webnovel

Dihukum

"Merta....kau seharusnya tidak berkata seperti itu. Bukanlah hal yang bijak dengan mengatakan seperti itu tentang kehidupan orang lain"Fanisa menyela.

"Iya Merta!!apa maksudmu dengan berkata seperti itu.". "Hahahaha....apa maksudnya?memang kenyataanya seperti itu!!" jawab Merta dengan nada menghina lalu melanjutkan, "Dan kau Fanisa...seharusnya jangan terlalu membelanya,dia itu hanya akan membuang waktumu saja. Dia itu tak akan membalas kebaikanmu,tapi malah akan mengabaikanmu."

"Iya yah,aku lihat Fanisa selalu ingin membela Rina. Tapi nyatanya Rina tak membalas kebaikannya, ataupun mau berteman dengannya."

"Dasar sombong,pantas saja dia tidak punya teman.Sifatnya saja sudah seperti itu,bagaimana mau punya teman coba!". "Egois!!"

"Aku rasa Fanisa lebih baik dari pada Rina"

timpa yang lain. Fanisa dan Merta saling melirik dan tersenyum licik. Mereka berdua senang dengan apa yang dibicarakan teman mereka tentang Rina,tepat didepannya.

Tapi Rina berpikir bahwa ia lebih baik untuk tetap tenang.Lalu iapun mengangkat kepalanya,dan menatap mereka semua.

Mereka melihat tatapannya seperti tidak peduli dengan mereka dan seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

Dan Rina pun pergi keluar kelas. Meninggalkan mereka yang heran dengan tatapannya itu. Tapi sebaliknya Fanisa dan Merta merasa kesal,karena Rina sama sekali tidak bereaksi ataupun menunjukkan kemarahannya. Sehingga rencana mereka yang sebenarnya telah gagal.

Dari beberapa saat,Rina telah sampai dimuka pintu kaca ruangguru. Berhenti sejenak,lalu membuka pintu dan masuk. Berjalan menuju meja Bu Meta.Rina merlihat Bu Meta sedang membaca suatu buku,entah itu buku menyangkut pelajaran ataupun buku jenis lainnya.

"Permisi Bu,ini saya Rina"berkata dengan sopan.

Bu Meta menutup bukunya dan melihat kearahnya.

"Baiklah Rina,karena sebentar lagi ibu akan ikut rapat. Maka dari itu ibu tidak bisa berbincang lama denganmu.Dan yang akan menjadi hukumanmu adalah kau akan mempunyai piket kebersihan khusus. Yaitu pada setiap pagi dan pulang sekolah kau harus menyapu halaman dibelakang sekolah kita ini,karena akhir-akhir ini akan ada penilaian tentang kebersihan sekolah."

"Dan masalah tentang piket kebersihan kelas,kau tak usah khawatir. Karena ibu sudah bilang ke ketua kelas untuk mengosongkan mu dulu sementara dari piket kelas. Ibu juga sudah berbincang sedikit tentang ini dengan wakil kepala sekolah. Dan beliau setuju."

"Dan tentunya lagi akan ada beberapa siswa lain yang juga mempunyai piket yang sama seperti kamu. Berhubung dengan halaman yang besar.Itu mungkin akan cepat diselesaikan oleh beberapa siswa khususnya yang telah membuat masalah. Tapi Ibu percaya padamu Rina,kau pasti bisa melaksanakan masa hukumanmu dengan baik tidak seperti murid lain yang juga mendapat hukuman sama sepertimu. Hukuman ini berlaku dalam seminggu,jadi Rina!usahakan kamu, datang pagi yah..dan itu sudah dimulai dari besok."

"Baik Bu,saya mengerti dan terimakasih"

"Kamu memang anak yang baik,ibu tahu pasti terjadi sesuatu padamu sampai kau akhir-akhir ini sering tidur dikelas. Tapi jika kau ingin cerita pada ibu,ibu akan selalu mendengarkannya untukmu.Ataukah ada sesuatu yang terjadi dengan nenekmu"bertanya dengan hati-hati tapi Rina tidak menjawab. Rina hanya tertunduk sedih,dan Bu Meta telah mengetahui jawabannya.Dan tidak berani lagi untuk bertanya.

"Jangan khawatir,semuanya pasti ada jalan keluarnya.Dan Tuhan selalu bersamamu. "

"Terimakasih Bu"

"Yah sudah...pergilah"

"Saya permisi,Bu" Rina pergi dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan tentang setiap orang yang akan membicarakan neneknya dan keluar dari ruangguru yang saat itu juga jam istirahat telah selesai. Dan kembali ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

Next chapter