1 Deklarasi Perang

Menjelang tengah malam, rombongan motor melaju dengan sangat kencang memecah keheningan. Orang orang sekitar pun terkejut dengan kedatangan mereka.

"Bagi dua tim!"

Teriak seseorang sambil menunjukan arah, dia adalah komandan divisi 1 Edric.

Seketika rombongan motor itu pun membelah menjadi dua bagian dan terpisah. Wakil komandan divisi 1 Flint, memimpin satu tim menuju titik koordinat yang sudah ditentukan

"Cari disetiap sudut kota jangan sampai dia lepas," teriak Flint ketika sampai dititik yang ditentukan.

Bergegas anggota divisi 1 mulai memasuki semua gang dan mulai melakukan pencarian sejauh 1km dari titik koordinat yang diberikan.

Disisi lain Komandan Edric pun melakukan hal sama, dia sampai dititik koordinat kedua yang sudah ditentukan dan melakukan pencarian sejauh 1km dari titik koordinat.

"Flint monitor! Laporkan situasi," seru komandan Edric melalui HT.

"Masuk Komandan! Posisi pelaku masih belum ditemukan, semua anggota masih melakukan pencarian disekitar titik koordinat," jawab Flint.

Dengan nafas yang memburu komandan Edric mulai berpikir kalau titik ini adalah jebakan yang disediakan oleh pelaku agar mereka semua berpisah. Dia pun mulai mengambil langkah cepat untuk memperintah kembali kesemua kembali berkumpul, dan menyuruh Garrick untuk melakukan pengecekan kembali titik koordinat pelaku.

"Titik koordinat berpindah dan bertambah menjadi 4, tidak! 5 ,6 ,7 ,8 ,9 10, ini gila 10 titik yang berbeda dan titiknya menyebar di 4 kota yang berbeda!"

Teriak garrick dengan nada yang panik. Dan benar dugaan Komandan Edric kalau pelaku mempermainkan mereka semua.

"Sial!" Teriak komandan Edric.

Dan akhirnya semua anggota divisi 1 kembali ke basecamp.

Sesampainya di basecamp tergeletak seorang perempuan dengan darah yang berceceran dan sudah tidak bernafas lagi, dia adalah Olive adik dari komandan Edric yang baru saja terbunuh oleh orang yang tidak dikenal. Dengan raut muka yang sangat sedih dan merasa bersalah komandan Edric membawa pulang adiknya untuk dimakamkan secara layak, diikuti dengan semua anggota divisi 1 mengawal komandan Edric.

***

Hari itu pemakaman berjalan lancar, satu persatu tamu datang mengucapakan turut berduka cita atas meninggalnya adik dari komandan Edric. Namun di hati komandan Edric masih terdapat dendam yang sangat dalam kepada orang yang telah membunuh adiknya, terlihat dari tatapan yang tajam dan penuh amarah.

Tidak lama kemudian datang mobil hitam menuju rumahnya diiikuti dengan ratusan pengendara motor di belakangnya. Sesampainya di depan rumah komandan Edric, turunlah seseorang berbadan besar dan tegap, lengkap dengan stelan jas yang sangat rapi dan sepatu hitam yang mengkilap. Seluruh pengendara motor tersebut berhenti dan bersiaga di sekeliling rumah komandan Edric.

Dengan penuh hormat Komandan Edric menyambut kedatangannya, dia adalah bos Drake pemimpin dari Blood Dragon, salah satu gangster terbesar di kota itu.

"Siapa pelakunya?" tanya bos Drake.

"Kami belum mengetahui pasti siapa pelakunya, pelakunya sangat handal dalam menghilangkan jejak," kata komandan Edric.

"Dia sudah mendeklarasikan perang dengan Blood Dragon, rapat akan dilakukan jam 00.00 hari ini dimarkas besar," ujar bos Drake.

"Jangan sampai hal ini terjadi lagi," imbuhnya.

"Terima kasih bos atas kedatanganya, semua anggota divisi 1 akan bersiap," kata komandan Edric dengan penuh hormat.

Kemudian bos Drake pergi diikuti semua pengendara motor yang mengawalnya. Hanya angggota divisi 1 yang masih tetap disana menemani komandan Edric.

Detik demi detik pun melaju hingga jam menunjukan pukul 23.30, seluruh anggota divisi 1 sudah berkumpul di bawah komando wakil komandan Flint menunggu kedatangan komandan Edric untuk menuju markas besar.

Tidak semua anggota ikut berangkat ke markas besar, harus ada yang tetap berjaga di basecamp. Mengkontrol dan mengawasi setiap kegiatan malam yang sedang berjalan.

***

Jam menunjukan pukul 23.45, di sebuah tempat berhalaman luas berjejer ratusan motor terparkir dengan rapi mengelilingi bangunan itu. Terdapat orang orang dengan jaket hitam, berbadan besar dengan tampang yang sangat mengerikan. Banyak dari mereka yang sangat bersiaga menjaga sekitar bangunan itu, beberapa dari mereka ada yang bersantai sambil menghisap rokok di jarinya. Mereka semua adalah anggota dari Blood Dragon yang sedang berkumpul dari semua divisi yang ada.

"Bagaimana kabarmu Garrick?" tanya seseorang.

"Kacau," kata Garrick sambil sibuk dengan laptop di depannya.

"Para komandan akan rapat malam ini, tenanglah mereka akan menemukan solusinya," kata orang itu, dia adalah anggota divisi ke 2 Ken.

***

Di dalam satu ruangan terdapat 10 orang duduk mengelilingi meja besar. Mereka tak berbasa basi sama sekali, hanya duduk sambil menikmati minuman beralkohol di depannya.

"Sudah lama tidak disituasi ini," celetuk seseorang sembari menghisap cerutunya.

Sebagian orang menoleh kepadanya tanpa mengatakan apapun dan hening seketika. Tiba tiba pintu terbuka dan serentak semua orang berdiri. Dengan kompak mereka menundukan badannya untuk memberi hormat dan berkata

"Terima kasih untuk kerja kerasnya!"

Dia adalah bos Drake diikuti dengan wakilnya Jasper.

"Duduk," Kata bos Drake.

10 orang tersebut adalah komandan 5 divisi Blood Dragon beserta wakilnya yang tersebar di seluruh kota.

Komandan divisi 1: Edric, wakil komandan: Flint

Komandan divisi 2: Jay, wakil komandan: Kurt

Komandan divisi 3: Jacobb, wakil komandan: Paul

Komandan divisi 4: Jane, wakil komandan: Bob

Komandan divisi 5: Luke, wakil komandan: Criss

Rapatpun dimulai dengam Jasper sebagai pemimpin rapat.

"Apakah semua sudah hadir?" Tanya jasper.

"Sudah," jawab Komandan divisi 2.

"Kalian semua sudah tau alasan kita berkumpul disini, teror terjadi kepada kita berturut turut selama satu bulan. Yang anehnya terjadi kepada divisi yang berbeda. Yang pertama terbakarnya kasino yang dikelola oleh divisi 3, yang kedua terbobolnya situs resmi milik Blood Dragon yang dipegang divisi 2, yang ketiga terbunuhnya adik dari komandan divisi 1," jelas Jasper.

"Serahkan informasi yang kalian ketahui sejauh ini," imbuh Jasper.

Wakil komandan divisi 1 Flint menjelaskan

"Seperti yang sudah diketahui, adik dari komandan Edric meninggal dihantam dengan besi balok oleh pengendara motor ketika dia hendak menyebrang menuju basecamp divisi 1, sudah dipastikan pembunuhan ini sangat terencana. Tepat setelah hal itu terjadi anggota divisi satu yang melihat kejadian langsung mengejar pelaku namun sayangnya mereka hilang begitu saja, tak lama kemudian Komandan Edric menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal dengan mengatakan kalau ini hanya peringatan, disaat yang sama Garrick dengan sigap melacaknya dan menemukan lokasi si penelpon. Bergegaslah kami semua menuju titik itu dan ternyata semua itu adalah sinyal palsu yang dikirim oleh pelaku sehingga membuat kami semua berpencar."

"Dari analisa divisi kami, pelaku kemungkinan 3 orang. 2 orang sebagai eksekutor dan 1 orang sebagai mengirim sinyal palsu untuk mengecoh kita, mereka semua telah mengantisipasi apa yang akan terjadi sehingga sudah dipersiapkan dengan baik," kata Komandan Edric.

Komandan divisi 4 Jane, satu satunya wanita yang menjadi komandan dengan santai mengatakan

"Kami sudah melakukan pengintaian terhadap pesaing-pesaing kita, dan mereka tidak ada pergerakan sama sekali."

"Apakah informasimu akurat?" Tanya Jasper.

"Tim informan kami sangat handal, mereka melakukan pengintaian 24 jam sejak terjadinya kasus pembakaran kasino, tidak ada sama sekali kejadian ini semua mengarah ke para pesaing kita," jelas Komandan Jane dengan santai.

"Dari pembobolan situs resmi kita yang terpantau 24 jam, sudah dipastikan mereka semua adalah orang yang terampil dan pandai mengambil celah, 30menit mereka bisa mengambil alih situs dan membuat kita rugi jutaan dolar," kata Komandan Jay.

avataravatar
Next chapter