webnovel

SAKURA

pasangan pengantin baru tiba di Jepang. negara yang terkenal dengan pohon sakura. mereka tiba di bandara internasional Narita. para wartawan memenuhi bandara untuk meliput kedatangan CEO perusahaan Yamada.

beberapa pengawal Shin Yuan wi mengawalnya. para wartawan tidak dapat mendekati Shin Yuan wi lebih jauh lagi.

" tuan Shin. apakah benar tentang kabar mengenai pernikahan anda?"

" tuan Shin. bukan kah anda sedang menjalani hubungan dengan salah satu sosialita yang merupakan artis cantik yang sedang terkenal?"

"tuan Shin. apakah anda keluar negri untuk menjalani pernikahan?"

" tuan Shin. tolong mengucapkan beberapa kata"

para wartawan tidak menyadari aqhila yang berdiri di belakang asisten Shin Yuan wi karena ketakutan. awalnya Shin Yuan wi memegang tangannya tapi karena para karyawan berdatangan sambil berlari membuat aqhila mundur dan bersembunyi.

Shin Yuan wi merasa kesal karena pegangan tangan nya terlepas. dia marah melihat aqhila yang ketakutan dan bersembunyi di belakang asisten nya.

" pertama, saya memang sudah menikah dan akan melakukan resepsi pernikahan segera. kedua, saya sedang tidak menjalani hubungan apapun dengan siapapun."

Shin Yuan wi berbalik ke arah asistennya dan menarik aqhila. saat itulah para wartawan sadar dengan kehadiran aqhila. mereka mulai mengambil gambar aqhila tapi dia hanya menunduk. Shin Yuan wi melepaskan jasnya dan menutupi kepala aqhila.

" tuan Shin. apa dia istri anda?"

" yah dia istri saya. tapi sekarang ini dia belum siap menunjukkan dirinya. nanti saat resepsi, saya akan mengundang beberapa wartawan."

" tuan Shin. siapa nama istri anda?"

" namanya aqhila Nadia Zahra. dia berasal dari Indonesia. terimakasih semuanya" Shin Yuan wi tidak menunggu pertanyaan para wartawan lagi. aqhila mencubit lengannya. Shin Yuan wi segera berjalan dan di kawal para pengawal

"apa kau takut?"

" apa kau seorang artis?"

" tidak. kenapa?"

" jadi kenapa para wartawan mengeremunimu ?"

" saya seorang pengusaha aqhila"

" pengusaha?"

" betul. saya CEO perusahaan Yamada."

" terus apa hebatnya sampai para wartawan harus mewawancarai mu?"

" nanti juga kamu tau. sudahlah, terlepas dari itu semua. saya harap kamu segera memahami dan mempelajari segala sesuatunya nanti. saya sudah menyewa seorang guru yang akan mengajarimu segala-galanya."

" apa itu harus?"

" tentu. kamu tidak keberatan kan?"

" apa aku bisa menolak."

" tidak bisa aqhila. kau akan memahaminya nanti. dan oh ya..satu lagi. ubah panggilanmu kepadaku. akan aneh jika orang mendengar mu memanggilku tuan Shin"

" jadi aku harus memanggilmu apa?"

" apa saja yang membuatmu nyaman."

" baiklah. mmmmmmmm... karena kamu suka memerintah dan suka mengatur segalanya sesukamu. maka nama panggilan mu my boss. jadi mulai sekarang aku akan memanggil mu my boss."

" tapi ada banyak orang yang memanggil ku dengan itu"

" suruh mereka berhenti.mulai sekarang hanya aku yang boleh memanggilmu seperti itu. kau harus menurutinya"

" apa kau yakin akan memanggil ku itu?"

" kenapa? kau keberatan?" aqhila menatapnya dengan tatapan menyeramkan.

" tidak..tentu saja tidak."

" baguslah. jadi, apa kau juga sudah menyiapkan panggilan untukku?"

" mmmmmmmm... apa yah? bagaimana dengan bee ? apa kau suka?"

" suka, apapun itu asal kau yang memanggil ku."

" baiklah. mulai sekarang aku akan memanggilmu bee"

"

" ok my boss"

aqhila menyandarkan kepalanya di bahu Shin Yuan wi. Shin Yuan wi mengelus kepala aqhila. aqhila menikmati pundak suaminya.

mobil mereka memasuki halaman rumah keluarga besarnya. semua orang menyambut kedatangan mereka. kakek dan nenek Shin Yuan wi langsung masuk ke kamar karena butuh istirahat.

Shin Yuan wi mengajak aqhila duduk di sofa. aqhila duduk di samping suaminya. dia tidak melepaskan pegangannya. matanya masih melihat seluruh isi rumah itu.

ibu tiri memperhatikan aqhila dengan tatapan merendahkan. Shin Yuan wi menyadari tatapan ibu tirinya.

" apa ini istri pilihan mu?"

" apa ada masalah denganmu?"

" tentu saja, liat dia. penampilannya kelakuannya dan juga dia sama sekali tidak punya kelebihan apapun. sepertinya dia gadis yang bodoh?"

" aku sengaja memilihnya. karena gadis yang pintar akan mampu menipuku nanti." sindirnya

" apa kau ingin mempermalukan dirimu sendiri? kau tidak akan bisa membawanya menghadiri acara apapun apalagi dia sendiri yang akan menghadiri acara nanti."

" yang pasti , aku tidak membutuhkanmu. jangan ikut campur dengan urusanku dan jangan mengganggunya."

" bagaimanapun saya adalah ibu mertuanya. akan ada acara dimana kami berdua akan datang."

" sudah, hentikan. mereka baru datang kamu sudah membuat keributan. kamu tidak lihat menantu kita sepertinya kelelahan. Shin tolong antar istrimu beristirahat."

" ayah, aku ingin mengatakan sesuatu. kami akan tinggal disini sampai acara resepsi pernikahannya selesai. setelah itu saya dan aqhila akan pindah kerumah pribadiku."

" baiklah. kita akan mbicarakannya nanti"

" bee... kita ke atas istirahat"

" apa kau lupa sesuatu?"

" apa kau harus perkenalkan aku dulu dan juga mengenalkan keluarga mu my boss!"

" ah.. aku lupa. baiklah, bee..ini ayahku namanya Shin sun Ki.dia adik perempuan ayah namanya Shin sun Hye. dia suaminya namanya Zian kyu. nah anak mereka ikut kenegaramu namanya Zian Hye. sepupu perempuan ku . kalau adik laki-laki ayah kan kamu sudah tau. kenal juga sama anaknya Shin young."

" ohh..."

aqhila mengulur kan tangan ke arah ayah Shin Yuan wi. mertuanya menatapnya heran dan memandang ke arah anaknya. Shin Yuan wi memberikan kode agar menjabat tangan aqhila.

setelah tangannya di jabat aqhila mencium tangan ayah mertuanya.begitupun kepada yang lainnya. mendapat perlakuan yang tidak biasa mereka kebingungan.

" namanya aqhila Nadia Zahra. di negaranya sudah kebiasaan mereka menghormati yang lebih tua dengan seperti itu."

" ohhhhh...." jawab mereka serempak

" baiklah,kami istirahat dulu. nanti aku akan temui kalian lagi. dan ohh yah... sebentar malam kita akan makan malam bersama. "

"baik, sampai jumpa nanti malam."

Shin Yuan wi segera membawa aqhila beristirahat. setelah sampai kamar aqhila langsung melempar dirinya ke atas ranjang.

" apa kau lelah?"

" tentu saja. badanku terasa remuk gara gara seseorang."

" apa aku se ekstrim itu."

" tidak. tapi kamu terlalu sadis. belum lagi capek di perjalanan nya. aduh remuk semua tulang tulang ku."

" baiklah bee. sekarang mari kita istirahat"

Next chapter