktu singkat.

Gu Zhishen berdiri dengan hati-hati dan tidak ingin membangunkan Yun Jianyue. Ia pun meninggalkan kamarnya dan menghubungi Mo Fuqing. Masalah perusahaan ada Yu Jinjiu yang mengurusnya, namun masalah majalah gosip dan berita koran masih belum diurusnya.

Ia berharap berita ini bisa menghilang pada sore ini, baik yang ada di koran maupun di internet juga.

Kemudian ia mendapat telepon lagi dari Fu Wenqing yang mempertanyakannya mengenai masalah ini. Namun ia lebih mengkhawatirkan Gu Wei yang masih di rumah sakit dan Yun Jianyue di kamar tidurnya. Sekarang ini ia sungguh tidak ada waktu menjelaskan semuanya kepada Fu Wenqing, ia menjawab dengan singkat dan ia pun memutuskan panggilan telepon ini.

Telepon selulernya sekali lagi mendering, kali ini adalah Xi Xia dan dia hanya memberikan satu kalimat, "Sepuluh menit kemudian kita mengadakan rapat virtual!"

Sekarang Yun Jianyue masih tidur, ia bisa meninggalkannya sementara waktu tetapi dirinya tidak pergi ke perusahaan Bolun justru dirinya ke rumah sakit untuk melihat kondisi Gu Wei.

Rapat Virtual akan segera diadakan, namun saat ini ia masih berada di dalam mobil. Di gedung perusahaan masih ada Yu Jinjiu dan Cheng Yufei, ia tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu, sekarang yang paling membuatnya khawatir adalah kondisi Gu Wei dan Yun Jianyue.

Gu Zhishen memikirkan sesuatu, ia pun mengambil telepon selulernya untuk mengirim pesan kepada Gu Anyang sebelum memulai rapat.

Saat melihat layar teleponnya, ia mendapat kabar bahwa kondisi Gu Wei masih stabil. Ia sudah bangun satu kali dan berharap melihat Gu Zhishen di sebelahnya. Ia pun mengatakan kalau dirinya tidak ada masalah, menyuruhnya pergi untuk menyelesaikan urusannya terlebih dulu.

Mengetahui hal itu, Gu Zhishen meminta beberapa orang untuk mengunci semua kanal berita sehingga Gu Wei tidak mengetahui masalah Yun Jianyue dan dirinya yang telah beredar di koran.

Sore hari, ia berencana ke perusahaannya. Namun ketika di perjalanan menuju kantornya, ia mendapat telepon dari Gu Anyang. Dengan sigap ia langsung memutar arah dan kembali menuju Jia Yuan.

Begitu masuk ke rumahnya ia langsung bertanya kepada Zeng Pei, "Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Demam hingga 40 derajat, Tuan Bai sudah memberikan infus dan meninggalkan obat. Pihak rumah sakit mendesak menghubunginya dan memintanya segera kembali ke rumah sakit. Beberapa menit yang lalu, akhirnya ia baru saja pergi. Sekarang ini Nona Gu sedang menemani Nyonya."

Gu Zhishen tidak lagi mengatakan apapun dan mempercepat langkahnya menuju kamar tidur.

Daripada mengatakan kalau Gu Anyang menemani Yun Jianyue, lebih tepatnya adalah ia sedang berbaring di tempat tidur dan hanya mengawasi Yun Jianyue.

Karena demam tinggi, pipinya tampak sangat merah dan terlihat tidak wajar, napasnya pendek dan cepat, bibirnya mengering dan mengelupas.

Ketika itu, Gu Anyang yang melihat Gu Zhishen sudah datang langsung berdiri dari tempat tidur, "Kakak, Kakak Ipar masih tidur sudah sangat lama. Tapi sepertinya tidak ada tanda dia mau bangun, maka aku masuk untuk melihatnya, tahunya ia sedang demam."

Gu Zhishen dengan cepat berjalan mendekati tempat tidur dan duduk di tepi tempat tidurnya. Ia pun mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Yun Jianyue untuk mengetahui suhunya. Ternyata suhu badannya panas sekali.

"Kamu bisa pulang dulu." Gu Zhishen berkata dengan singkat dan padat.

"Oo." Gu Zhishen berjalan beberapa langkah kemudian terpikirkan sesuatu. Ia pun menolehkan kepalanya kepada Gu Zhishen, "Bibi tadi menghubungiku dan menanyakan masalah kakak ipar, tapi aku tidak mengatakan apapun!"

"Oke, aku sudah tahu." Ketika Gu Zhishen menjawabnya, tatapannya tidak meninggalkan Yun Jianyue sama sekali dan memancarkan rasa sakit hati kepadanya.

Gu Anyang pun tidak mengganggu mereka lagi dan keluar dari kamar.

Gu Zhishen melihat Yun Jianyue yang berbaring kesakitan, alisnya pun mengerut dengan erat, gadis kecil ini sungguh rapuh.

Gu Zhishen mengambil gelas air yang ada di meja sebelah tempat tidur, menyesap satu teguk air dan tidak menelannya. Ia justru menundukkan kepala dan mencium bibir Yun Jianyue yang panas itu. Gu Zhishen memasukkan air hangat ke mulutnya sedikit demi sedikit, dorong ujung lidahnya ke tenggorokan memaksanya untuk minum air hangat itu.

Karena demamnya yang tinggi, Yun Jianyue sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, mungkin karena air yang hangat membuatnya merasa lega dan segar. Akhirnya secara perlahan ia pun meminum habis segelas air hangat yang diberikan Gu Zhishen lewat mulutnya itu.

Setelah seteguk air terakhir disuapkannya, Gu Zhishen pun bersedia mundur dari mulut Yun Jianyue, tetapi mungkin karena suhu lidah Gu Zhishen yang rendah, mulut Yun Jianyue menghisap lidahnya dan enggan mau melepaskannya. Seperti seekor kucing yang mabuk menjilat dan menggigit bibir dan lidahnya itu.

Tindakan yang tidak bermaksud menggoda dalam seketika memicu keinginan hati Gu Zhishen, ia pun memperdalam ciuman ini.

Suhu badan Gu Zhishen semakin tinggi hampir menyusul suhu badan Yun Jianyue yang demam ini, selangkangannya pun sangat tidak nyaman.

Ciuman ini semakin bertindak semakin tidak bisa dihentikan, dipenuhi dengan keganasan dan birahi yang panas.

Telapak tangannya yang hangat sudah tidak bisa menahan dan mengulur masuk ke dalam baju Yun Jianyue, sentuhannya melekat di pinggangnya untuk sejenak kemudian mulai mengelus di setiap inci kulitnya.

Baju Yun Jianyue terbuka, baju singletnya didorong ke atas, kulitnya yang putih indah dengan cepat dilapisi perona merah tua.

Ciuman yang panas dari garis lehernya yang indah mencium turun ke bawah.

Tepat pada saat Gu Zhishen sangat terlibat dalam keinginannya itu, Yun Jianyue mengerutkan alis matanya dan tanpa sadar ia menggumam, "Ibu..."

Dan satu kata ini jelas-jelas menarik kembali akal sehat Gu Zhishen. Gu Zhishen segera menghentikan tindakannya, melihat Yun Jianyue yang berbaring di bawahnya berpakaian berantakan dan masih sedang sakit. Ia pun mengerutkan alisnya dan berkata kepada diri sendiri, 'Apa yang telah aku lakukan sekarang ini?'

Yun Jianyue sedang sakit dan dirinya malah mengambil keuntungan darinya dalam kondisi ini, sungguh memalukan.

"Gadis kecil ini, sudah sakit masih menggodaku, setelah kamu sembuh aku akan memperhitungkan masalah ini denganmu!"

Gu Zhishen menundukkan kepala dan menggigit bibir Yun Jianyue sebagai hukuman kepadanya. Yun Jianyue pun mendengus kesakitan.

Gu Zhishen melihat ke Yun Jianyue dengan penuh kasih sayang, ia mengulurkan tangannya merapikan baju singletnya dan memakai kembali baju luarnya.

Selama ini Gu Zhishen hanya bertugas membuka bajunya saja, ini masih pertama kalinya ia memakaikan baju untuk seorang perempuan.

Yun Jianyue, sepertinya dia adalah wanita yang sengaja muncul di hadapannya untuk memecahkan berbagai prinsip dan batasannya.

Pada malam hari, demam Yun Jianyue sudah reda dan mulai sadarkan diri, melihat kamarnya tidak ada orang lain, ia pun turun dari tempat tidurnya. Bagitu ia bangun dan berdiri, ia segera merasa sakit dari lutut kakinya.

Yun Jianyue melipat naik celana panjangnya hingga lutut, ia melihat lututnya telah merah. Hanya dengan hukuman berlutut sebentar saja kakinya sudah merah segini, ia tidak bisa membayangkan Yun Siwan yang berlutut untuk berjam-jam, ia jadi memikirkan kondisi lututnya itu.

Setelah menurunkan celana panjangnya, ia berjalan turun ke lantai bawah.

Zeng Pei yang pertama kali menyadari kedatangan Yun Jianyue, ia segera mendekatinya untuk membantunya jalan, "Nyonya, akhirnya Anda bangun, badan Anda ada yang tidak enak?"

"Tidak ada, terima kasih." Mungkin karena demamnya baru reda, suaranya masih terdengar serak, matanya mengelilingi dalam rumah seperti sedang mencari sesuatu.

Karena terlalu fokus mencari sesuatu sehingga ia tidak mendengarkan kata-kata Zeng Pei dengan jelas sampai terdengar sebuah suara rendah dari dekat pintu masuk, "Kamu sedang mencariku?"

Yun Jianyue segera menoleh ke arah suara itu, ia melihat Gu Zhishen mengenakan kemeja hitam, lengan bajunya dilipat hingga siku tangannya menunjukkan pergelangan tangan yang seksi. Dengan gaya seperti itu, jari tangannya yang panjang sedang mengambil satu buket bunga yang tidak dikenal namanya.

"Bunga yang ada di taman sudah mekar dengan baik, aku memetik beberapa untuk kubawa ke sini." Gu Zhishen berjalan sambil membahas hal remeh ini hingga berhenti di depan Yun Jianyue. Ia langsung memberikan bunga kepadanya dan bibirnya tersenyum, "Suka?"

Mata Yun Jianyue tertegun dengan pandangan ini. Dengan penuh rasa takjub, ia melihat bunga yang diberikan Gu Zhishen dan tidak tahu harus membalas responnya.

Yun Jianyue sebenarnya bukan pertama kalinya mendapatkan bunga, banyak bunga indah yang melambangkan cinta dan ia sudah banyak sekali menerimanya. Su Xu juga pernah memberikannya bunga mawar merah, namun belum pernah ada seorang pria pun yang memberikannya bunga yang dipetiknya sendiri.

"Kamu sengaja memetiknya untukku?" Yun Jianyue mengambil bunga yang berwarna-warni dari tangan Gu Zhishen, warnanya disortir sesuai dengan kedalaman warna, mengingatkannya kepada pelangi.

Gu Zhishen tidak menjawabnya malah bertanya kembali, "Apakah Jia Yuan masih memiliki perempuan lain?" Ya, ucapannya itu mengartikan Yun Jianyue layak mendapat perhatian Gu Zhishen!

Yun Jianyue pun mengerti dan mengucapkan dengan ringan, "Terima kasih."

Saat makan malam, Gu Zhishen menemani Yun Jianyue makan bubur putih yang sangat hambar.

Setelah makan malam Yun Jianyue bertanya kepada Gu Zhishen, "Kedepannya aku tinggal di sini?"

"Kamu mau tinggal di rumah besar keluarga Gu?" Gu Zhishen bertanya kembali.

"Bukan!" Yun Jianyue segera menggelengkan kepalanya, tinggal di Jia Yuan sudah cukup membuatnya gelisah apalagi rumah besar keluarga Gu. Seharian berhadapan dengan ibunya Gu Zhishen, ia membayangkan dirinya bisa pingsan setiap hari.

"Maksud aku... Sepertinya kalau aku tinggal di sini kurang praktis! Bagaimanapun di sini juga tidak ada bajuku dan barang keseharianku."

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

Next chapter