webnovel

Pelelangan

Benar saja kelompok gadis yang berada di depan mereka telah di panggil, dan beberapa laki-laki mesum membuka seluruh pakaian mereka, dengan sekali-kali menyentuh dan mempermainkan tubuh mereka. Membuat kelompok indah menjadi semakin histeris, sampai akhirnya tiba waktunya untuk mereka yang ditelanjangi.

Indah berdiri dibarisan paling belakang, saat dia mendengar teriakan dan tangisan dari gadis di depannya, jantungnya seakan berhenti berdetak. keringat dingin membajiri seluruh tubuhnya, hingga tiba gilirannya.

"Ah setan..!" teriak salah seorang laki-laki mesum itu, dia begitu terkejut ketika melihat penampilan Indah yang sangat buruk rupa. Suara teriakannya pun membuat yang lain ikut terkejut.

"Kenapa lo? udah nggak doyan lo sama gadis cantik?" seru salah seorang yang tidak jauh darinya. Saat mereka menghampirinya rasa jijik terpancar dimata mereka ketika melihat gadis buruk rupa di hadapannya.

"Eh busyet.. jelek amat jatah lu tong!" ejek salah seorang temannya.

"Jatah pala lu! ini nenek sihir siapa yang bawa?!" laki-laki itu mulai geram dengan keberadaan Indah.

"barang jelek ini yang punya Agus ama Tono, itu noh orangnya di sana!" ucapnya sambil menunjuk ke arah dekat pintu dimana Agus dan Tono sedang asik mempermainkan salah satu gadis yang sangat cantik.

"Kurang ajar, emang mereka pikir barang jelek begini bisa dijual!" laki-laki itu pun menarik Indah secara paksa dan membawanya kehadapan Agus dan tono. Dengan sekali gerakan Indah terhempas di hadapan kedua preman yang telah membawanya, dia terjatuh dengan sangat keras hingga lututnya terasa sakit.

"Eh lu berdua udah kehabisan stok atau udah nggak bisa kerja? barang jelek kayak gini berani sekali kalian membawanya!" laki-laki yang terlihat seperti seorang pesumo itu membentak ke arah Agus dan Tono. Badannya sangat besar, dengan hanya memakai sebuah tanktop berjaring, membuat pola-pola tato menyeramkan ditubuhnya terlihat sangat jelas.

Agus dan Tono yang asik mempermainkan tubuh seorang gadis segera berbalik ketika melihat sosok buruk rupa jatuh dihadapan mereka. Dan Siber yang menghampiri mereka memberikan tatapan mengejek dan berbicara dengan sangat kasar. Siber yang berasal dari kata Si BEAR (Beruang), karena tubuhnya benar-benar mirip dengan seekor beruang, besar dan kasar.

"Jaga mulut lo! seratus gadis pun bisa gue sediain!" Agus menjadi marah ketika kinerjanya dipertanyakan.

"Trus lu mau bilang kalau barang jelek ini bukan milik lo?!" tunjuk siber ke arah Indah.

Indah yang selalu mendengar perkataan jelek dan buruk rupa ditujukan untuk dirinya, hanya bisa menangis dan berharap untuk segera di lepaskan. Jika para bajingan ini mengetahui wujud aslinya maka habislah riwayatnya, kemungkinan besar dia akan menjadi bulan-bulanan oleh para lelaki bejat di hadapannya.

PRIIITTT...

sebelum pertengkaran terjadi suara peluit terdengar, sorang lelaki lainnya yang mengenakan setelan jas berteriak memberikan pengumuman bahwa acaranya akan segera di mulai.

mendengar pengumuman itu, Siber mendecih kesal ke arah Agus dan Tono sebelum akhirnya dia melangkah pergi.

Tono yang sejak tadi merasa ketakutan ketika mendengar kemarahan Siber, segera menyikut Agus dan berbisik ke telinganya.

"Sepertinya kita nggak bisa ngejual gadis jelek ini!" katanya sambil melihat Indah.

Mendengat perkataan Tono, Agus segera berpikir beberapa saat. Jika gadis jelek ini tidak ikut di jual maka jumlah gadisnya akan berkurang, dan jika jumlah gadisnya berkurang maka kesempatannya untuk mendapatkan posisi lebih tinggi akan gagal. Dan bukan hanya itu, bosnya akan sangat marah. Bosnya terkenal dengan kekejamannya dan tidak mentolerir segala kesalah meskipun yang terkecil.

"Nggak bisa, bagaimanapun gadis ini akan terjual. Kita bisa memperkenalkannya sebagai bahan koleksi eksperimen untuk para lelaki hidung belang yang kejam!" ucap Agus yakin.

Tempat Indah terjebak sekarang adalah tempat dimana banyak para lelaki psikopat, yang suka melakukan kekerasan saat berhubungan intim, tidak sedikit gadis yang terjual tetap hidup lebih dari satu minggu setelah dibeli oleh para psikopat itu.

--suarah riuh terdengar dalam sebuah ruang pelelangan, barang-barang yang dilelang merupakan barang antik dan sangat langkah. Yang hadir dalam acara pelelangan adalah mereka para pejabat dan petinggi yang sangat kaya raya.

"Baiklah barang selanjutnya adalah Guci legendaris, peninggalan kekaisaran jepang dan menurut legenda, guci ini merupakan bagian kecil dari dewa yang memberikan keberuntungan bagi siapa saja yang memilikinya. Konon jika guci ini berada dirumah anda maka tak ada seorang pun yang dapat mencelakakan anda dan keluarga anda. Baiklah bagi siapa saja yang ingin memilikinya, penawaran pertama untuk guci ini adalah 500 juta!"

setelah mendengarkan asal usul dan kelebihan dari guci, orang-orang pun kini memberikan penawaran mereka.

" 500 jt."

"510 jt!"

"520 jt!"

"600 jt!" penawarannya semakin tinggi, membuat semua orang mulai mengatubkan giginya dengan keras, barang itu sangat berharga dan hanya ada beberapa jenis di dunia.

"1 M!" seorang laki-laki yang berpakaian setelan jas memberikan penawaran yang lebih tinggi lagi, setelan jas itu tak dapat menutupi tubuhnya yang terlihat sangat kekar. Sepertinya dia adalah seorang bodyguard.

pria yang menawar sebelumnya merasa tersaingi, seolah sesuatu telah menghantam harga dirinya. Dengan egonya yang besar memaksakan dirinya untuk memberikan penawaran yang lebih tinggi lagi.

"1,3 M!" ucapnya arogan.

tapi belum setengah menit dia merasa bangga dengan tawarannya, sebuah suara menjadi sebuah batu besar yang menghantam kepalanya.

"2 M!" ucap sang bodyguard dengan santai.

bagaimana mungkin? barang ini adalah barang terakhir yang di lelang, dan lelaki itu telah memenangkan beberapa penawaran. Siapa sebenarnya dia, tidak mungkin ada yang bisa memiliki uang sebanyak itu dikota ini! ucapnya dalam hati.

Dia tak bisa memberikan penawaran yang lebih tinggi lagi, karena tujuan kedatangannya adalah hanya untuk mendapatkan beberapa gadis belia yang cantik.

"Baiklah apakah sudah tidak ada penawaran lagi?"

"2 M satu kali!"

"2 M dua kali!"

"2 M tiga kali!" suara ketuk palu pun berbunyi tiga kali yang menandakan barang telah terjual dengan harga 2M.

"Baiklah pelelangan selanjutnya adalah pelelangan yang ditunggu-tunggu, kali ini kami telah menyediakan 60 gadis belia nan cantik dan pastinya beberapa dari mereka masih tersegel alias perawan, dan tanpa berlama-lama mari kita sambut gadis pertama untuk dilelang."

saat semua orang mulai bersorak ria mendengar pengumaman itu, tiba-tiba tirai merah yang tertutup terbuka dan menampilkan sosok mengerikan yang hitam dan dekil, sontak para penawar yang semula bersorak kini meneriaki dan melemparkan segala barang ke arah sosok jelek yang berdiri di atas panggung.

--Siber yang masih merasa jengkel dengan Agus berusaha untuk menjatuhkannya, dengan sebuah seringai yang jahat dia merencankan sesutu rencana yang sangat licik. Tanpa sepengetahuan Agus dan Tono, dia menarik Indah dari dalam barisan, hanya Indah yang masih mengenakan pakaian utuh, tak ada seorang pun yang ingin melihatnya telanjang dalam bentuk yang sangat buruk itu.

Saat mengenakan pakaian sudah terlihat sangat mengerikan! bagaimana jika dia tak mengenakannya, mungkin akan terlihat lebih mengerikan lagi! pikirnya.

Siber memperhatikan Indah dari ujung kaki ke ujung rambut, Indah yang merasakan pandangan Siber hanya bisa menunduk takut, air matanya tak perna berhenti mengalir, membuat matanya menjadi sangat bengkak dan merah. Hasilnya membuat wajahnya benar-benar terlihat seperti nenek sihir yang jahat dan kejam.

Siber menjadi semakin jijik ketika memperhatikan Indah secara seksama, tapi hal itu tak membuatnya untuk mengurungkan niatnya. Malahan semakin jelek gadis ini maka hasilnya akan semakin bagus.

Tangan Siber bergerak dengan cepat, menggapai pakaian Indah dan merobeknya di bagian perut, memperlihatkan pinggangnya yang hitam pekat. Indah berusaha memberontak namun sebuah tamparan keras mendarat di pipinya, membuat bercak darah terlihat di antara bibirnya. Indah merasakan sakit yang teramat di pipinya hingga ke kepalanya, dia tak bisa menghentikan pria itu

selanjutnya tangan Siber menggapai celananya dan dengan paksa merobeknya hingga pangkal pahanya, Siber merobek celananya semudah dia merobek sebuah kertas. Paha hitam pekat dan memiliki berbagai bulu-bulu kasar terlihat saat celananya dirobek.

setelah melakukan itu Siber kembali menarik Indah secara paksa dan menyuruh Indah untuk tetap berdiri dan tidak pergi kemana-mana, jika dia berani bergerak sedikitpun maka nyawanya akan melayang.

Sedetik kemudian setelah Siber beranjak pergi darinya, tiba-tiba sebuah tirai bergerak dan memperlihatkan banyak orang. Indah sangat terkejut, dengan menggunakan kedua tangannya dia menutupi tubuhnya yang setengah telanjang. Dengan mata tertutup dia dapat mendengar cemohan dari orang-orang dihadapannya, bahkan dia mulai merasa sakit disekujur tubuhnya, seseorang telah melemparnya dengan sesuatu yang berat.

Next chapter