webnovel

ADAT PERNIKAHAN (DUA)

" maaf tuan tapi adat di malam hari ini juga penting dan anda harus menyiapkan stamina anda sendiri dan juga harus menjaga istri anda agar bertahan juga."

" hahahhahahah... stamina saya selalu power full untuk malam pernikahan nanti"

" sepertinya anda salah mengartikan tuan."

asisten Shin Yuan wi geleng-geleng setelah tau isi pembicaraan tuannya melalu penerjemah.dia sangat tau Shin Yuan wi sekarang sudah di penuhi nafsu birahi.

" memangnya apa lagi yang membutuhkan stamina yang kuat kalau bukan itu?" yang di tanya hanya geleng-geleng kepala.

" malam pernikahan nanti kedua mempelai harus terjaga sampai azan Subuh berkumandang. akan ada seseorang nanti yang akan menemani kedua mempelai"

" APA? INI SUDAH KETERLALUAN NAMANYA"

"tapi anda harus mengikuti adat ini.dan stamina anda harus yang lebih kuat untuk menjaga istri anda jangan sampai tertidur karena menurut keyakinan orang orang disini jika mempelai wanita tertidur di malam pergantiannya bmaka dia akan mendapatkan kutukan.sang pria yang tertidur akan jatuh sakit walaupun tidak parah.jadi anda harus menjaga istri anda baik baik. selepas azan Subuh itu terserah anda nanti."

" baik baik saya mengerti, akan ku pastikan aqhila tidak akan tertidur nanti."

############################

keluarga besar Shin Yuan wi sudah tiba di dalam hotel. acara mappaccing akan dilaksanakan malam nanti. mereka siap siap untuk menghadiri acara nanti beberapa perwakilan pemerintah daerah sudah datang di hotel untuk mendampingi keluarga Shin Yuan wi di acara ritual nanti.

- bahasa Jepang-

" jadi kakakku tersayang kau tidak hadir dalam acara nanti? apa kamu ingin aku melakukan sesuatu nanti?"

" apa kau mau membantu ku jika kau berhasil maka aku akan memberi mu hadiah"

" itu masalah gampang, apa yang harus aku lakukan?"

" kau hanya perlu memberikan handphone mu nanti karena saya ingin bicara dengannya"

" oke, jangan lupa dengan hadiah ku nanti"

keluarga Shin Yuan wi sudah hadir dalam acara mappaccing suara dari musik daerah sudah terdengar tanda acara akan dimulai pihak keluarga Shin Yuan wi memasuki kamar pengantin.

aqhila Duduk di atas ranjang sambil menunduk kedua telapak tangannya di letakkan di atas bantal yang sudah di lapisi daun pisang orang yang pertama memberikan tanda merah dikedua telapak tangan dan juga keningnya adalah kakek Shin Yuan wi menyusul nenek paman bibi dan kedua sepupunya.

kedua keluarga dari pihak ibu dan ayah aqhila sudah melakukan ritual nya. semua berkumpul di ruangan yang sudah disiapkan mereka saling berbicara mengenai adat mereka kepada keluarga Shin Yuan wi.

sepupu perempuan Shin Yuan wi memasuki kembali kamar aqhila yang di dalamnya ada para sahabatnya. mereka terkejut dengan kedatangan nya di dampingi penerjemah

" sorry mengganggu, kak Shin Yuan wi ingin bicara dengan mu" penerjemah mengulangi kata-kata nya

" maaf nona, tapi mereka masih tidak boleh berkomunikasi dulu"

" hanya sebentar saja ada yang ingin ia katakan"

" maaf tidak bisa "

" bagaimana kalau kakakku saja yang berbicara dia tak perlu hanya mendengarkan nya saja"

" tapi ini..."

" sudah biarkan saja" aqhila menghentikan sahabatnya. mendapat persetujuan aqhila dia segera menyalakan speaker handphone nya

" halo aqhila...., ,,aku tau seharusnya saya tidak menelpon tapi ada yang ingin ku katakan.aku tau kau pasti belum siap untuk semua ini.aku juga tau sekarang kau pasti ragu menikah dengan ku tapi aqhila aku sudah tidak bisa menunggu lagi sudah dua tahun saya mencarimu kemana mana tapi hasilnya selalu nihil. rasa frustasi karena tidak bisa menemukan mu, keinginan ku untuk segera melihat mu membuat ku melakukan semua ini.aku minta maaf jika aku keterlaluan."

" aqhila sudah mendengar semua nya,,tapi maaf dia tidak boleh berbicara dengan Anda sekarang." Mira mewakili aqhila berbicara

" tidak apa-apa saya hanya ingin mengatakan apa yang harus saya katakan terima kasih atas waktunya"

aqhila ingin berbicara dengan Shin Yuan wi. ingin rasanya ia mengatakan seluruh isi hatinya. tapi rasa takutnya terhadap paman nya karena ancaman yang dikatakan Nya.

Next chapter