8 Tujuh Tahun Berlalu

1 2 3 4 5 6 7 Tahun sudah berlalu setelah kejadian seorang pria yang menyuruh gadis cantik menunggu  untuk dinikahi olehnya

"Kesya besokkan hari minggu, kita liburan yuk" ajak Caca

"Kayanya engga deh Ca, aku mau dirumah aja" ucapku

"Ayok lah Kesya. Sesekali kita liburan, setelah kita pindah ke Jakarta kita belum pernah liburan bareng. Mau yah..yah..." ucap Caca sambil memohon seperti anak kecil

"Mmmmm yaudah deh, tapi mau liburan kemana?" tanyaku

"Bagaimana kalau kita pergi shopping" ucap kesya

"Oke deh. Lalu berangkatnya bagaimana, kita ketemu langsung di Mal nya atau dimana?" tanyaku

"Aku menginap di Apartemen kamu aja deh, udah kangen juga sama ayah dan ibumu hehehe" jawab Caca

"Dasar Caca, yaudah ayok kita pulang atau kamu mau menginap dikantor" godaku padanya

"Ihhhh enggak banget tidur disinih, bisa-bisa aku ditemenin mahkluk menyeramkan" ucap Caca

"Engga bakal, orang makhluknya aja pas liat kamu udah takut duluan" ucapku terkekeh

"Mana ada, aku cantik gini" ucap Caca sambil cemberut

"Hehehehe bercanda. Kamu memang cantik, tapi" ucapku menggantung

"Tapi apa?" tanya Caca penasaran

"Tapi...masih cantikkan aku" ucapku sambil tertawa

"Kesyaaaaaaa" teriakknya sontak aku langsung menutup kedua telingga

 

Yah setelah Tujuh Tahun berlalu banyak yang berubah dihidupku, apalagi setelah lulus kuliah aku langsung ditawari berkerja dengan papahnya Caca, karena papahnya Caca Tiga tahun yang lalu sudah mempunyai perusahaan sendiri yang cukup maju di Jakarta. Setelah aku menerima tawaran beliau aku langsung pindah ke Jakarta dan disewakan Apartemen oleh beliau, awalnya aku menolak dengan alasan aku akan mengontrak saja. Tapi, beliau memaksaku akhirnya mau tak mau aku terima pemberian beliau. Dan setelah Dua tahun aku bekerja, aku sudah bisa membeli Apertemen baru  karena aku tidak mau terus bergantung pada keluarga Caca, ibu dan ayahku juga sekarang sudah tinggal bersamaku, biar rumah yang dikampung ditinggal tapi sesekali aku berlibur kesanah untuk menghilangkan penat dikota yang aktivitasnya padat ini.

 

"Caca sudah selesai belum?" tanyaku

"Iya sebentar" jawab Caca

"Jangan tebal-tebal dong pakai makeupnya" ucapku

"Iya bawel..Tapi aku aneh sama kamu, walaupun kamu tidak memakai makeup yang tebal bahkan tanpa makeup pun kamu masih terlihat cantik" ucap Caca

"Aku kan memang cantik" ucapku bangga

"Dasar baru dipuji segitu saja sudah bangga" ucap Caca

"Harus dong  hahaha, sebenarnya kamu juga cantik Ca hanya saja kamu tidak Mensyukuri apa yang ada didiri kamu, coba sekali-kali kamu keluar tanpa makeup orang-orang juga engga akan aneh saat melihatmu Ca." ucapku

"Tapi aku engga percaya diri" ucap Caca

"Engga apa-apa, kamu coba aja dulu. Jadilah diri kamu sendiri jangan meniru gaya orang lain" ucapku

"Iyah deh nanti aku coba" ucap Caca

"Yaudah ayok kita berangkat" ucapku

 

Setelah sampai di Mal, kami berkeliling mencari sesuatu yang akan kami beli, Caca sangat banyak sekali yang dia beli karena memang dia yang paling antusias. Sedangkan aku hanya beli apa yang aku butuhkan saja harus hemat hehehe

 

"Kamu udah engga ada yang mau dibeli lagi Ca" tanyaku padanya

"Hmmm kayanya engga ada" jawab Caca

"Kalau udah engga ada yang mau kamu beli lagi, mending kita cari makan yuk" ajakku

"Ayuk, aku juga udah lapar nih, tapi enaknya makan apa nih" ucap Caca

"Gimana kalau makan bakso ditempat mang Ujang" usulku

"Ahhhh ayok, udah lama  engga makan bakso mang Ujang" ucap Caca antusias

setelah sampai ditempat bakso mang Ujang

"Mang pesan baksonya dua porsi, seperti biasa yah mang, yang pedas" ucap Caca

"Ehhh neng Caca. Udah lama engga mampir, kemana aja neng?" tanya mang Ujang

"Biasa mang sibuk kerja" jawab Caca

"Tapi neng Kesya masih sering kesini, walaupun sendiri. Mamang pikir kalian lagi berantem" ucap mang Ujang

"Serius mang,  Kesya kok kamu jahat sih. Kenapa engga ajak aku?" tanya Caca padaku

"Maaf Ca, aku cuma pengen lagi sendiri aja" jawabku

"Serius..kamu engga lagi ada masalah kan?" tanyanya lagi

"Engga kok Ca, tenang aja" jawabku

"Awas aja yah kalau ada yang kamu sembunyiin dari aku, aku bakal marah sama kamu" ucap Caca

"Engga ada Ca, serius deh" ucapku

"Mmmm Ya sudah lah, mari kita nikmati bakso mang Ujang yang The Best ini" ucap Caca dan kubalas dengan menganggukan kepalaku

Setelah makan bakso, Caca mengantarku pulang

"Kamu mau mampir dulu Ca?" tanyaku

"Engga deh, aku mau langsung pulang aja" jawab Caca

"Ohhh ya sudah, hati-hati dijalan jangan ngebut oke" ucapku

"Siap bos, yaudah  aku pulang yah

Dahhh...." ucap Caca sambil melambaikan tangan

"Dasar.... Dahhhh Ca" balasku juga sambil melambaikan tangan

 

Setelah hari libur berlalu kami harus siap menghadapi dunia kerja lagi yang melelahkan,

Aku bekerja di Divisi Pemasaran. Sama dengan Caca, walaupun Caca anak pemilik perusahaan ini tapi aku salut dengannya, dia mau bekerja dari bawah dulu padahal jika dia ingin , dia bisa saja jadi Sekretaris atau bahkan Atasanku.

 

Di Divisi kami ada Enam Anggota. Ada aku, Caca, mba Anggi, mas Ahmad, Aris dan Dimadls. Jika kalian ingat Dimas, dia juara ke Dua disekolah SMK kami dulu, yah dia kerja bareng dengan kami. Dia pria yang cukup baik menurutku dan didivisi kami yang belum menikah Aku, Caca, Dimad dan Aris sedangkan mba Anggi dan mas Ahmad mereka sudah menikah. mas Aris yang menjadi ketua didivisi kami

 

Jam istirahat tiba kami pun bergegas kekantin kantor untuk mengisi perut kami setelah tenaga dan pikiran kami yang terkuras

 

"Kesya, istirahat bareng yuk" ucap seseorang mengagetkanku

"Ya ampun mas Aris bikin keget saja, maaf mas kayanya engga bisa aku mau istrihat dengan Caca" ucapku

"Wahh wahhh kayanya ada yang lagi sedang berjuang  PDKT (pendekatan) nih" ucap Caca

"Caca kamu ini apaan sih" ucapku

"Hati-hati Ris, Kesya ini orang yang sulit untuk didekati karena dia sedang menunggu pangerannya kembali" ucap Caca

"Caca" ucapku tegas sungguh menyesal aku menceritakan tentang kak Andra kepada Caca, mulutnya kadang suka susah dikontrol

"Hehehe sorry, yaudah yuk kekantin. Udah lapar nih" ucap Caca

"Iya ayuk. Mmmm mas Aris kami duluan yah" ucapku padanya

"Iya" ucapnya sambil tersenyum

 

                   Bersambung

 

avataravatar
Next chapter