webnovel

Sosok bidadari tersembunyi

Diluar bar, puluhan gadis-gadis berbaris dengan tidak teratur. Saat mengetahui keberadaan Demian, mereka segera bergerombol bagaikan koloni besar yang akan menghadap ratunya, bersiap untuk memberikan persembahan yang mereka dapatkan seharian.

Meskipun Demian tak perna lagi muncul di hadapan publik selama dua bulan penuh, karena dirinya sibuk mengurus hal yang lain. Namun penggemarnya semakin terus bertambah, dan bahkan menjadi lebih agresip ketika dia menghilang.

Tentu saja bahkan jika dia sudah pensiun dalam dunia hiburan, dia masih akan menjadi ikan besar bagi para wanita. Dengan wajahnya yang sangat tampan dan tubuh yang sempurna sudah bisa membuat wanita tergila-gila. Di tambah dengan statusnya sebagai pewaris tunggal dari seorang pengusaha besar.

Tiba-tiba Demian teringat akan sesuatu dan berbalik ke arah Riko.

"Bagaimana dengan orang suruhanmu? Apakah mereka sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu?" Riko yang mendengar pertanyaan itu, membuat bibirnya berkedut. Belum cukupkah laki-laki brengsek ini menyiksaku?

Sebelumnya, Demian sempat melakukan syuting di sebuah daerah terpencil. Karena dirinya yang selalu banyak membuat masalah, hingga produser menyarankan agar lokasi syuting di rahasiakan dari para paparazi.

Hanya para kru dan pemeran film yang mengetahui lokasi itu, Demian meskipun memiliki wajah yang sangat tampan dan status sosial yang tinggi, dia juga terkenal dengan sifatnya sebagai seorang playboy tingkat tinggi.

Ketika dia menargetkan seorang wanita, maka wanita manapun itu akan bertekuk lutut padanya. Hubungannya pun tak perna berjalan lebih dari seminggu dengan seorang wanita, mengganti seorang wanita sama mudahnya dengan mengganti sebuah pakaian. Habis pakai dia akan membuangnya.

Dengan sikapnya yang suka mengganti-ganti pasangan seperti itu, tidak membuat popularitasnya menurun. Bahkan banyak wanita yang berharap menjadi kekasih seminggunya. Meskipun hanya seminggu, itu sudah cukup bagi mereka, menikmati keindahan bercinta dengan seorang pangeran, dan di layanani layaknya seorang putri bangsawan.

Demian tak tanggung-tanggung mengeluarkan uang yang banyak untuk para gadis-gadisnya.

Dan empat bulan yang lalu, saat dia mengadakan syuting tersembunyi di daerah yang terpencil, dia menggoda beberapa gadis desa, dan di antaranya adalah kembang desa yang lumayan cantik menurutnya.

Karena dirinya yang memiliki nafsu birahi yang sangat tinggi terhadap wanita, membuat dirinya tanpa berpikir panjang untuk membawa kembang desa itu, yang telah jatuh dalan pesona mautnya ke sebuah gubuk. Letaknya lumayan jauh dari lokasi syuting, waktu itu adalah jam istirahat untuk semua pemain dan kru produksi.

Setelah sesi bercintanya selesai, tak di sangka beberapa orang menggedor-gedor pintu gubuk itu. Dengan tergesa-gesa dia mengenakan pakaiannya secepat mungkin, mengintip dari lubang kecil dari dalam.

"Oh tidak, para paparazi brengsek itu sangat tau kapan harus muncul!"

Dia berbalik ke arah kembang desa yang terlihat pucak karena terkejut, tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat. Dengan gerakan cepat, demian mengecup kepalanya dan mengedipkan sebelah matanya sambil berucap.

"Terimahkasih untuk kenikmatan sebelumnya." dia pun melompat melewati jendela di bagian belakang gubuk. Meninggalkan gadis itu dalam kondisi mabuk kepayang dengan perlakuannya.

Demian terus berlari tanpa menoleh kebelakang, takut jika wajahnya akan terekam oleh kamera. Dia tak mengetahui arah tujuannya, yang dia tau sekarang hanyalah menjauh dari kejaran paparazi itu.

Berselang beberapa menit, Demian mulai merasa lelah. Dia merasa haus dan sangat membutuhkan air, tapi bagaimana caranya dia mendapatkan air. Tempat dimana sekarang dia berdiri tak tau dimana,yang dia lihat hanyalah pohon-pohon yang menjulang tinggi, serta semak belukar dimana-mana.

Tepat ketika dia merasa putus asa, suara aliran air terdengar samar di telinganya. Mungkinkah....

Dengan perlahan Demian melangkah, mencari asal suara itu. Dengan rumput liar yang cukup tinggi dan berbagai ranting-ranting pohong yang terjatuh, membuatnya sedikit kesulitan untuk melangkah.

Wajahnya segera berbinar setelah mendapati sebuah danau di depannya, tapi..

DEG.. secara mendadak kakinya berhenti berjalan, wajahnya yang semula berseri berubah menjadi ekspresi ketakutan.

"Mahkluk apa itu?" dengan menggunkan sebelah tangannya, dia menutup mulutnya tak percaya. Sontak dia segera mundur dan bersembunyi dari balik semak yang berada di belakangnya.

Dia dapat merasakan kakinya bergetar hebat, dan sepertinya dia akan segera mengompol di celananya. Sosok hitam dan dekil, duduk tidak jauh dari danau itu, wajahnya benar-benar mengerikan. Begitu hitam dan sangat membuat jijik.

Demian berusaha mengumpulkan tenaganya, agar dia dapat segera pergi dari sana, sebelum mahkluk itu menyadari keberadaannya.

Tapi karena tubuhnya yang merasa kecapaian setelah berlari dari tadi, membuatnya tak bisa melangkah meski hanya selangkahpun.

Demian hanya bisa menyaksikan sosok mengerikan itu, setelah dia memperhatikan secara seksama. Mahkluk itu terlihat sangat sedih, seolah-olah dia telah kehilangan hal yang paling berharga. Meskipun masih dalam keadaan takut setengah mati, Demian masih terus memperhatikannya.

Sampai akhirnya makhluk itu berdiri dari duduknya, dan berjalan ke pinggir danau. Demian penasaran, mungkinkah mahkluk itu berasal dari danau? Atau memang dia penjaga danau itu?

Demian terus menatapnya tanpa berkedip, mahkluk itu kini berjongkok, dan sepertinya mengumpulkan air danau dalam kedua genggamannya. Lalu air itu di usapkan ke wajahnya, dia melakukannya berulang kali. Sampai akhirnya wajahnya berubah warna dari hitam ke putih cerah.

DEG... Apakah itu hanya sebuah ilusi? mahkluk itu merupakan seorang gadis?

Saat wajah mengerikan terganti dengan wajah cantik nan rupawan, membuat jantung Demian berdebar tak menentu.

Next chapter