webnovel

Bab 1 Kehidupan Baru

Bagian 1

Ketika aku bangun, mataku berkunang-kunang. Aku menyipitkan mataku. Saat sudah mulai terbiasa aku melihat gadis cantik..... bukan, wanita cantik di depanku. Wanita cantik itu berambut pirang akar. "Siapakah wanita ini?" Tanyaku dalam hati.

Disampingnya ada seorang pria tampak kuat.

Rambutnya hitam, mungkin dia seperti pria jahat disebuah cerita. Mungkin aku bisa terluka karena bogemanya . Anehnya aku tidak merasa dia pria jahat

Rambutnya yang hitam indah dan otot yang ada di tubuhnya mungkin daya tariknya

".....___...__._..."

Sebuah senyum merobek kedua orang itu, sembari menatapku dan mengatakan sesuatu.

"Apa yang mereka katakan?" Mungkin kepalaku masih terasa pusing dan tidak mengedarkannya dengan jelas.

Mungkinkah bahasa lain.

"...___..._.." Pria itu menjawabnya dengan lembut. "Ampun dah, apa yang dia katakan sih."

Aku pun mulai kesal dan mengatakan sesuatu kata kata.

"Ah ah...."

Kenapa aku tidak bisa mengatakan sesuatu. Apa bibirku mati rasa

Tubuhku tidak bisa bergerak.

Aku bisa merasakan pergelangan tanganku.

".....__"

Pria itu membawaku.

Eh ini lelucon kan. Aku pria 25 dia membawaku dengan mudahnya.

Tidak, aku melihat sebuah cermin yang ada di sampingnya. Aku menjadi seorang bayi.

Apaaaaaa!

Jadi mereka ini bisa dikatakan sebagai orang tuaku disini.

Pria aneh ini dengan Wanita itu adalah kedua orangtuaku. Apakah aku bermimpi, aku baru saja tewas tertabrak sebuah truk yang sedang melaju kencang. Dan saat aku bangun aku berada di dunia lain. Dan berenkarnasi menjadi seorang bayi...

Bahasa apa yang mereka gunakan saat ini. Meskipun aku bisa mengerti beberapa bahasa tapi bahasa yang mereka gunakan sangat berbeda.

Logatnya seperti orang Inggris. Namun untuk bahasanya aku tidak tahu.

Oke sepertinya aku mendapat sebuah quest pertama di dunia ini.

Aku pun terus memperhatikan kedua orang itu berbicara.

Semakin mereka berbicara aku semakin tidak mengerti. Namun aku tidak menyerah begitu saja.

Hari demi hari aku mendengarkan dan melihat pergerakan mereka berbincang. Aku mendapati satu kata yang bisa aku artikan "beruntung".

Bagian 2

Lima tahun berlalu

Sejak aku berenkarnasi ke dunia lain.

Aku mulai memahami bahasa dunia ini. Sekarang aku bernama Alan. Rambutku berwarna hitam, memiliki mata biru. Sekarang aku tinggal di desa bernama Rabiitring.

Bersama kedua orang tuaku

Mereka adalah wanita berambut pirang akar dan pria berambut hitam di awal. Wanita itu bernama Lilia dan pria itu bernama Gray. Lilia dia ibu yang sedikit cerewet ia juga sangat perhatian kepada ku sedangkan Gray dia.... hanya bisa mengandalkan otot saja namum ia bisa diandalkan. Lilia berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan Gray... aku yakin kamu tahu apa profesinya, dia adalah penjaga.

Dunia ini sungguhlah berbeda. Hal pertama yang kau dapatkan disini adalah fantasy. Dunia ini mungkin seperti abad pertengahan. Dilihat dari rumah yang ada disini dan gaya berpakaiannya sangat berbeda dengan yang ada di dunia ku sebelumnya.

Aku pun sedikit tertarik dengan dunia ini. Dunia ini sangat berbeda, dunia ini tidak statis. Perlahan aku mulai sedikit bebas.

Ini pertama kalinya aku pergi ke luar rumah untuk melihat lihat keadaan desa. Sebelumnya aku hanya melihat dari jendela kamarku.

Karena aku sebelumnya tidak terlalu sering berkomunikasi dengan orang lain saat kehidupanku dulu.

Aku tidak tertarik oleh duniaku sebelumya, namun kali ini berbeda aku sangat tertarik.

Sedikitnya sampah membuah desa ini menjadi indah dan nyaman.

Mungkin karena ini berada pada abad pertengahan. Terlepas dari itu aku menikmati pemandangan desa ini.

Mataku tertuju saat melihat sebuah bangunan besar, itu adalah sebuah perpustakaan.

Perpustakaan itu sangat luas dan terlihat tua namun kokoh. Mungkin ini bangunan ini sudah didirikan 100 tahun lalu.

Aku berjalan menuju ke perpustakaan itu. Saat membuka pintu perpustakaan itu, aku pun terkejut. Bak seperti lautan buku, setiap sudut perpustakaan itu terisi oleh rak buku. Semua buku itu tersusun rapi. Semua orang yang berada di sana sangat tenang dan berkonsentrasi.

Saat aku hendak memasuki perpustakaan lebih dalam, aku tiba-tiba mendengar suara seseorang pria.

"HEI BOCAH! Kemari kamu." Suara itu sangat keras. Siapa pun itu pasti tidak membaca peraturan saat di perpustakaan.

Saat aku mencari sumber suara itu, aku mendapati seorang pria berbadan gempal dan berambut pendek. Pria itu memiliki rambut coklat dan mata coklat.

Pria itu tak jauh dari tempatku berada.

Tak lama pria itu memberikan isyarat agar aku mendekat. Aku pun langsung mendekat ke arahnya.

"Kamu siapa bocah, apa kamu orang baru disini." Pria itu menjawab dengan nada agak keras.

"Namaku Alan, aku anak dari Lilia dan Gray."

Pria itu terdiam sejenak.

"Hmmm.. jadi kau adalah Alan, senang bertemu denganmu. Aku adalah Anshu aku adalah seorang pustakawan disini." Aku tak yakin bagaimana orang sepertinya bisa menjadi seorang pustakawan.

"Jadi, kamu kemari ingin membaca buku apa."

"Sebenarnya aku tertarik saat pertama melihat perpustakaan ini. Aku tidak berpikiran untuk membaca sebuah buku."

Tiba-tiba wajahnya menjadi mengerikan.

Gawat.... aku salah bicara....

"Tidak apa kamu bisa mencari buku yang menarik disini, tempat ini hampir memiliki semua buku yang ada di seluruh dunia."

"Atau kamu bisa mengontrol santai denganku." Wajahnya berubah menjadi tenang.

Syukurlah...

Aku mengobrol banyak denganya. Paman Anshu menceritakan sebuah pengalamannya ketika menjadi seorang pustakawan. Terkadang ia harus menangani seprang pencuri dan lamanya menertibkan orang di perpustakaan hingga sekarang. Banyak hal selain itu yang dia ceritakan, dia merasa senang dengan pekerjaannya itu. Ia senang menjaga hal terbesar di dunia.

Bagian 3

Aku pun pulang setelah mengobrol banyak dengan paman Anshu.

Sekarang sudah waktunya untuk tidur.

Saat aku mulai pergi beranjak ke kasur. Tiba tiba aku merasa sakit, sakit yang sangat menyiksaku. sakit itu datang pada mataku.

Tubuhku terasa ditusuk menggunakan dengan pisau.

Rasa sakit itu menjadi rasa tersakit pertama yang sudah aku alami.

Kedua orang tuaku yang mendengar jeritanku segera bergegas menuju ke kamar ku. "Alan, apa yang terjadi kepadamu." Mereka tampak cemas setengah mati melihatku. "A...ku.. ti...dak.. ta..hu..

" Seketika ada goresan aneh dahiku. Dan rasa sakit ku tiba tiba hilang. Orang tuaku yang masih cemas mulai kebingungan.

Segera aku dibawa ke rumah perawatan di desa Rabbitring.

Tempat itu seperti rumah sakit di duniaku sebelumya.

Aku pun segera di bawa ke sebuah ruangan setelah ibuku mengatakan sesuatu ke wanita seperti seorang administrator

Seorang pria paruh baya mendatangi ruangan ini. Dan berkata "Apakah ada penyakit atau magus yang tidak stabil terhadap anak ini?"

Apa itu magus yang tidak stabil?

"Tidak." Lilia segera menjelaskan apa yang telah terjadi.

Pria itu segera meletakkan sebuah alat aneh di tanganku.

Darahku terasa seperti mengalir menuju ke arah alat itu.

Alat itu mengeluarkan cahaya terang berwarna putih

Pria paruh baya itu mengangguk sambil mengatakan bahwa ini bukan hal buruk. "Anak ini mungkin telah mendapatkan kekuatan saint."

"Kekuatan saint?" Pikirku.

Setelah mendengar itu Lilia dan Gray langsung terkejut. "Anda mengatakan saint?"

"Iya, mungkin kekuatan bisa muncul beberapa tahun lagi. Akan tetapi ada hal yang aneh orang yang telah mendapatkan kekuatan saint tidak memiliki bekas goresan di dahinya. Bahkan aku juga memiliki kekuatan saint, namun tidak memiliki bekas apapun ketika mendapatkannya."

Wajah orang tuaku yang merasa senang sekarang diselimuti oleh kebingungan ketika mendengar perkataan pria paruh baya itu.

Tapi orang tuaku segera melepaskan kebingungan itu dan segera mengatakan kepada pria paruh baya. "Kami yakin anak ini akan baik baik saja." Pria paruh baya itu mengangguk sambil tersenyum kepadaku. "Para dewa itu sepertinya memilih orang yang tepat."

Setelah kembali dari rumah perawatan.

Aku segera bertanya kepada Lilia

"Ibu apa itu kekuatan saint dan siapa pria paruh baya itu?"

Jujur aku masih sedikit tahu tentang dunia ini. Lilia kebanyakan mengajarkan ku menjadi seorang anak yang baik. Dan Gray... Dia mengajarkanku menjadi seorang pria sejati

"Pria itu adalah seorang Monk." Orang tuaku mulai menjelaskan apa itu monk. Singkatnya mereka seperti seorang biarawan yang mengerti dunia medis dan bekerja di rumah perawatan.

Tidak seperti seorang Priest mereka hanya bertugas di gereja dan tidak mempelajari ilmu medis.

"Dan kekuatan saint adalah sebuah kekuatan yang diberikan dewa kepada manusia. Kekuatan ini sungguh langka, karena hanya orang yang terpilih lah yang mendapatkannya."

Yah, meskipun aku tidak terlalu mempercayai mereka tapi mereka memberikan kekuatan nya padaku.

Kekuatan saint terbagi menjadi 3 macam:

-Penyerang

-Penyembuh/Pertahanan

-Pemanggil

Setiap orang hanya mendapat satu macam kekuatan saint.

Dan ada setiap macam kekuatan saint terdiri atas beberapa elemen:

-Penyerang: Air-Api-Petir-Tanah-Air-Angin

Namun ada juga elemen langka: Cahaya dan Kegelapan.

-Penyembuh/Pertahanan: Heal-Perisai-Racun

Mungkin rasanya tidak cocok untuk racun ada di dalam penyembuh/pertahanan.

-Pemanggil: Hewan-Benda

Singkat nya kekuatan saint seperti sihir dalam dunia ini.

Dan aku masih belum tahu berada di saint macam apa aku ini.

Aku tak terlalu memikirkannya, saat ini aku hanya ingin hidup bebas. Ingin membalas rasa kesalku di kehidupanku dulu