2 Satu

Suasana sekolah hari ini tidak seperti biasanya, pasalnya hari ini merupakan hari pertama bagi siswa siswi angkatan baru menjalani MOS nya.

Azzura Almathea Shaquille, merupakan satu dari ratusan siswa siswi baru yang bersekolah di Ravell Internasional School. Yah, selama 16 tahun hidupnya ia baru pertama kali menempuh pendidikan dibangku persekolahan. Pasalnya selama ini ia selalu Home schooling karena keinginan orang tuanya yang tidak mau Thea jatuh sakit akibat kecapean. Dan hal itu juga didukung penuh oleh kekasihnya.

Dengan bujukan ala Almathea serta dibumbuhi dengan ancaman tidak mau makan dan sebagainya akhirnya kedua orang tuanya dan tentu saja kekasihnya berat hati menyetujui keinginan Thea untuk bersekolah.

"huftt untung saja aku tidak terlambat, salahkan pak parto kalau aku sampai dihukum di sekolah. " ucap Thea lalu berjalan agak cepat masuk ke kawasan sekolah.

Ravell Internasional School, merupakan sekolah berbasis internasional yang sudah tidak diragukan lagi keunggulannya. Sekolah ini merupakan sekolah swasta nomor 1 di Indonesia dan hanya orang orang terpilih yang dapat masuk ke RIS.

Untuk jalur beasiswa bisa dihitung dengan jari siswa yang mendapatkannya, selebihnya mereka yang bersekolah disini merupakan anak dari keluarga kaya raya dan terpandang untuk itu persaingan disini bukan hanya tentang siapa yang pintar melainkan siapa yang berkuasa.

"Hey Anak baru.... " teriak seseorang yang berada tidak jauh dari Thea. Thea yang tidak merasa dipanggil, tetap melanjutkan jalannya.

"KAMU TIDAK PUNYA KUPING YAH.. SAYA MEMANGGIL KAMU. " ucap perempuan itu. Karena suara nya yang seperti Toa berjalan akhirnya mau tidak mau Thea menghentikan langkahnya dan menatap perempuan itu.

"KENAPA BENGONG SINI!! " ucapnya lagi. Thea melirik ke samping kanan dan kiri lalu kebelakang namun, tidak ada orang yang memungkinkan untuk kakak kelas itu panggil, Thea pun kemudian menunjuk dirinya sendiri. "kamu panggil aku? " ucap Thea dengan ekspresi bengongnya yang seketika membuat perempuan itu naik pitam.

"KAMU ANAK BARU, GAK ADA SOPAN SANTUNNYA, SAYA INI KAKAK KELAS KAMU MANA RASA HORMATMU!! " ucapnya dengan suara yang lebih keras membuat Thea meringgis mendengarnya.

"mana Thea tau kalau kakak ini kakak kelas Thea. " ucap Thea tanpa rasa bersalah.

Hal itu membuat kakak kelas itu tidak habis pikir tentang anak baru yang berada didepannya. "KAMU YAH--"

"kakak kenapa panggil Thea? " tanya Thea memotong pembicaraan kakak kelas itu.

"mana atribut kamu? " tanya kakak kelas itu yang diketahui Thea namanya Delana Naomi.

Thea pun memeriksa pakaiannya dari atas hingga bawah yang memang hanya memakai seragam sekolah disertai dengan jas almamater kebanggan RIS berwarna merah maroon tanpa menggunakan atribut sama sekali. Thea pun kemudian meringgis.

"Thea gak suka sama atributnya. "

"APA--" Dan ucapan Thea membuat Delana menganga, sungguh siswi ajaib yang dengan entengnya mengatakan kalau ia tidak menyukai atribut sekolah. Delana perlu bertepuk tangan untuk siswi baru ini.

"KAMU BARU MASUK SUDAH MELANGGAR ATURAN, SEKARANG KAMU PERLU DIHUKUM!! sit up sampai 20 kali!" ucap Delana dengan suara yang lumayan keras sampai sampai Thea dapat menyimpulkan kalau kakak kelasnya ini hobi berteriak.

"kok disuruh sit up, kan Thea kesini untuk belajar kenapa harus disuruh olahraga? " ucap Thea tidak setuju.

"kamu yah jadi anak baru, terus terusan melawan. Kamu tidak malu melihat teman temanmu yang memakai atribut buat kepentingan MOS sedangkan kamu tidak? " tanya Delana.

Hal itu membuat Thea seketika dirundung rasa bersalah, ia pun menatap teman seangkatannya yang banyak melihat kearahnya akibat suara Delana yang sangat keras membuat mereka menjadi pusat perhatian. Thea sendiri mengaku kalau tidak seharusnya ia egois dan membiarkan yang lain jadi bahan candaan kakak seniornya akibat memakai atribut sedangkan ia tidak. Thea pun kemudian menghela nafasnya.

"baik, Thea terima hukumannya. " ucap Thea kemudian mengambil posisi untuk melakukan sit up hal itu membuat Delana tersenyum miring melihat Thea yang terlihat kesusahan.

"SATU... "

"DUA...

"TIGA...

"EMPAT... "

Hitungan demi hitungan Thea hitung untuk mencapai angka dua puluh, sungguh ini pertama kalinya Thea melakukan olahraga seperti ini. Bahkan untuk lari saja Thea dilarang keras oleh orang tuanya.

"EMPAT BELAS.. "

kepala Thea sudah berkunang kunang seakan apa yang ia lihat berputar di kepalanya. Ia tidak tahan apalagi banyak orang yang mengerubunginya hal itu membuat Thea sesak kehabisan oksigen.

Namun, sebelum ia kehilangan kesadarannya ia mendengar suara yang amat ia kenal lalu merengkuh tubuhnya.

"MINGGIR!! " suara itu suara yang amat ditakuti oleh semua orang, suara yang sarat akan kekejaman. Dan tanpa diperintah dua kali, semua orang langsung memberikan ia jalan untuk mencapai tengah.

Yah suara itu tidak lain tidak bukan milik keenan Alkeanu Ravell.

***

"urus gadis itu... " ucap seseorang yang sedang menelpon. "buat dia lebih menderita melebihi gadisku.. " lanjutnya, dengan nada tenang namun sarat akan emosi didalamnya.

Ia sangat tidak suka jika apa yang menjadi milikinya diganggu oleh orang lain, apalagi menyangkut dengan gadisnya. Sebisa mungkin orang itu harus membayar berpuluh kali lipat atas kesakitan yang dirasakan oleh gadisnya.

"Enghh" suara erangan terdengar berasal dari Bilik sebelah yang tertutupi tirai, tanpa mengatakan apapun Keenan langsung mematikan teleponnya dan menghampiri asal suara itu. Dilihatnya Thea yang berusaha bangun sambil memegang kepalanya.

"hey,, apa yang sakit??" ucap Keenan membantu menopang Tubuh Thea.

"sayang.. "

"ha-haus" ucap Thea dengan nada yang serak dan langsung saja dengan cepat Keenan mengambil air yang berada diatas nakas lalu membantu Thea untuk minum. Dirasa cukup, Keenan lalu menarik gelas itu dari mulut Thea.

"kepala aku sakit hikss.. " ucap Thea menangis sambil memegang kepalanya. Hal itu membuat Keenan sungguh khawatir, awas saja jika gadisnya kenapa kenapa maka gadis itu akan hancur.

"kita ke rumah sakit yah. " bujuk Keenan berniat untuk segera mengangkat Thea namun Thea terlebih dulu menghambur ke pelukannya. "Thea gak mau ke rumah sakit, bau.. Ken aja yang pijitin kepala Thea. " ucap Thea dengan nada yang manja. Yah Thea memang akan menjadi pribadi yang manja jika ia sakit atau ketika ia sedang menginginkan sesuatu.

Keenan yang mendengarnya tersenyum lalu membaringkan tubuh gadisnya kembali ke ranjang uks. Ia dengan telaten memijat bagian kepala Thea dengan sabar sampai Thea pun ketiduran karena keenakan.

Sungguh, gadisnya ini tidak berhenti membuatnya khawatir. Baru satu hari saja Thea bersekolah, ia langsung pingsan bahkan mengeluh kepalanya sakit. Keenan pun tadi seakan kehilangan oksigen melihat gadisnya kesakitan dan dihukum didepan umum seperti tadi. Bahkan ia yang dari kecil menjaga Theanya tidak pernah membiarkan Thea untuk olahraga keras seperti tadi. Dan dengan lancangnya gadis itu menghukum gadisnya.

Mengingat hal itu saja membuat Keenan geram dan marah, ia tidak bisa membiarkan gadisnya disentuh oleh orang lain. Thea nya adalah hal yang ia dari kecil mati matian untuk ia jaga. Bahkan ia mengerahkan seluruh kemampuannya serta kepintaran nya dan memanfaatkan marga Ravell dibelakangnya hanya untuk menjadikan ia pantas bersanding dengan Thea. Ia ingin jika Thea mendapatkan perlindungan dibawahnya untuk itu, Keenan membentuk sebuah geng motor dimana geng itu merupakan geng yang paling ditakuti oleh semua orang. Dengan Ratusan anggota yang sudah tersebar diseluruh Indonesia. Bahkan hanya segelintir orang dan seluruh siswa siswi RIS yang tahu jika Keenan adalah ketua dari geng motor EAGLE, sang penguasa negeri. Namun tak ada yang berani untuk menyebarluaskannya.

"aku tidak akan membiarkan mu terluka, melukai mu sama saja dengan melukaiku. Untuk itu, dia harus mati. " batin Keenan

avataravatar
Next chapter