1 Part 1

Bu Farida pulang dari pasar membeli kebutuhan untuk warung makannya, tiba-tiba kepalanya sakit matanya terlihat bayang-bayang tak jelas namun ia paksakan demi biaya putrinya ia tak ingin merepotkan papahnya ia tak ingin dianggap benalu oleh madunya. ia melihat putrinya sedang menunggu dirinya, tak biasanya ibunya tak ingin ditemani oleh Adelia, betapa senangnya hati Adelia saat ibunya pulang ia melihat wanita paruh baya dengan tentengan tas belanjaan turun dari angkutan umum, saat hendak menyebrang tiba-tiba.

**ciiiittt.. brukkk*

Barang belanjaan berhamburan dan Bu Farida jatuh di jalan Adelia berlari mengejar ibunya "Bu.... ibu.. Bu...ibuuuu bangun Bu jangan tinggalkan aku"

suara tangisan dan teriakan Adelia di depan kerumunan orang yang hendak menolong ibunya, iia berlumur darah. Ambulan membawa Bu Farida kerumah sakit dengan harapan nyawanya tertolong, namun sayang dokter mengatakan Bu Farida tak tertolong, "maaf ibu anda tak dapat tertolong" dokter pergi meninggalkan Adelia, hampa yang dirasakan Adelia seperti tak ada lagi harapan dirinya untuk hidup. "hiks...hikss ya Allah kenapa kau ambil ibuku, kenapa ya Allah ini tak adil untuk ku, apa yang harus aku lakukan setelah kepergian ibu"

***

papah Surya datang bersama istrinya "sayang Adelia, sudah jangan menangis masih ada papah, biarkan ibu pergi dengan tenang di sana papah yakin ibu akan lebih bahagia disana" papah Surya memeluk putrinya. "kenapa, ibu harus pergi pah, kenapa ..." di kecupnya kening putrinya "maafkan papah sayang, ini semua karna kesalahan papah kalian harus menderita, papah janji papah akan membahagiakan kamu, ini sudah takdir ini sudah kehendak Allah sayang".

****

stelah kepergian ibunya, papah Surya membujuk Adelia untuk tinggal bersama dengannya, Adelia masih menolak untuk tinggal bersama papahnya dengan alasan ia masih ingin dirumahnya ia masih ingin mengenang ibunya. "papah akan menunggu kamu kapan pun, papah akan ada untuk kamu selamanya." Adelia hanya memeluk papahnya. kini tak ada lagi sosok ibu yang ia kagumi dan ia sayangi, ia harus melanjutkan sekolahnya sampai keinginan ibunya terwujud.

***

Eca tak terima dengan kakaknya yang selalu berada di atas dirinya, nilainya selalu bagus banyak teman laki-laki yang mengagumi kepintaran dan kecantikan Adelia, ia selalu mengadu pada mamahnya, Eca mengadu Adelia sengaja ingin mempermalukan dirinya didepan teman-teman nya. "mba Adel sengaja mempermalukan aku di depan teman-teman membandingkan nilai aku dan mba Adel" mamah Farah sangat marah "keterlaluan kamu Adel, awas kamu". Eca tersenyum sendiri ia merasa berhasil memfitnah Adelia.

"tak akan aku biarkan kamu mendapat kasih sayang dari papah, apa yang kamu miliki harus aku miliki" gumam Eca dalam hati.

***

Setelah kematian ibunya papahnya selalu ada untuk Adelia, ia merindukan kasih sayang kedua orang tuanya meski hidup berpisah dengan papahnya tak ada rasa dendam Adelia pada papahnya ibunya mengajarkan bahwa ia harus menerima kenyataan bahwa papahnya memiliki istri sebelum ibunya, dari ibunya jugalah ia belajar menjadi mandiri, juga lemah lembut, dan penyabar.

***

Di waktu yang sama ketika Bu Farida berada dirumah sakit. Gavin menunggu istrinya yang sedang berjuang melahirkan putrinya, ia sadar ia merasa berdosa telah melakukan tabrak lari. Gavin melihat wanita menangis sedang mendorong ibunya yang berlumur darah menuju IGD. Gavin memerintahkan asisten pribadinya untuk meminta asal usul wanita tersebut, ia memberitahu bahwa dirinya telah melakukan tabrak lari.

***

Setelah lulus SMA Adelia meneruskan kembali pendidikannya, ia terpaksa harus tinggal bersama papah dan mamah tirinya. meski perlakuannya tak adil baginya ia tetap bersabar dan menerimanya.

Adelia berkenalan dengan pria bernama Reza ia menjalin kasih dengannya, Reza sangat mencintai Adelia begitu juga Adelia, Eca sangat iri pada Adelia ia ingin merebut hati Reza dari kakak tirinya "bagaimana pun caranya, aku akan merebut hati kamu Reza" sejak dulu Eca memang menyukai Reza namun tak dihiraukan oleh Reza. "aku suka sama kamu mas" Eca menangis memohon cintanya pada Reza, "maaf ca aku sudah mencintai wanita lain dan aku akan menikahinya setelah ia lulus kuliah nanti" Reza tak mengetahui jika wanita yang dicintainya adalah kakak tiri Eca. "ngga mas, ini ga adil buat aku mas, aku yang lebih dulu mencintai kamu" Reza pergi meninggalkan Eca. Eca menangis meratapi cintanya yang kini pergi.

bersambung

avataravatar
Next chapter