webnovel

wanita menyebalkan

liena dan kedua Kongco nya keluar meninggalkan salon kecantikan. liena masih tidak terima di perlakukan seperti itu. dia masih teriak teriak penuh amarah menyebut nama aqhila. kedua temannya menjadi pelampiasan amarahnya.

dia menghubungi Shin Yuan wi untuk melaporkan kelakuan istrinya. tak mendapat balasan dari telponnya membuat liena semakin kesal. dengan emosi yang menggebu-gebu dia melangkahkan kakinya menuju ke perusahaan Shin Yuan wi. karena dia sudah terbiasa datang ke perusahaan Shin Yuan wi untuk urusan pekerjaan . dia tidak mendapat halangan dan langsung menuju ruangan Shin Yuan wi.

" apa tuan Shin ada di dalam?"

" maaf sebelumnya nona, ada keperluan apa anda kemari? setahu ku tuan Shin tak mempunyai janji dengan nona."

" aku ada urusan dengannya, minggir."

" maaf nona tapi tuan sibuk sekarang."

" aku bilang minggir. " liena menerobos masuk keruangan Shin Yuan wi. ' gadis barbar, tidak tau diri.' asisten Shin Yuan wi jengkel dengan kelakuan liena yang berperilaku seolah-olah nyonya Shin.

" tuan Shin, apa kamu sibuk?"

" mmm... keluar"

" tuan Shin ada sesuatu yang ingin ku bicarakan denganmu ."

" aku tidak punya waktu. keluar"

" apa kau tau apa yang dilakukan istrimu?" mendengar istrinya di bicarakan, Shin menghentikan kerjaannya.

" ada apa dengannya?"

" kau tau, hari ini dia mempermalukan ku di salon. dia menghinaku di depan karyawan salon."

" hanya itu saja? keluar, kau hanya membuang waktuku."

" tuan Shin , aku ingin kau menegur istrimu. aku heran kenapa kau memilih orang seperti itu. dia wanita liar, kelakuannya seperti barbar."

" aku tau istriku, jangan mengajariku. keluar sekarang"

liena meninggalkan ruangan Shin Yuan wi dengan emosi yang menggebu. awalnya dia ingin menghancurkan nama aqhila tapi yang iya dapatkan berbeda dengan hasil yang ia inginkan. ' sialan, tunggu saja aqhila kamu akan mendapatkan ganjaran dari perbuatanmu. ' liena membatin wajahnya merah menahan amarah.

seperginya liena, Shin Yuan wi tertawa sambil memegangi perutnya. dia masih membayangkan wajah marah liena. asisten nya bahkan mendengar tawa tuannya sampai keluar ruangannya.

" apa yang sudah dilakukan aqhila sampai membuat liena semarah itu. joan,..."

" ya tuan" asisten Shin memasuki ruangan tuannya.

" cari tau keberadaan aqhila"

" kenapa tuan tidak menghubunginya?"

" aku ingin mendatanginya tanpa memberi taunya"

" baik tuan." joan meninggalkan ruangan. tak lama joan kembali keruangan Shin Yuan wi.

"'nyonya menghadiri acara minum teh sosialita."

" apa dia datang bersama Zian Hye?"

" betul tuan."

🐰🐰🐰🐰🐰🐰

aqhila dan Zian Hye menikmati acara minum teh bersama teman sosialita Zian Hye. aqhila di sambut hangat dan diterima baik oleh mereka. liena datang menghadiri acara tersebut ditemani teman teman sosialita nya juga.

" wah, jadi nyonya Shin juga hadir disini? siapa yang mengundang nya?"

" apa urusannya denganmu?"

" memang tidak ada urusannya denganku, tapi kita ini dari kalangan keluarga kaya kita adalah sosialita kelas atas di kota ini. apa dia pantas ikut acara yang kita adakan?"

" jaga omongan mu liena. dia adalah keluarga shin. menghinanya sama dengan menghina keluarga Shin."

" tapi kurasa orang tua di keluarga kalian tidak menerimanya?"

" telingamu yang sebelah mana mendengar kabar itu?"

" aku ini dekat sama bibi maiya. aku kenal baik dengannya , dia tidak mungkin menyukai dia"

" ckckck....apa kau mendengar langsung darinya?"

" apa itu perlu ditanyakan.?"

" hahhahahha..,...aku khawatir itu hanya imajinasi mu saja"

" diam kau Zian Hye. aku tidak bertanya padamu. dan kau aqhila apa kau tidak punya mulut? kau hanya bisa bersembunyi di belakang Zian Hye"

" kau tidak pernah menyebut namaku saat bertanya."

" apa kau bodoh?"

" kurasa sangat jelas siapa yang bodoh. bukan hanya bodoh kau Arongan dan tidak punya malu"

" byur..." Zian Hye menyiram aqhila dengan teh yang ada di atas meja.

" aww..panas,...." aqhila berdiri sambil mengipasi mukanya dengan tangan.

" dasar wanita barbar" Zian Hye membantu aqhila

" UPS...kau terlihat kotor jadi aku membantu mu membersihkannya"

tiba-tiba ruangan itu terasa dingin. perubahan suasana yang dingin itu serasa menusuk ke tulang. seorang pria yang baru masuk keruangan itu diikuti pria lain di belakang nya. beberapa orang yang melihat pria itu mundur dan menunduk takut.

" aww... panas , "

" kita pulang saja , biar saya antar kerumah sakit."

" my boss, kenapa kau ada disini?" aqhila terkejut dengan kedatangan Shin Yuan wi. Shin Yuan wi terus berjalan ke arahnya. mengambil tissue yang di atas meja dan mengusap ke wajah aqhila. liena menatap aqhila dengan rasa iri. tapi rasa takutnya menghentikannya untuk berteriak kepada aqhila

" apa masih panas?"

" mmm...."

" kita kerumah sakit, wajahmu sudah merah seperti ini"

" gawat. aku pasti sudah mirip udang rebus."

" kau masih bisa melucu disaat seperti ini?"

"aku tidak melucu. kau bilang mukaku merah"

" hais...ayo pergi."

" kau akan pergi begitu saja kak? kakak ipar sudah diperlakukan tidak adil"

" aku diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa, nona liena sepertinya sangat suka kebersihan. aku akan menyuruh asisten ku membersihkan perusahaan nya."

liena ketakutan dan berjalan ke arah Shin Yuan wi

" tuan Shin. kita sudah saling mengenal sejak dulu. keluarga kita sangat dekat. jangan hanya gara gara wanita seperti dia kau memutuskan segalanya."

" wanita seperti dia yang kau maksud adalah istriku. dia sudah menjadi bagian keluarga Shin. jika kau menghormati hubungan keluarga kau tidak akan melakukan ini."

Shin Yuan wi meninggalkan ruangan itu sama sekali tidak memperdulikan liena yang masih berteriak memanggilnya. teman sosialita nya kasihan melihat liena yang tampak ketakutan berlari mengejar Shin Yuan wi sambil terus memohon kepadanya.

" kali ini liena memang keterlaluan."

" tingkah lakunya seperti wanita barbar. dia sama sekali tidak punya sopan santun."

" bukan hanya itu. dia bertingkah seolah olah dialah nyonya dari keluarga Shin."

" apa yang akan terjadi pada keluarganya?"

" kita akan melihat nanti. yang aku tau tuan Shin selalu membuktikan kata-kata nya."

" liena sangat menyedihkan. kalian apa kalian tidak merasa takut? kalian kan ikut menertawakan nyonya Shin?"

" kami tidak ada sangkut pautnya dengan itu semua"

" hahahaha...jadi kalian akan mencuci tangan kalian sekarang? hebat. kalian memang tidak tau malu seperti liena"

Next chapter