webnovel

Aku Pacarnya Axton

Dia terus terpaku sampai tak sadar kalau Leo dan Adam sudah pergi meninggalkan dia dan Axton sendiri. "Wenda," Wenda terperanjat kaget.

Suara Axton benar-benar mengagetkannya, Axton melihat ekspresi terkejut yang luar biasa dari Wenda menautkan alisnya. Dia mendekati istrinya dan menyentuh kedua pundak Wenda.

"Ada apa Wenda?" tanya Axton. Wenda yang awalnya seperti orang kebingungan menatap Axton yang memiliki riak wajah cemas.

"Ti-tidak kok, hanya saja aku terlalu memikirkan banyak hal ... pekerjaanku maksudnya." jawab Wenda berbohong. Axton ragu karena melihat Wenda nampak memaksakan jawabannya tapi kemudian tersenyum.

"Baguslah, besok hari libur. Apa kau mau ke suatu tempat?" tawar Axton. Wenda sejenak berpikir kemudian menggeleng. Wanita itu tak mau kejadian yang sama terulang lagi saat mereka dikejar fans dan dikerubungi paparazi yang ingin tahu siapa Wenda.

"Baiklah, besok kita akan berlibur di rumah saja." kata Axton menuruti Wenda.

"Oh iya, dari tadi ponselmu berdering, mungkin ada seseorang yang menghubungimu." ujar Wenda sambil memberikan ponsel tersebut.

Axton mengambil ponselnya mengucapkan terima kasih lalu memeriksa ponselnya tersebut. "Aku harus pergi bekerja, apa boleh aku keluar sekarang?" Axton hanya mengangguk tak melihat pada Wenda karena sibuk memeriksa ponselnya.

Wenda menghela napas berat, meraih gagang pintu dan membukanya. Saat dia hendak menutup pintu, Wenda sekilas melihat raut wajah Axton yang tersenyum lebar.

Apa dia membaca pesan tersebut?

💘💘💘💘

Wenda mengaduk makanannya, dia tak berselera makan setelah melihat sms dari 'pacar Axton'. Axton mempunyai pacar, sungguh tak bisa dipercaya! Kenapa dia tak mengatakan pada Wenda kalau dia punya seorang pacar?

"Wenda," Wenda tersadar dari lamunan dan memandang Pitaloka.

"Kenapa kau tak memakan makan siangmu, mubazir tahu?!" tegur Pitaloka.

"Lagi pula aku heran, kenapa wajahmu lesu begitu? Apa Presiden marah besar sama kamu!" Wenda tentu saja menggeleng.

'Aku sedang patah hati!' desis batin Wenda sedih.

"Pitaloka, pernahkah kau berpikir saat kau menjalin hubungan dengan seorang pria, Hubungan kalian sangat lama tapi kemudian tiba-tiba saja kau mengetahui bahwa dia telah menikah apa yang kau lakukan?"

Pitaloka berpikir keras sebelum akhirnya menjawab. "Mungkin aku akan pergi meninggalkannya, tak baik 'kan kalau kita mengganggu hubungan orang apalagi sudah menikah?! Tapi kenapa tiba-tiba saja kau bertanya seperti itu? Apa kau dibohongi oleh seorang pria?!" tanya Pitaloka mengintimidasi.

"Ti-tidak, aku hanya berpikir saja. Terima kasih atas masukannya." balas Wenda cepat sambil tersenyum paksa.

💘💘💘💘

Hari sudah sore, Wenda masuk ke LRT masih dengan pikiran kalutnya. Hanya butuh beberapa menit, dia sampai di stasiun berikutnya. Namun, wanita itu tak keluar dari kereta. Cody segera naik memberitahukan bahwa mobil Tuan sudah menunggunya.

Wenda menolak dan mengatakan bahwa dia ingin pulang sendiri. Cody awalnya memaksa tapi Wenda tetap teguh dengan pendiriannya. Akhirnya Cody menyerah dan meninggalkan Wenda.

"Dia mau pulang sendiri? Tapi kenapa?" tanya Axton.

"Saya tak tahu Tuan, kelihatannya mood Nyonya sedang tak baik." jawab Cody. Masih sedang berkelabat dalam pikirannya, ponsel Axton berdering. Dia menatap layar ponselnya yang bertuliskan 'pacarku'.

"Halo, ada apa?" ucap Axton mengangkat telepon tersebut. Kedua mata Axton membulat.

"Kau ingin datang ke rumahku?!" kata Axton tak percaya.

"Jangan, kau..."

Tuutt Tuutt

Axton mendecih kesal karena teleponnya di tutup tiba-tiba. Apa yang akan terjadi jika Wenda dan 'dia' bertemu? Terlebih sekarang Wenda dalam mood yang tak baik.

Axton lebih dulu sampai ke rumah barulah Wenda. Keduanya berpapasan saat Wenda menuju ke kamarnya, ingin menyapa Wenda segera melewatinya.

Dia segera menutup pintu dengan kasar. Wenda membaringkan tubuhnya di ranjang sambil memikirkan apa benar jika Axton punya kekasih? Lalu untuk apa tindakan manisnya untuk Wenda?

Kalau dipikir-pikir, Wenda baru berkenalan dengan Axton pasti Axton mempunyai seorang kekasih di masa lalu maupun sekarang. Tunggu apa itu berarti Wendalah orang ketiga? Ah dia tak mengerti sekarang.

Wenda terus berkelabat dalam pikirannya hingga dia memejamkan matanya masuk ke alam mimpi.

💘💘💘💘

Keesokan harinya, Wenda sibuk membuat sarapan bersama dua orang pelayan. Mungkin dia tak mau berbicara dengan Axton tapi dia mempunyai kewajiban sebagai seorang istri.

Bel pintu berbunyi, Wenda menyuruh salah satu pelayan melihat masakannya dan beranjak ke pintu untuk mengecek apa ada tamu atau tidak?

Begitu pintu terbuka, Wenda bingung melihat seorang gadis dengan pakaian modis berdiri di depannya. "Apa Axton ada di rumah?" tanya gadis itu.

Gadis itu menghulurkan tangannya sambil tersenyum ramah pada Wenda. Wenda yang masih bingung menjabat tangan si gadis cantik. "Namaku Zarina, aku pacarnya Axton."

Next chapter