12 chapter 12 Pertandingan Persahabatan

Pagi ini Likha sangat sibuk, dia sudah berangkat ke sekolah sejak pukul enam pagi. Sebagai salah satu panitia acara pertandingan persahabatan antar sekolah menengah atas plus, Likha harus rela berangkat lebih awal dibandingkan yang lain. Saat tiba disekolah, sudah hampir semua panitia sudah hadir termasuk Keenand dan kak Ba'ih juga kak Ida dan kak Weny. Ada juga kak Riyanto, mereka sudah sibuk dari kemarin sore termasuk Likha dan Keenand yang bertugas mengundang Azzam sebagai motivator. Acara hari ini akan dimulai tepat pukul delapan pagi.

"Likha, kamu membantu kak Ida dan kak Weny di meja resepsionis. Kalian para gadis akan menerima tamu. Sementara aku dan Keenand juga yang lain akan mengurus sisanya. Saat semua undangan sudah datang kalian bisa ikut bergabung dengan kita." kak Ba'ih menginterupsi Likha dan Likha pun mengangguk.

"Siap kak, sekalian nanti aku akan melihat adakah dari mereka yang telah kami beri undangan kemarin yang absen." Likha kemudian bergabung dengan kak Weny dan kakIda. Ada sekitar delapan sekolah menengah atas yang mereka undang dan pertandingan persahabatan ini terbagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya olah raga, sains, matematika, kimia dan bahasa inggris dan tentu saja yang paling banyak peminatnya adalah olah raga. Sementara untuk yang lainnya, untuk peserta dipilih langsung oleh guru mereka untuk mewakili sekolah mereka masing-masing.

"Likha, kemarin kamu ketemu kak Azzam kan?" tanya kak Weny, kak Ida juga ikut menyimak obrolan mereka

"Ketemu kak, karena Keenand sudah membuat janji terlebih dahulu. Lagi pula liburan kali ini sepertinya mas Azzam tidak menerima undangan selain hanya dari sekolah kita. Dia mau pulang ke kota asalnya untuk berlibur katanya." Likha menjelaskan sedikit tentang yang dikatakan mas Azzam kemarin. Saat mereka asyik mnegobrol, Keenand terlihat menghampiri Likha.

"Permisi kak Ida, kak Weny, aku mau pinjam Likha nya sebentar boleh ya. Ada sedikit masalah yang harus kami bicarakan, sebentar aja kok." Keenand sangat pintar merayu kedua kakak kelasnya itu, mereka pun mengijinkan Likha pergi.

"Silahkan Keenand, lama juga boleh kok. Ssalkan nanti tetap mesti dikembalikan. Jangan dibawa pulang kekamarmu, hehe" kak Ida dan kak Weny mentertawakan Keenand dan Likha

"Ya enggaklah kak, masak dibawa kekamarku. Bisa dinikahin ntar kita berdua, kan kesenengan Likhanya dapet suami tampan kaya aku gini." dasar mulut Keenand sungguh berbisa, Likha langsung menjitak kepala Keenand pelan.

"Keen, perasaan yang kejedot kemarin aku dech, tetapi kenapa yang geser otak kamu ya? ayo, kita segera pergi dari sini. Ada urusan apa kamu sama aku?" saat mendengar kata-kata Likha kak Ida dan kak Weny tertawa terbahak-bahak. Likha dan Keenand segera undur diri untuk membahas masalah yang akan Keenand sampaikan kepada Likha

"Ada apa sich Keen? memangnya ada masalah apa?" tanya Likha penasaran. Ternyata Likha diajak Keenand ke ruang guru, disana sudah ada kak Ba'ih juga guru mata pelajaran bahasa inggris yang sedang menunggu keduanya.

"Likha, sebelumnya kami minta maaf, tetapi kami mau minta bantuanmu sekali ini dan kamu tidak bisa menolak." pak guru mata pelajaran bahasa inggris itu langsung berbicara pada pokok permasalahannya.

"Lho, memangnya apa yang bisa saya bantu pak? kalau saya mampu, pasti saya akan membantu bapak." Likha tentu saja akan membantu, apapun itu asalkan dia bisa pasti akan dia akan membantu.

"Begini Likha, peserta yang mewakili lomba untuk kategori bahasa inggris berhalangan hadir. Jadi kami minta kamu yang menggantikan, kata Keenand bahasa inggrismu lumayan bagus. Jadi bapak ingin kamu yang menggantikannya, bisa kan?" tanya pak guru itu, Likha berpikir sejenak karena panitia, Likha tahu tentang materi yang harus disampaikan dalam lomba bahasa inggris ini, yaitu setiap siswa dari masing masing sekolah harus berpidato dalam bahasa inggris dengan tema lingkungan.

"Tapi pak, bukannya pidato bahasa inggris ini adalah acara pertama kan? dan kita sebagai tuan rumah mendapat giliran tampil lebih dulu? Saya sih mau saja menggantikan untuk tampil, tetapi nggak janji bisa menang ya pak? karena kan saya tidak ada persiapan." kata Likha dengan terus terang.

"Itu bukan masalah Likha, yang penting kamu bersedia kan?" tanya pak guru itu. Likha pun mengangguk dan saat ini juga Likha harus segera bersiap karena mc sudah memanggil perwakilan dari sekolahnya sebagai tuan rumah untuk segera tampil sekaligus sebagai pembuka acara

"Keen, kak Ba'ih, pak guru, saya maju sekarang, do'akan ya semoga saya tidak grogi." Likha meminta dukungan dari mereka dan semuanya tentu memberi dukungan penuh terhadap Likha karena saat ini Likha harus mewakili sekolah mereka. Likha pun segera menaiki panggung dan mulai menjawab pertanyaan para juri sebelum Likha berpidato dengan bahasa inggris. Setelah mereka puas bertanya, saatnya kini Likha beraksi.

"Bismillah.."

"Good morning, audience...

"Let me give a speech about the environment so that we can reap many lessons. As we know, the environmental conditions that we live in today are very different from the environment several decades ago. In the past, we could easily find trees, now the land containing plants have been replaced with housing."

"Environmental problems are not only limited to plants. If we are sensitive, many fauna or animals lose their habitat. Humans seize their place of residence so that animals have difficulty getting a place to live again. Not infrequently, animals that cannot get a house will attack humans to get food."

"Therefore, we should start from ourselves to foster a sense of love for the environment. Use methods that are easy and simple, for example by throwing garbage in its place, not using plastic when shopping, and saving water use. So my speech about the environment from me lets take care of the environment together. thank you."

[kurang lebih terjemahannya seperti ini]:

"Selamat pagi hadirin yang berbahagia, izinkan saya menyampaikan pidato tentang lingkungan agar kita bisa memetik banyak pelajaran. Seperti yang kita ketahui, kondisi lingkungan yang kita tempati saat ini, sangatlah jauh berbeda dengan lingkungan beberapa puluh tahun lalu. Jika dulu dapat dengan mudah kita temukan pepohonan, saat ini lahan berisi tumbuh-tumbuhan sudah diganti dengan perumahan."

"Permasalahan lingkungan tidak hanya terbatas pada tumbuhan saja, jika kita peka, banyak fauna atau binatang-binatang yang kehilangan habitatnya,Manusia merebut tempat tinggal mereka, sehingga hewan-hewan kesulitan mendapatkan tempat tinggal kembali. Tidak jarang, hewan yang tidak bisa mendapatkan rumah akan menyerang manusia demi bisa mendapatkan makanan."

"Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai dari diri sendiri untuk memupuk rasa cinta pada lingkungan. Gunakan cara-cara yang mudah dan sederhana, misalnya membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan plastik saat berbelanja, serta menghemat penggunaan air. Sekian pidato tentang lingkungan dari saya,mari kita sama -sama menjaga lingkungan, terima kasih."

Tepuk tangan menggema di bawah panggung, Likha segera turun dari panggung dan kembali menghampiri Keenand, Ba'ih juga guru bahasa inggris mereka.

avataravatar
Next chapter