1 Waktu itu

Hati yang mulai pulih ini, tiba - tiba dilintasi kenangan denganmu waktu itu. Disini, ditempat yang kamu berkata takkan pernah pergi. Tempat dimana kamu memelukku dengan jaket kulitmu. Tempat terindah 7 tahun lalu.

Deev masih ingatkah kamu dengan aku. Aku yang selalu ngomel saat kamu lupa sarapan, aku yang selalu ngomel saat kamu lupa ngerjain pr. Deev aku masih memilik rasa yang sama dengan 7 tahun yang lalu.

Deev mungkin aku berharap terlalu muluk jika kamu masih memiliki rasa waktu itu.

.

.

7 tahun lalu

'kringg kringggg....'

"Siska.. Hey" suara serak basah mengelegar dilorong sekolah.

"Hey sayang.." jawabku dengan bunga yang bermekaran didalam hati. Ya.. Benar siapa lagi kalo bukan Deev kekasih yang telah 3 tahun bersama denganku.

Senang seribu kali kalo sudah bersama dengannya. Deev yang selalu mengajakku ke danau. Gatau kenapa tapi aku suka dengan cara dia yang berbeda dengan cowok yang lain.

Katanya bunyi air danau itu bikin pikiran jadi tenang. kalo aku sih terserah dia aja mau ajak aku kemana yang penting ada dia, itu udah cukup, udah bikin gue seneng.

"Deev.. Sayang.. Kamu kenapa kok tegang gitu mukanya? ada masalah? sini cerita sama aku."

"Iya lagi ada masalah, tapi aku ga tau gimana mau bilang sama kamu, kamu tau kan aku sayang banget sama kamu, iya kan?"

"Kamu kenapa sih Deev kok aneh gini? iyalah aku tau kamu sayang sama aku, aku juga sayang sama kamu. emang masalahnya apa? ada hubungannya sama kita?"

ga biasanya Deev kaya gitu. Biasanya kalo dia kangen sama aku dia pasti cubit - cubit pipi aku aja. Tapi ini kok beda. Aku jadi ga nyaman gitu.

Akhirnya aku paksa dia buat cerita ada apa. Dan disitu aku tau kenapa dia aneh. Dia bilang kalo dia mau pindah karena mau ikut orang taunya yang udah 2 bulan pindah dulu ke Jakarta karena ayahnya pindah dinas.

Aku sempat kaget tapi it's oke lah kalo cuman pindah. Tapi dia bilang kalo kita udahan aja. Betapa hancur hatiku karena dia bilang begitu. Aku tanya alasannya dia bilang dia ga bisa kalo LDR.

menangislah aku sejadi - jadinya. Deev hanya bisa memelukku tanpa suara, dia mengantarku pulang dengan motornya tanpa ada peluka bahkan jarak yang melintang yang ada.

Hari mulai gelap, Jogja serasa sangat dingin. Mungkin itu karena perkataan Deev siang tadi. Hari ini, waktu terasa sangat lambat berjalannya. Hatinya hancur, suasana yang tak jelas, hidup yang serasa sepi tak ada semangat hidup. Ini kan yang disebut patah hati.

Ya Tuhan kenapa aku harus merasa ini disaat aku sedang bahagia dengan orang yang aku cintai. Aku pun menyerah dengan patah hati ini, dan mulai beranjak ke tempat tidur. Aku mulai menutup mata tetapi selalu saja aku mengingat dia.

Dan pada akhirnya aku memberanikan diri untuk menelponnya dan kontaknya masih bernama 'Deev❤'. Menangislah aku lagi, hari ini rasanya aku hanya ingin terus menangis. telponnya sudah tersambung tapi tidak ada suara, masih sangat sepi.

avataravatar
Next chapter