webnovel

Pulang

"Yang ke dua"Jawab Nana, secara dia tidak mau hidupnya ribet jika sudah berurusan dengan wartawan.

Kalau Lion mungkin bisa tenang karena dia sudah terbiasa dan selalu bisa pergi dengan mudah jika dia tidak mau menjawab pertanyaannya.

Lion mengangguk dan meminta salah satu ajudannya untuk mengantar Nana pulang.

Benar saja banyak wartawan sudah menunggu kedatangan Lion di pintu masuk dan dengan cepat mereka berlari memblokir jalan Lion dengan melempar banyak pertanyaan.

"Ada kabar yang beredar kalau tuan Lion ke Jerman untuk berlibur bersama calon istri tuan apakah itu benar?"

"Kemarin ada foto tuan dan seorang perempuan menyebar namun tidak lama kemudian foto itu langsung menghilang dari pencarian, apakah tuan sengaja melakukannya untuk menyembunyikan identitas si wanita? "

"Waktu tuan menghadiri lelang bersama presiden Jerman, kabarnya tuan juga melibatkan calon istri tuan apakah itu benar? "

Yang benar adalah, setelah acara makan malam sekaligus lelang di Jerman, Lion langsung memerintahkan Hyun Ae untuk menghapus semua informasi temasuk foto dan vidio yang di unggah beberapa orang di acara, itu semua karena Lion tidak mau hubungannya dengan Nana yang belum jelas di ekspos oleh media.

"Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan kalian, sekarang saya harus segera pergi ke kantor" Ucap Lion dengan sinis.

Melihat tatapan Lion, semua wartawan langsung mundur dan membukakan jalan buat Lion, setelah itu dia dan para pengawalnya bergegas masuk ke dalam mobil.

"Di mana Nana?" tanya Jeha saat dia melihat Lion pulang sendiri.

Merasa ada yang tidak beres, Jeha langsung mengambil mantelnya dan bergegas pergi meninggalkan kantornya.

»Rumah Keluarga Kim«

Sesaat kemudian Jeha sampai di depan rumah keluarga Kim, lama menunggu dia akhirnya bisa melihat Nana keluar dari salah satu mobil dengan beberapa pengawal Lion.

"Nana" ucap Jeha sambil mengamatinya dari dalam mobilnya.

Nana menunjukkan hormatnya dan mengucap terimakasih pada para pengawal itu, setelah itu dia langsung masuk ke dalam rumah keluarga Kim.

Jeha merasa lega melihat Nana pulang dengan sehat dan selamat sampai di rumah, namun dia belum berani untuk menemui Nana, akhirnya dia langsung pergi meninggalkan kediaman keluarga Kim.

Setelah itu Nana menyeret koper menuju kamar, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara Ny Tresia.

"Selamat datang kembali sayang!" Ny Tresia yang sudah di beritahu oleh Lion akan kepulangan Nana langsung menyambut Nana dengan hangat.

Nana tersenyum melihat wanita yang menyanyanginya seperti ibu kandung itu, dia langsung mendekat dan mencium punggung tangan Ny Tresia.

"Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Ny Tresia.

"Baik Tante." Jawab Nana sambil memeluk Ny Tresia dengan manja.

"Tuhan alangkah nyamannya berada di pelukan Ny Tresia, rasanya aku tidak ingin jauh darinya" Gumam Nana.

"Kemarin tante dan Yuri cemas memikirkanmu yang tidak pulang berhari-hari karena telponmu gak diangkat-akat, kami merasa tenang ketika Lion memberitahu kami kalau dia ada bersamu dan tante juga tidak menyangka kalau dia membawamu jalan-jalan ke Jerman" Lanjut Ny Tresia.

Nana hanya tersenyum karena tidak tau harus berkata apa pada Ny Tresia sebab dia mengerti kenapa Lion merahasiakan tentang dirinya.

"Sayang ayo kita masuk !, tante sudah buatkan kamu makanan yang enak" Ny Tresia menggandeng tangan Nana dan membawanya masuk

"Tunggu tante, mmmm bisakah Nana beres-beres dulu di kamar?, setelah itu baru ke meja makan ?" tanya Nana.

"Tentu bisa dong." Ny Tresia langsung mengangguk dan mengerti kalau Nana mungkin lelah dan butuh istirahat.

Setelah sampai di kamar, Nana langsung berguling-guling di atas kasur.

Puas berguling-guling, Nana beranjak bangun. Mengeluarkan handphonnya dan membuat panggilan untuk Yuri.

📞"Hallo Yuri, tebak aku ada di mana?"

📞"Di rumah tante Tresia kan?"

📞"Kok kamu tau?"

📞"Taulah, karena tadi aku melihat di tv tentang berita ke pulangan Lion"

📞"Ya dah kamu menang, oh iya apa kamu masih di kantor?"

📞" Ya" jawab Yuri dengan nada dingin.

📞" Kenapa suaramu lemas dan tidak bersemangat begitu? "

📞" Tidak apa-apa kok, oh ya kamu bikin aku baper deh, aku yang sudah lama ingin ke Jerman tapi belum juga kesampaian sedang kamu hanya dalam waktu singkat tiba-tiba ada di Jerman saja"

📞"Ini tuh karena Lion yang aneh, he he..., oh iya aku bawa oleh-oleh buatmu dan teman-teman yang lain"

📞"Benarkah? "

📞"Iya, jadi cepatlah pulang! "

📞"Ok, sampai jumpa di rumah"

Setelah bicara dengan Yuri, Nana langsung menarik koper dan menyusunnya di atas kasur. Nana membuka lemari dan menata kembali pakaiannya meskipun pakaian itu semua di belikan Lion sewaktu ada di Jerman.

Setelah rampung Nana memilih kembali menghampiri kasur dan merebahkan tubuhnya di sana, diapun tertidur sejenak dengan nyaman.

"Ya tuhan sangat nyaman sekali" Gumam Nana sambil menutup matanya.

Sesaat kemudian waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, suara siulan membuat Nana mendongak dan mendapati Yuri tersenyum geli padanya.

Tentu saja itu membuat Nana menjadi histeris dan segera bangun untuk memeluk Yuri yang sudah beberapa hari tidak dia lihat.

"Yuri... kamu sudah pulang?" tanya Nana sambil mengucek-ngucek matanya.

"Dari dua jam yang lalu tentunya" jawab Yuri sambil tersenyum kearah Nana

"Oh my Nana sepertinya kamu tertidur sangat pulas" Lanjut Yuri.

"Iya, aku benar-benar merasa lelah sepulang dari bandara" Jelas Nana sambil duduk memeluk bantal guling.

"Kamu punya hutang padaku, dan kamu harus membayarnya sekarang! " pungkas Yuri sambil menatap Nana dengan tajam.

Nana mengerutkan keningnya, "Hutang apa?"

Next chapter