webnovel

KOMITMEN ALEX

Catherine sama sekali tidak mempermasalahkan hubungan percintaan nya yang rumit dengan Alexander, keduanya bahkan saling terang-terangan menunjukkan kekasihnya yang lain dan tak jarang secara diam-diam mereka menyembunyikan status hubungan mereka dari semua orang bahkan publik terkecuali keluarga besar saja, seakan hubungan yang telah dijalani mereka berdua hanya seperti pelampiasan dan permainan cinta saja sama halnya seperti hari ini, Catherine terlihat bersemangat memamerkan kalung mutiara pemberian Dennis kepada Alex diatas balkon kamar gadis itu.

" Oh, Dennis" Jawab Alex begitu tenang seakan tidak ada rasa cemburu didalam dirinya, ia malahan sibuk mengetik pesan dihandpone yang sedari tadi ia genggam.

"Chat siapa sih? Bianca?"

"Bukan, Tapi zoy "  ia menatap ke arah Catherine yang mengangguk cepat sambil merangkul bahu Alex dengan penuh mesra.

"Gebetan baru lagi?  Aku pikir cuman aku  aja yang punya gebetan" ia mencium pipi lelaki itu,lalu menatap penuh licik.

"Emang siapa?" tanya Alex sembari membelai rambut panjang kekasihnya itu.

"Pemain basket yang terkenal dikampus kita, dia malahan jauh lebih tampan daripada kamu" Ucap manja Catherine seraya mencubit hidung mancung pemuda itu, keduanya langsung saling tertawa dan tersenyum bahagia.

Entah apa yang dipikirkan kedua pasangan ini seakan begitu mudahnya mereka mempermainkan perasaan orang lain, apalagi Alex yang dari masa SMA telah banyak menjalin hubungan dengan para gadis dan tak pernah puasnya kembali menggoda gadis lain.

"Oke, Aku pergi jemput Bianca dulu kesalon " Ia melepaskan pelukan Catherine dan merapikan rambutnya didepan cermin.

"Alex, yakin kamu gak lupa sesuatu?" Ia mengedipkan matanya dengan memberikan isyarat kecupan pada lelaki itu, Alex yang melihat tingkah menggemaskan sekaligus menggairahkan langsung berjalan mendekati Catherine dan mencium kening gadis itu cukup lama,sampai akhirnya ia berjalan pergi meninggalkan kamar gadis itu .

Setelah merasa Alex telah cukup jauh, Catherine segera meraih handphonenya dan menghubungi seorang lelaki yang tidak lain ialah Dennis.

Ia terlihat begitu asyik mengobrol via call bersama pacar lelakinya itu, sikapnya benar-benar berbeda tatkala saat bersama Dennis maupun Alex seakan ia memang ahli dalam memainkan banyak peran diantara kedua lelaki itu.Namun percayalah diantara semua lelaki yang dijadikannya kekasih pastinya hanya ada satu yang benar-benar membuat nya menjadi diri sendiri yaitu Alexander.

Alexander yang merupakan cinta pertamanya sekaligus orang yang selalu ada menemaninya sejak kecil, ia sangat teramat menyayangi Alex apalagi semenjak kematian kakak laki-lakinya yang juga merupakan sahabat dekat Alex , Ia menjadikan Alex sebagai tempatnya berlindung dari segala kesedihan dan kesepian yang selalu menghantui kehidupan nya.

***

    Malam ini seperti biasanya keluarga besar Alex mengadakan makan malam bersama yang juga mengundang Catherine dengan maksud membicarakan bisnis dan juga hubungan keduanya yang sudah cukup lama.

Tentu saja Catherine adalah satu-satunya wanita yang diketahui orang tua Alex sebagai wanita yang mengisi hati pemuda itu, lagipula Tante Anggi terlihat setuju dan merestui hubungan mereka.

"Jadi kalian kapan akan bertunangan?" Tanya Tante Anggi, sontak Alex langsung tersedak dan terlihat kaget mendengarkan ucapan mamanya barusan.

"hmmm..kayaknya tunggu kami udah lulus kuliah aja tan" Jawab Catherine spontan, Tante Anggi dan om Tian hanya mengangguk mengiyakan saja ,sebab yang menjalani hubungan kan putranya jadi biarlah keputusan berada ditangan mereka.

"Iya ma, Aku juga sepemikiran sama Catherine"

"Ya sudah, mama rasa pun kalian sudah sangat cocok jadi tidak akan mungkin putus ditengah jalan" keduanya hanya tersenyum mengiyakan sembari menatap satu sama lain.

Mereka benar-benar ahli dalam menyembunyikan hubungan terlarang yang tengah mereka jalani dari semua orang, termasuk pula dari orang terdekat dan keluarganya.

"Ditengah acara hidangan penutup,sebuah deringan telepon dari ponsel Alex berbunyi sehingga mau tak mau ia bangkit dari kursinya dan berjalan sedikit jauh dari sana setelah melihat nama kontak Bianca muncul dilayar hp.

"Malam, Bianca sayang.." Ucapnya, "kenapa? kamu kangen sama aku?"

sambung lelaki itu lagi dengan penuh semangat.

"Iya dong, kamu sih gak ngasih kabar dari tadi pagi. oh iya kamu lagi apa sih sampai senang gitu?" Tanya gadis bernama Bianca itu dari seberang sana.

"Lagi makan malam bareng keluarga aja, untungnya kamu menyelamatkan aku dari ketegangan suasana tadi makanya aku senang"

Ia benar-benar pandai dalam berkata-kata, ditengah pembicaraan itu, sebuah tangan lembut menempel dibahu Alex, dari arah belakang pula gadis bergaun biru itu memeluk lembut tubuh gagah Alex dan meraih ponsel pemuda itu,setelah melihat nama kontak yang tengah berkomunikasi dengan Alex barulah dirinya memberikan kembali ponsel itu pada Alex.

"sama-sama Alex, tapi kapan kamu akan memperkenalkanku pada orang tuamu?" Setidaknya kalimat itulah yang terdengar jelas oleh Catherine tatkala saat dirinya meraih ponsel pemuda itu.

"Secepatnya ya" Jawab singkat Alex, ia selalu saja bodoh dalam hal yang berkaitan akan hubungan serius, makanya hanya Catherine lah yang biasanya membantunya dalam menjawab segala pertanyaan kekasih-kekadihnya Alex yang berkaitan pada hal serius seperti tadi,akan tetapi tidak saat bersama Bianca.

Maka Catherine lebih memilih diam dan sama sekali enggan membantu Alex, ia ingin kekasihnya itu yang mengambil sikap tegas terhadap hubungannya dengan Bianca karena yang menjalani hubungan lama dengan Alex bukan hanya dirinya saja tetapi Bianca juga .

"Alex, apa kau mencintaiku?" Tanya bianca, astaga pertanyaan yang sering sekali diajukan gadis itu dan rasanya bibir pemuda itu hampir kaku untuk menjawab pertanyaannya .

"Tentu saja, aku mencintaimu"

"Apa aku masih ada dihatimu,Alex?" pertanyaan yang hampir sama juga menyerang pemuda itu, namun berasal dari bibir gadis seperti Catherine dan membuat pemuda itu memandangi mata Catherine cukup lama.Keduanya saling menatap satu sama lain,tatapan hangat yang tidak dapat diprediksi sama sekali hingga akhirnya tatapan Alex terhenti saat Bianca menjerit memanggil namanya.

"iya kenapa bi?"

"Tidak apa-apa, aku senang kalau kau masih mencintaiku"

"iya,ya sudah aku tutup ya soalnya aku tidak bisa melewatkan terlalu lama makan malam ini"

"iya, good night Alex" Alex segera menutup panggilan itu tanpa sempat menjawab ucapan malam Bianca, lalu ia menyimpan handphonenya disaku celana dan berbalik badan kearah Catherine.

"Kenapa kau menanyakan hal itu? bukannya kita sudah berkomitmen tidak membahas tentang perasaan kita lagi"

"Maaf, aku hanya terbawa suasana" Ia memelas merasa bersalah karena hampir saja melanggar janji diantara mereka.

"oke, kuharap kau tidak merasa cemburu cath" Catherine terlihat lemas dan hanya mengangguk malu mengiyakan segala perkataan Alex.

Tetapi Alex bukanlah cowok yang tak peduli,justru ialah lelaki paling peka dan benar-benar peduli pada semua kaum wanita terutama terhadap Catherine sehingga tak jarang dirinya dijuluki pria romantis bagi kebanyakan mantan kekasihnya terdahulu,sama halnya seperti saat ini Pemuda itu langsung tahu kalau saat ini suasana diantara dirinya dan Catherine tengah canggung dan ia bisa merasakan kecemburuan dari dalam diri Catherine.

Dengan penuh kelembutan, ia mencium bibir gadis itu dan penampakan romantis ini berlangsung sekitar beberapa detik dimana setelah itu Alex menyudahinya dan membelai rambut panjang Catherine.

"Bagaimana pun aku tetap menjadi milikmu, tolong jangan bahas tentang perasaanku padamu karena aku bukanlah lelaki yang suka menjalin komitmen"

" Kau harus belajar berkomitmen, Alex"

"Bersamamu? itu tidak akan mungkin setelah kau mempermainkanku dulu" Ketus tegas Alex,kini ia benar-benar kesal pada Catherine yang mendadak menjadi sosok gadis lainnya yang hampir menyerupai bianca padahal sebelumnya Catherine adalah gadis berbeda yang sangat dipuja lelaki itu.

"Berhenti bersikap lemah, aku benci kau seperti itu"

"Oke aku salah, tapi bagaimana kalau Dennis ataupun Erick ingin menjalin komitmen bersamaku? aku harus meninggalkanmu"

Alex hanya menghela nafas saja, ia menyesal untuk mengangkat panggilan Bianca barusan kalau dampaknya akan seperti ini, ia tahu kalau gadis satu-satunya yang teramat dicemburui oleh Catherine Ialah Bianca,harusnya ia menjauhi keduanya saja sehingga dirinya tak akan diserang seperti ini.

"Kau takkan pernah meninggalkanku dan aku juga hanya akan memilihmu, dasar wanita!!" Ia langsung menyingkirkan tangannya dari rambut gadis itu dan merapikan pakaiannya kembali,lalu menggenggam tangan Catherine.

"Ayo kembali kemeja makan, mereka pasti menunggu kita" Tetapi Catherine menahan tangan Alex untuk tetap disini bersamanya, kini ia dipenuhi rasa bersalah atas kejadian dimasa lalu dan curiga kalau Alex tidak mencintainya lagi.

"Aku benar-benar merasa bersalah karena telah mempermainkanmu dulu"

"cath, lupakanlah hal itu"

"Tidak mungkin aku bisa lupa kalau kau saja tidak pernah memaafkannya, kau memang tidak marah padaku tapi kau benci masa lalu tentang kita dan sekarang aku ragu bahwa kau masih mencintaiku" Ucap Catherine yang  berbicara dengan nada santai dan elegan,tetapi matanya yang mulai berkaca-kaca tidak bisa berbohong .

"Akulah yang pertama menyelingkuhimu" sambungnya lagi,tetapi Alex tetap tak peduli akan curahan hati Catherine.ia hanya menghapus air mata gadis itu dengan jemarinya.

"Satu-satunya yang kubenci didunia ini adalah membuatmu menangis" ucapnya tanpa menatap mata Catherine,lalu ia menarik tangan gadis itu kembali ke meja makan dengan keheningan diantara keduanya.

Next chapter