13 Sakit

Flashback off

Lamunan tentang ingatan masa lalu ku buyar ketika aku mendengar suara supir taksi online memberitahuku bahwa kami sudah sampai ke tempat yang ku tuju.Akupun seketika menoleh keluar.

"hah...Ternyata benar aku sudah sampai di depan rumah"aku menghela nafas dengan kasar.

Ku berikan beberapa lembar uang pecahan sepuluh ribu kepada supir taksi online dan langsung bergegas turun.Ku percepat langkah ku menuju rumah karena rasa yang sejak tadi ku tahan.Rasanya aku ingin menangis sekencang-kencangnya mengingat perlakuan mas salman kepada ku di depan wanita yang mengikutinya tadi.Padahal aku sudah membayangkan makan siang berdua mas salman sambil membahas masalah yang sedang kami alami dan berharap ada titik terang yang akan membawa hubungan kami menjadi lebih baik.Namun semuanya gagal,rasa lapar yang sejak tadi ku tahan hilang begitu saja tertutup dengan luka yang ku rasakan semakin sesak di hatiku.

Tak mampu menahan kesedihan ini sendiri akupun bergegas masuk ke kamar mandi untuk berwudhu.Iya kuputuskan untuk mengadu kepada sang khaliq,seraya berharap semoga diberikan petunjuk yang baik.Ku hadapkan wajahku ke arah qiblat memulai shalatku dengan khusyu'.Setelah selesai shalat akupun mengangkat kedua tanganku.

"Ya Allah ya robb pemilik alam semesta yang membolak balikan hati manusia,aku mohon ampun kepadamu atas dosa dan segala kesalahanku serta kelalaianku yang sengaja ataupun tidak.Hamba mohon berilah kesabaran kepada hamba untuk mengadapi masalah rumah tangga hamba,bukakanlah pintu hati suami hamba seperti sediakala".

"Ya Allah ya robb yang maha pengasih lagi maha penyayang,hamba yakin engkau tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambamu ya robb.Dan hamba yakin akan ada kemudahan setelah kesulitan ini seperti yang tersebut di dalam al-qur'an surat al-insyiroh ayat 5 & 6 yang berbunyi :

فَاِنَّ مَعَ العُسرِ یُسرًا.اِنَّ مَعَ العُسرِ یُسرًا.

"maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan".

tak terasa bulir bening itu jatuh membasahi wajahku tanpa mau berhenti bahkan sampai do'a yang ku panjatkan selesai bulir bening itu seakan enggan berhenti. Seketika kepalaku terasa pening dan berat hingga aku tak sadarkan diri.

Selang beberapa jam perlahan ku buka mataku ku lihat sekeliling ruangan yang ku tempati,aku baru sadar ternyata ini bukan kamarku.Ternyata aku terbaring di rumah sakit.Aku masih merasakan sakit di kepalaku namun aku bertanya-tanya dalam hatiku,siapa yang membawaku kesini.

"Kamu sudah sadar".suara laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi itu mengagetkanku.Suara yang amat sangat ku kenal.Ya itu suara mas salmanku.

"mas, yang bawa aku kesini"tanyaku

"iya,mas tidak tau kau tak sadarkan diri sejak kapan.Ketika mas masuk kamar mas lihat kamu terbaring diatas sajadah masih memakai mukena,begitu mas ingin membangunkan ternyata badanmu panas sekali.Jadi mas langsung bawa ksini".jawabnya sambil mengambil nasi di meja hendak menyuapiku makan.

" aaa...Buka mulutmu.Dokter bilang kau terlambat makan,makanya sekarang makan dulu lalu minum obatnya agar kau cepat sembuh".ucapnya dengan suara datar.

"biar aku makan sendiri aja mas.Mas istirahat aja,aku bisa kok makan sendiri".hendak mengambil sendok dari tangan mas salman.

"sudah biar aku suapi saja,kau masih lemah.Aku akan istirahat setelah selesai menyuapimu".akupun menurut.Suasana terasa canggung kami hanya saling diam tanpa ada obrolan sama sekali.

Setelah selasai makan dan minum obat,aku memutuskan untuk shalat dan setelah itu kembali tidur.Mas salman juga ikut beristirahat di sofa sambil memainkan ponselnya.Entah siapa yang diajak chat sekilas kulihat wajah mas salman yang kadang tersenyum sambil melihat layar ponselnya.Sakit itu yang kurasakan.

avataravatar
Next chapter