webnovel

Lelaki Aneh ( 2 )

"Maafkan kelalaian kami tuan, yang membuat perempuan ini masuk dengan mudah ke kediaman tuan!" mereka tak berani untuk memandang ke arah matanya secara langsung.

pria itu hanya memandang kedua penjaga keamanan dengan ekspresi yang masih sama saat dia muncul, rasa tidak senang dan amarah meskipun tak di ungkapkan dengan kata-kata, tapi sudah tergambar jelas dari caranya melihat ke arah bawahannya itu.

setelah sekian detik dia pun mengalihkan pandangannya ke arah belakang kedua penjaga keamanan, Indah yang berdiri di sana merasa sedikit tertekan dengan pandangan itu. Namun dia berusaha memposisikan wajahnya dalam keadaan yang biasa-biasa saja.

Dia tak ingin terlihat lemah dimata para orang-orang ini, jika memang mereka ingin memperlakukannya dengan buruk dan melihatnya menderita, maka dia tak akan membiarkan hal itu terjadi.

dia balik memandang pria itu dengan sedikit menantang, memandang tanpa mengedipkan matanya sama sekali.

"Tuan maafkan saya tuan! saya telah membuat kesalahan meninggalkan nona sendirian!"

semua yang ada di ruangan : "...."

seorang laki-laki yang mengenakan setelan jas dengan tubuh yang sedikit berotot muncul dari arah pintu, dia setengah berlari saat menghampiri sang CEO.

semua orang yang mendengar perkataan Bodyguard kepercayaan tuannya itu mengerutkan alisnya tanda tidak mengerti dengan situasi yang telah terjadi.

dia memanggil perempuan jelek ini nona? apakah telingaku telah rusak? atau bodyguard ini telah gila? semua orang mulai berpikir dan menerka-nerka apa yang telah terjadi, tapi sepertinya pikiran mereka tak dapat menemukan hal yang menghubungkan perempuan jelek ini dengan tuan mereka.

Meskipun tuannya itu memiliki watak yang dingin dan kejam, tapi dia masih tetap memiliki kriteria perempuan yang sangat tinggi. Selama ini yang mereka ketahui para perempuan yang mendekatinya, adalah mereka yang memiliki latar belakang yang sangat berkuasa dan juga beberapa berasal dari kalangan selebriti terkenal yang kecantikannya tak mampu di saingi oleh wanita-wanita biasa.

Bahkan tuannya juga perna membuat seorang perempuan yang mengejar dirinya dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan, dia tidak senang dengan perempuan yang jelek dan murahan mengejar-ngejar dirinya secara terang-terangan atau bahkan menyentuh tubuhnya seinci saja.

Tapi perempuan yang sedang berdiri dibelakang kedua penjaga keamanan itu lebih sekedar jelek untuk dikatakan sebagai perempuan, bahkan lebih tepatnya seorang yang sangat sangat mengerikan sekaligus menjijikan.

salah seorang securyti tersebut yang tak mendapat jawaban dari tuannya segera mendorong kembali Indah keluar dari pintu.

"Maaf tuan kami akan segera mengusir perempuan jelek ini dari sini!" dia mulai mengarahkan pentungan di tangannya ke arah tubuh Indah lagi.

tapi sebelum pentungan di tangannya mengenai tubuh Indah sebuah hantaman keras mendarat di tulang belakangnya, sang bodyguard yang berada di belakang menendang tubuhnya dengan sangat kejam, tidak memberikan kesempatan pada penjaga keamanan itu untuk berkutik.

semua orang tersentak kaget melihat kejadian itu, para pelayan kini merasakan getaran yang luar biasa dari kaki mereka. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh sang bodyguard itu belum terhitung ekstrim.

tapi para pelayan itu tetap bergetar ketakutan, fakta bahwa bodyguard itu memiliki kepribadian yang tidak jauh berbeda dari tuannya itu, masih membuat mereka bergidik ngeri.

jika saat ini sang bodyguard yang marah maka keadaan pasti sudah sangat buruk untuk tuannya, tapi jika tuannya yang marah, maka keadaannya akan jauh-jauh lebih buruk untuk siapa saja yang membuat masalah.

"Dasar bodoh siapa yang menyuruhmu untuk menyentuh nona ini!" pandangan mata bodyguard itu sangat dingin dan penuh penekanan.

para cecunguk ini benar-benar ingin membuat tuan marah? tamatlah riwayat kalian jika aku tak datang lebih cepat. pikir bodyguar itu.

Sebelum dia lanjut berbicara dia beralih ke arah tuannya, tuannya hanya terdiam sesaat lalu melihat ke arah penjaga keamanan yang telah merasa kesakitan itu. Lalu beralih melihat ke arah bodyguar, hingga akhirnya pria itu beranjak pergi dari sana.

sang bodyguar yang melihat pandangan mata tuannya mengerti dengan apa yang di inginkan oleh tuannya itu, meskipun sang tuan tak perna mengeluarkan sepatah katapun.

setelah melihat kepergian tuannya, bodyguard itu segera memberikan instruksi kepada para penjaga keamanan dan para pelayan.

"Kalian berdua segera keluar dari sini dan berikan pelajaran pada diri kalian sendiri, jangan berhenti hingga salah satu dari kalian tak sadarkan diri!" tunjuknya kepada penjaga keaman yang masih mengadu kesakitan di lantai dan melihat ke arah penjaga keamanan lain yang masih berdiri kaku sejak tadi.

mereka tidak mengerti sepenting itukah perempuan jelek ini, hingga mereka mendapatkan hukuman yang cukup berat dari tuannya.

perasaan seorang yang ahli dalam pertempuran seperti mereka, merasakan sebuah luka yang sangat membekas di hati mereka, diperlakukan dengan sangat rendah hanya karena seorang perempuan yang sangat buruk rupa.

kilatan kebencian muncul dimata mereka, rasa ingin untuk membalas setiap perlakuan yang menghantam ego mereka menghilang dan di abaikan begitu saja.

mereka tidak cukup bodoh untuk melawan CEO itu, akibat yang mereka dapatkan akan lebih menyakitkan dari sekedar ego yang di hancurkan. Dengan rasa dendam yang mulai tumbuh di hati mereka terhadap Indah, mereka pun berjalan keluar pintu dan menghukum diri mereka sendiri.

mereka tak ingin menaggung hukuman yang lebih buruk lagi jika mereka membangkang.

setelah melihat kepergian kedua penjaga keamanan, sang bodyguard beralih ke arah para pelayan dan berkata.

"Kalian segera siapkan sebuah kamar untuk nona beristirahat!" perintahnya

"Ba..baik kami akan segera menyiapkannya!" para pelayan segera melaksanakan perintah bodyguard itu, mereka tak ingin merasakan kekerasan dari bodyguard itu.

Indah yang sejak tadi hanya memperhatikan drama yang cukup menarik di hadapannya, hanya terdiam. pikirannya terpaku pada sosok pria yang sedari tadi hanya mengeluarkan satu kata, tapi mampu membuat orang-orang yang berada di ruangan itu menjadi ketakutan setengah mati.

Next chapter