An Jing merasa bosan dan gelisah saat melihat Xiao Chen datang, dan sebuah senyum dingin menyilang di hatinya.
Karena takut dikutuk hingga mati oleh anak laki-lakinya, ia selama ini menghindari bahkan sekadar melihatnya, berharap tiada lain agar dia cepat mati. Namun, sekarang ia malah berulang kali meminta untuk bertemu dengannya, semua itu karena ia berpikir anaknya telah mendapatkan harta dan ingin mengambil uang darinya.
An Jing memandang Xiao Chen yang tidak berani masuk ke halaman rumah dan berkata dengan santai, "Kalau kau begitu takut akan kutukan Changyi sampai mati, lalu mengapa kau mencarinya? Bukankah kau khawatir kalau bukan uang yang akan kau dapat, malah kutukan yang akan membawamu ke kematian?"
Xiao Chen terperanjat dengan ketegasan An Jing dan wajahnya merona merah karena malu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com