webnovel

Senyumanmu Sangat Indah

Keesokan harinya, Wenda kembali murung dan tak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya. "Sekarang apa lagi, kenapa kau kembali murung?" tanya Leo tak habis pikir dengan mood Wenda yang berubah-ubah.

Kemarin dia baik-baik saja sudah bisa menunjukkan wajah cerianya. Tapi sekarang kembali murung. Leo tak mendapat jawaban dari Wenda yang masih merenung, dia mendesah kesal lalu berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

"Leo,"

"Hmm,"

"Tadi malam aku bertemu dengan Axton," Leo membulatkan matanya.

"Benarkah? Lalu apa yang dia katakan?" tanya Leo penasaran.

"Dia membantuku merawat lukaku, padahal tubuhnya sedang sakit. Aku merasa tak enak, saat aku menjauhi dia, dia sakit parah!" jawab Wenda mengutarkan isi hatinya.

"Lalu, kau mau membantunya begitu?! Dia sudah punya pacar biarkan saja dia!" ujar Leo.

"Tapi..."

"Kerjakan pekerjaanmu!" potong Leo tegas. Wenda menghela napas berat. Dia kembali bekerja dengan wajah tertekuk. Leo memandang wajah Wenda dengan tak enak hati.

"Jangan menekuk begitu, maafkan aku ya!" ucap Leo. Wenda mendengus kesal, dia mencoret-coret buku dengan kasar tanda dia sedang kesal.

Leo mencebik kesal, rekan kerjanya sedang marah padanya. Leo tak kehilangan akal, dia mulai menusuk perut Wenda dengan jari telunjuknya dua kali. Wenda hampir tertawa karena serangan Leo tiba-tiba tapi dia menahan tawanya dan memasang wajah galak.

Leo merasa terancam melihat mata tajam Wenda menatapnya. Leo menutup matanya, siap menerima bentakan Wenda atau hal apapun. Tapi bukannya mendengar suara cemprang Wenda, dia merasakan sensasi gelitik di perutnya karena Wenda menggelitiknya.

Leo tak bisa menahan tawanya, dia meminta ampun di sela tawanya tapi Wenda terus menggelitik perut Leo. Wenda merasa puas melihat wajah Leo yang tersiksa dengan gelitikannya bahkan dia tak sadar jika saat ini dia tersenyum lebar.

Merasa Leo sudah kelelahan dia berhenti tapi tak bisa berhenti tersenyum. Leo yang kepayahan berusaha untuk bangkit sambil mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Dia tertegun melihat senyuman Wenda.

Baru kali ini dia melihat seorang wanita tersenyum secantik itu. "Senyumanmu sangat indah," ucap Leo tiba-tiba.

Perlahan senyuman Wenda menghilang, wanita berumur 20 tahunan tersebut mengganti dengan raut wajah datar. "Kau harus menjaga senyuman indah itu ya." lanjutnya lagi.

Mereka berdua diam sambil menatap satu sama lain, tak menyadari kehadiran Axton yang melihat mereka dari balik jendela pintu yang transparan. Dia juga mendengar ucapan Leo pada Wenda.

Axton ingin melihat proyek kerja sama mereka tapi melihat mereka berdua, Axton mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja.

💘💘💘💘

Catatan Author :

Hai ini dengan author! jangan tanya kenapa author tak pakai catatan pengarang. Ini semua karena author tak puas dengan catatan pengarang yang hanya sampai 500 kata.

Bab ini kenapa pendek? Supaya author bisa menyapa readers. Author juga minta maaf ya kalau kalian merasa ada yang kepotong atau bagaimana sih reaksi Axton? Simpan saja dulu pertanyaan tersebut karena author ingin para readers tahu perasaannya Wenda.

Tenang saja kok nanti author akan jelasin tentang siapa Zarina? bagaimana reaksi Axton? Semuanya akan dijelaskan di novel ini tinggal terserah readers mau menunggu setia atau tidak.

Oh iya, satu hal lagi. Readers di sini pandai sekali bikin author sibuk nulis novel ini dalam sehari sampai-sampai cerita di lapak lain hampir saja terabaikan. Beruntung, readers di lapak tersebut itu setia menunggu asal author selalu atur updatenya.

Terima kasih ya sudah jadi readers setia dan selalu mengomentari setiap babnya. author terhibur sekali dengan membaca komentar readers sampai-sampai author di sangka sudah gila sama ortu karena senyam-senyum sendiri.

Makasih dan jangan lupa selalu tunggu ya updatenya!

Next chapter