18 Membuka lembaran baru

Dengan langkah berat aku berjalan meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan itu.Tanpa lagi menoleh ke belakang aku terus memantapkan hatiku untuk tetap meninggalkan nya jika perlu melupakannya.Padahal aku berharap di hari terakhirku di rumah ini bisa bertemu mas salman untuk berpamitan kepadanya.Karena bagaimanapun keadaan nya kami memulai hubungan ini dengan baik-baik dan aku juga ingin mengakhirinya dengan keadaan baik.Namun entahlah mas salman tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi setelah kata talaq itu keluar dari mulutnya.Ada terbersit perasaan rindu kepadanya,ingin melihat nya untuk terakhir kali.

Saat ini aku sudah di dalam taksi online yang ku pesan tadi,namun pikiran ku entah melayang kemana.Aku bingung ingin pergi kemana,aku tak punya tujuan pasti.Lama aku berpikir sampai suara supir taksi online itu mengagetkanku.

"maaf mba,ini kita mau kemana ya?dari tadi mba belum menyebut alamat tujuan mba"tanya pak supir Kepadaku

"ahh..Iya pak maaf,kita berhenti di masjid itu saja pak".jawabku sambil menunjuk ke arah masjid yang ada di depan.

Untung saja aku tadi mendengar suara adzan ashar.Seketika aku punya ide untuk melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu baru setelah itu melanjutkan perjalananku.

avataravatar
Next chapter