6 Pertemuan Terakhir Part2

Setelah Caca pulang aku langsung istirahat dikamar,  tapi entah kenapa aku tidak bisa memejamkan kedua mataku aku masih kebayang-bayang kejadian saat bertemu dengan ka Andra. 

"Apa bener kak Andra suka sama aku, memang sih aku sering lihat dia memperhatikanku tapi kan, Ahhhh... sudahlah mending aku tidur" ucapku

Pagi menyapa suara merdu kicau burung membangunkan ku, aku bangun jam lima pagi untuk melaksanakan sholat. Setelai itu, aku membantu ibu untuk pekerjaan rumah bersamanya, setelah membantu ibu aku kembali kekamar untuk istirahat entahlah rasanya aku ingin tidur padahal baru jam sepuluh pagi, tapi saat aku ingin memejamkan mataku aku mendengar pintu kamarku diketuk

Tok....Tok....Tok...

"Kesya, ada temanmu datang tuh" ucap ibu saat masuk kamarku

"Siapa buk, perasaan si Caca ngga bilang mau main kesini" ucapku

"Bukan Caca, dia laki-laki katanya kakak kelasmu disekolah" ucap ibu

"Laki-laki" ucapku

"Iya" ucap ibu

"Astagaa itu pasti ka Andra". Sontak aku langsung bangun dan melihat jam,  benar  saja sudah jam sepuluh aku langsung meninggalkan ibu dan mandi secepat kilat, Duhhhhh.... bisa-bisanya aku lupa kalau ka Andra mau kesini" ucapku dalam hati, seteleh selesai dengan acara dandanku yang cepat dan singkat  aku keluar untuk menemui ka Andra

"Pagi kak, maaf yah lama nunggunya" ucapku saat sudah diluar

"Tidak apa-apa, kamu lama pun kakak akan tetap tunggu" ucap kak Andra

"Hehehe kakak bisa aja" ucapku malu

"Kakak ijin sama ayah dan ibumu dulu yah" ucapnya

"Hahhh ijin. memangnya mau apa?" tanyaku

"Mau melamar putri manisnya" jawabnya santai

"Ka Andra aku masih sekolah, aku pasti akan langsung menolak kakak" ucapku

"Berarti kalau sudah lulus diterima dong" ucapnya

"Ehhh... ngga gitu juga kak" ucapku malu

"Bercanda, kakak mau pinjam anak gadis mereka sebentar, lagian waktu kemarin kakak sudah bilang mau ngajak kamu pergi keluar kan" ucapnya

Ya Tuhan aku lupa gara-gara aku gerogi jadi tidak bisa mengingatnya ucap lku dalam hati....setelah ka Andra ijin pada ayah dan ibuku, kami pun beranjak untuk pergi

"Pakai helmnya dulu, sini biar kakak pakainkan" ucap ka Andra sambil memakaikan helm

"Maksih kak"ucapku

"Iya,,,, ya sudah ayok naik" ucapnya....akupun naik kemotornya

"Kita mau kemana kak?" tanyaku

"Kalau ke KUA mau" jawab kak Andra menggodaku

"Ka Andra apaan sih" ucapku malu dia hanya terkekeh

"Kamu maunya kemana?" tanyanya

"Loh ka Andta kan yang ngajak aku, jadi terserah ka  Andra saja" jawabku

"Hehehe, iya... iya... kita ketaman saja" ucapnya

Setelah sampai ditaman aku dan Ka Andra duduk di rumput-rumput  menghadap ke anak-anak kecil dan orangtuanya yang sedang bermain sungguh bahagia sekali mereka, aku ingin nanti mempuyai keluarga yang harmonis seperti mereka ucap Kesya dalam hati

"Kesya" ucap kaAndra lembut

"Iya kak, kenapa?" tanyaku

"Kamu belum punya pacar kan?" tanyanya

"Belum, memangnya kenapa?" tanyaku

"Tunggu kakak kembali, tunggu kakak dan orangtua kakak datang kerumahmu" ucap ka Andra sambil mengeluarkan kotak kecil dari  jaketnya lalu memberikan kepadaku

"Ini apa kak?" tanyaku

"Bukalah" ucapnya

Setelah membukanya ternyata isi dari kotak itu sebauh kalung, sangat cantik menurutku

"Ini untukku?" tanyaku

"Iya, sini biar kakak pakaikan" ucapnya sambil memakaikan kalung tersebut dileherku

"Cantik" ucapnya kembali, aku hanya tersenyum menanggapinya

"Berjanjilah untuk selalu memakainya, agar dimanapun kamu berada kamu akan selalu mengingat dan menungguku" ucapnya

"Tapi kak, aku kan baru kenal dengan ka Andra dan  juga tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. aku tidak mau kakak berharap terlalu jauh yang nantinya akan membuat kakak terluka" ucapku

"Aku tau, tapi aku sungguh serius denganmu....Berikan ponselmu" ucapnya

"Untuk apa?" tanyaku sambil menyerahkan ponselku kepadanya

"Dikontak ponselmu sudah ada nomor kakak dan kakak juga sudah menyimpan nomormu diponsel kakak. Akan kakak usahakan untuk menghubungimu nanti tapi  kakak tidak bisa berjanji karena selain kuliah kakak juga harus berkerja" ucapnya

"Baiklah" ucapku.....setelah itu kami sama-sama diam. Lima menit, sepeluh menit dan hampir setengah jam berlalu kami masih saja saling diam tiba-tiba kak Andra memanggilku

"Kesya" ucap ka Andra mengaggetkanku

"Yahh" ucapku sambil menoleh kepadanya tapi ka Andra malah menatapku secara intens, ditatap seperti itu aku jadi takut dan malu, lalu tanpa diduga  

  "Cuuppp"   Ka Andra malah mengecup pipiku

 

                  BERSAMBUNG

 

avataravatar
Next chapter