webnovel

Bima

seorang gadis berdiri terpaku memandang keluar jendela, rambutnya yang panjang dan indah menari di terpa angin. Sosoknya yang berkulit hitam, memperlihatkan ekspresi datar pada wajahnya.

Memandang dengan tatapan kosong, wajahnya yang tanpa ekspresi memberikan kesan aura tersembunyi. Seolah-olah orang lain harus berhati-hati jika berurusan dengan dirinya.

jejak hitam pada setiap jengkal tubuhnya, tak menyembunyikan kilauan pancaran keindahan dari sepasang matanya. Dengan kilauan berwarna coklat terang yang memberikan rasa kelembutan, membuat yang memandangnya merasa hangat, namun secara bersamaan memberikan kesan tegas dan menekan.

Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat kekuatan dari tatapannya itu, melumpuhkan dengan sekali pandang, dan menenangkan dengan sebuah lirikan.

Dan salah satu orang yang telah menerima tatapan melumpuhkannya, adalah Rosi sang ratu drama, yang telah memfitnah dirinya dan Nadin semalam.

Indah tak perna tau dari mana aura berkuasanya berasal, karena dia sangat tau pasti, bahwa Ibunya adalah sosok perempuan yang sangat lembut dan baik hati. Atau mungkinkah itu berasal dari ayah kandungnya? tapi Ibunya perna mengatakan, bahwa ayahnya hanyalah orang biasa yang sakit-sakitan dari mudah, hingga akhirnya dia meninggal dunia saat Indah masih balita.

karena berkat tatapan matanya yang mematikan, membuat warga desa yang melihatnya sempurna sebagai seorang monster dan penyihir, apa bila disandingkan dengan fisiknya yang menjijikan.

Semenjak pertemuannya dengan Rafael di pagi hari itu, Indah membiarkan rambutnya tetap terlihat rapi dan terawat. Dia takut jika Rafael akan merasa curiga, dan menyelidiki dirinya.

Alasan yang lain juga karena Nadin, dia sangat bersih keras memohon pada Indah, untuk tetap membuat rambutnya terawat. Nadin menyisir dan merawat rambut itu dengan sangat hati-hati, seolah-olah itu adalah rambutnya sendiri.

Jika Indah ingin membuat rambutnya kembali menjadi acak-acakan dan bau, Nadin tak akan mampu untuk melihatnya. Rambut yang sangat indah bak kain sutra yang sangat lembut dan bersih, membuat Nadin tak tega untuk tak merawatnya.

Dengan demikian, Indah hanya membuat tubuhnya menghitam secara keseluruhan. Bahkan setiap malam jika Indah ingin membersihkan tubuhnya, Nadin akan selalu datang untuk membantunya mandi.

Kulit indah sangat halus dan bersih, jika Indah kembali menggunakan kotoran itu seharian, maka akan membuat kuliatnya menjadi rusak. Itu juga merupakan hal yang tak di inginkan Nadin, bagaimanpun menurut Nadin, keseluruhan tubuh Indah merupakan perhiasan yang sangat berharga.

Dia tak bisa membiarkan kecantikan itu, menjadi sia-sia dan terlantarkan. Intinya dia akan memaksa Indah untuk tak menggunakan kotoran itu lagi, saat dia akan tertidur di malam hari.

Dia meyakinkan Indah bahwa tak seorangpun yang akan berani masuk ke dalam kamarnya tanpa seizinnya, dan Indah dapat mengunci kamarnya. Dan untuk tindakan pencegahan, Nadin telah menyembunyikan kunci serep dari kamar Indah di suatu tempat.

Dengan begitu Indah dapat beristirahat di malam hari dengan tenang dan damai, meskipun sebenarnya Indah masih merasa sedikit khawatir, namun dengan Nadin di sisinya, rasa khawatir itu memudar begitu saja.

___

Di sebuah perusahaan ternama dan terbesar di kota Z, sosok pria yang mengenakan setelan jas branded, duduk dengan sebuah dokumen di tangannya.

Di atas meja bahkan lebih banyak dokumen penting lagi yang harus dia periksa. Ekspresi serius di wajahnya saat memeriksa dokumen, terlihat sangat tampan.

Rambutnya yang sehitam malam, dan wajah yang tegas membuat setiap wanita yang melihatnya, akan tergila-gila. Terutama bibirnya yang menawan itu, membuat dirinya terlihat sangat sexi.

pemandangan dirinya pada saat bekerja, terlihat seperti seorang putra mahkota. Begitu elegan layaknya sosok bangsawan murni, namun dengan sepasang mata elangnya, memberikan rasa kehati-hatian.

Mata itu seolah mampu memberikan rasa penindasan kepada siapa pun, tak seorangpun berani untuk mengusik pandangannya, seolah-olah dengan tatapan intens yang disertai dengan niat membunuh dari mata itu, dapat menancapkaan sebuah bilah pisau kejantung penatapnya.

ditengah kesibukannya sebuah suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu.

Tok..tok..tok..

Seorang pria melangkah masuk kedalam ruangan, dan membawa berkas lain di tangannya.

"Bos ini adalah dokumen penting lainnya dari bagian penjualan." pria itu lalu meletakkan berkasnya di atas meja, sukses membuat tambahan dokumen menjadi menggunung.

pria yang duduk di kursi tak mengalihkan pandangannya dari dokumen yang dia pegang, seolah orang yang ada di didepannya tidak ada sama sekali.

"Dan satu lagi, penyelidikan di bagian keuangan telah selesai. Sesuai dengan dugaan bos, beberapa petinggi di perusahaan telah melakukan sesuatu!"

pria yang duduk di atas kursi kini menolehkan kepalanya, menatap ke arah sekretarisnya yang tengah melapor kepadanya. Tatapannya membuat sekretaris Jason menggigil di tempat, dan tak mampu lagi mengeluarkan suara sedikitpun.

selang beberapa detik, pria itu membalikkan kursinya, membelakangi sekretaris jason. Jason yang melihat CEO nya seperti itu, segera mengerti dan melangkah keluar setelah membungkuk hormat padanya.

Rasanya benar-benar menyesakkan ketika berhadapan langsung dengan tuan CEO, biasanya Anton alias bodyguard yang merangkap sebagai asisten pribadinya yang akan menjadi juru bicaranya, namun hari ini dia tengah mengurus masalah perusahaan dari tuan CEO.

karena kepergian CEO dan bodyguardnya ke Amerika selama hampir 4 bulan, membuat perusahaan berada di fase menurunannya. Beberapa penyelewengan dan proyek-proyek penting yang lepas dari perusahaan, membuat Rafael bergerak cepat.

Dia curiga, beberapa dari kariawannya telah melakukan penghianatan pada perusahaan. Membuat perusahaan menjadi merugi dengan sangat cepat.

Mereka tak akan perna menyangka, akhir yang tragis akan segera terjadi pada diri mereka, saat mereka telah memikirkan untuk melakukan penghianatan itu, dan penyelewengan dana perusahaan.

Tapi kejadian ini tidak sepenuhnya membuat Rafael merugi, dengan ini dia mampu melihat, siapa saja pegawai yang dapat dia andalkan. Beberapa pegawainya masih ada yang sangat setia dan berkompeten.

Jika bukan karena beberapa pegawai setianya, yang bersusah payah mempertahankan kondisi perusahaan, bisa dikatakan kondisi perusahaan akan jatuh lebih buruk dari sekarang.

Rafael kembali melihat dokumen lain di atas meja, dia melihat dengan ekspresi yang sedikit melunak pada wajahnya. Dokumen itu berisi beberaoa daftar kariawan yang setia itu.

Dan yang paling menarik perhatian Rafael adalah, salah satu kariawan yang bekerja untuknya kurang dari satu tahun, mampu menarik perusahaan di ambang kritis, dengan menggunakan metode yang sangat brilian. Jelas pegawai seperti inilah yang dia cari dan harus di pertahankan.

Nama pegawai itu tertera dengan sangat jelas, dia adalah Bima Reyhan Kusuma. Seorang yang telah di rekrut oleh perusahaan sebelum dia menyelesaikan kuliahnya. Karena otaknya yang jenius, membuat beberapa perusahaan besar tertarik padanya, dan pada akhirnya dia memilih perusahaan Lentera Group dari kota Z yang terkenal.

Next chapter