1 1. Apa-apaan ini??!!!

Di sebuah daerah hutan yang lebat terlihat rombongan karavan tengah melintasi daerah tersebut. Hutan tersebut merupakan bagian dari sebuah kerajaan yaitu kerajaan Eraderia yang di pimpin oleh seorang raja manusia. Hutan yang dikenal sebagai hutan awal ini terletak di bagian barat kerajaan tersebut.

Terdapat sejarah besar di balik nama hutan ini. Hutan awal adalah permulaan dari perubahan era seluruh dunia dan awal mula di ciptakannya kalender baru dan tanggal waktu pertama. Tepat tengah malam nanti akan menjadi tahun ke 5000 sejak penanggalan baru di tetapkan. Ya... 5000 tahun yang lalu adalah waktu dimana dalam buku-buku sejarah dan cerita-cerita rakyat merupakan sejarah dimana sang demon lord yang jahat dikalahkan beserta ke enam raja iblisnya oleh sepuluh pahlawan legendaris.

Tentunya penceritaan dari 1 mulut ke mulut lain menjadi simpang siur dan berubah-ubah karna kurangnya sumber informasi yang jelas dan akurat. Bahkan buku mengenai cerita tersebut kini pun telah di lupakan dan hanya menjadi catatan kosong. Catatan-catatan sejarah hanya menjadi tumpukan kertas dan hilang.

Yah... meskipun kini cerita tersebut hanya di anggap sebagai legenda dan mitos. Namun tak sedikit orang yang masih mempercayai dan menceritakannya sebagai dongeng sebelum tidur bagi anak-anak mereka.

Begitu pula dengan seorang kakek tua berjenggot putih panjang dan dengan rambut yang putih panjang juga. Kakek tua ini kelihatan masih segar meskipun telah berumur hampir 70 tahun. Ia adalah pemimpin dari rombongan karavan yang tengah melintasi jalan di tengah hutan tersebut. Sambil memacu kuda yang tengah menarik keretanya dengan santai, ia tengah mengingat legenda mengenai hutan ini yang selalu di ceritakan oleh generasinya.

Pak tua ini bernama Barid Goldrudder. Provesinya adalah seorang pedagang besar di ibu kota kerajaan Eraderia yang kini tengah ia tuju. Ia baru saja kembali dari kota lain untuk melakukan perdagangan dan pertukaran. Ia sebenarnya adalah saudagar besar, namun karena kebiasaannya sejak kecil ia selalu ikut dalam berkeliling bersama rombongan dagangnya. Padahal di usia ini harusnya ia dapat menyerahkannya kepada anaknya dan bersantai di rumah besarnya.

Barid kemudian menghentikan keretanya ketika seorang dengan armor bagian tubuh di depannya meniup terompet tanda berhenti.

"Ada apa tuan Redgar?"

Barid bertanya kepada sosok di depannya.

"Ada yang menghalangi jalan kita tuan barid"

Redgar nama pria tersebut kemudian turun dari kudanya dan memanggil tiga rekan lainnya. Mereka adalah sekelompok tentara bayaran dan redgar merupakan kepala dari kelompok tentara bayaran yang berjumlah tujuh orang tersebut. Mereka di sewa untuk mengkawal perjalanan dari rombingan karavan tersebut.

"Erik, ena, dan zack ikuti aku. Tuan barid mohon anda tunggu di sini sebentar. Ini mungkin jebakan dari para bandit."

Redgar berkata dengan wajah serius.

"Baik tuan redgar tolong berhati-hati"

wajah tegang terlihat di wajah barid.

Meski rombongannya pernah di serang oleh kelompok bandit sebelumnya namun hal ini tak boleh di remehkan. Nyawa dan hartanya tengah di pertaruhkan di sini.

Redgar dan tiga temannya berjalan perlahan mendakat ke tubuh yang tengah tergeletak tersebut. Redgar pun menarik pedang besar di punggungnya di ikuti rekannya sambil memperhatikan daerah sekitar. Sosok yang tergeletak tersebut merupakan seorang pria dengan rambut hitam panjang dan tubuh yang bagus dan kekar. Terlihat seperti berumur 25 tahunan, pria tersebut hanya memakai celana panjang biasa yang terlihat usang dan compang camping tanpa memakai atasan.

Redgar kemudian memeriksa nadi di lehernya dan masih merasakan denyut

"Dia masih hidup, mungkin hanya pingsan. Ena gunakan penilaian."

"Baik"

wanita bernama ena tersebut kemudian memakai skill penilaiannya. Skill penilaian biasanya hanya dapat menilai tingkat mana dan warna mana seseorang. Namun skill ena saat ini hanya terbatas pada tingkat mana saja.

"Kapten, dia hanya orang biasa. Mana di tubuhnya hanya setingkat orang dewasa biasa."

ena memastikan hal tersebut.

"Bagus... ia mungkin pedagang kecil yang telah di serang oleh bandit. Sykurlah dia bukan salah satu dari *orang-orang itu*"

ketegangan di wajah redgar mereda.

"Apa yang harus kita lakukan padanya ketua?"

Tanya erik dengan santai.

"Kita bawa dia ke dekat kereta kemudian kita tanya pada tuan barid mengenai kelanjutannya."

Redgar kemudian mengangkat pria tersebut dan membawanya ke dekat kereta.

"Tuan barid, ini hanya orang biasa. Ia saat ini sedang pingsan, kemungkinan ia di rampok belum lama. Tak ada hal mencurigakan di sekitar sini. Apa yang sebaiknya kita lakukan padanya?"

"Kalau begitu bawa saja dia di kereta barang sampai ia sadar. Kita tidak boleh terlalu lama di sini. Malam ini akan ada pestival tahun baru di kota."

"Baik tuan"

Rombongan Karavan tersebut pun melanjutkan perjalanan mereka. Mereka tak tahu betapa mengerikannya sesuatu yang tengah mereka bawa tersebut.

'Entah kenapa aku merasa pemuda ini mungkin akan menjadi keberuntungan bagi ku di masa depan' pikir barid.

*****

Setelah menempuh beberapa jam perjalanan dari hutan awal mereka akhirnya tiba di gerbang kota Eraderia pada saat sore. Mulai memasuki kawasan dalam kota, terlihat banyak penduduk berlalu-lalang baik pejalan kaki maupun memakai kereta dan kuda.

Kota utama ini merupakan pusat dan kota terbesar dari kerajaan eraderia. Kerajaan yang makmur ini di dominasi oleh ras manusia yang mencakup sekitar 87% nya. Sedangkan sisanya diisi oleh ras lain seperti elf, naga, dwarf, demi-human, dan ras lainnya. Namun kebanyakan ras seperti demi-human merupakan budak hasil buruan dan tangkapan di tempat ini di karenakan jumlah mereka yang tidak begitu banyak dan sering dianggap sebagai sekutu iblis dan monster.

Namun di antara seluruh ras yang ada, 2 tahun yang lalu muncul muncul sebuah ras baru. Tak dapat dikatakan sebagai ras karena rupa dan bentuk mereka sangat mirip dengan ras-ras yang ada di dunia ini, mulai dari elf, manusia, iblis, demi-human maupun naga. Yang membedakan mereka yaitu pada pergelangan tangan mereka terdapat bentuk seperti gelang yang terbuat dari tato. Karna jika di sentuh benda tersebut terasa sama dengan kulit mereka. 'Tato' tersebut berwarna biru cerah dan di bagian atas tangan mereka tertulis angka yang berbeda-beda mulai dari 1 hingga 100. Namun sejauh ini tak ada yang di bawah angka sepuluh.

Orang-orang di dunia ini memanggil mereka sebagai ras buangan dari langit oleh dewa dan disebut dengan ras Fallen. Mereka menggunakan bahasa yang aneh saat pertama kali muncul 2 tahun yang lalu. Di beberapa kerajaan mereka di terima dengan tangan terbuka dan diperlakukan sama dengan ras lainnya. Seperti di eraderia, mereka diterima sebagai petualang dan beberapa job lain sesuai keahlian mereka dan saling menguntungkan. Kelebihan ras ini adalah mereka dapat belajar dengan cepat dan memilik kekuatan yang sangat kuat dibanding orang biasa dan petualang pemula.

Namun di beberapa kerajaan lain keberadaan mereka ditolak dan diburu seperti penjahat. Hal ini dikarenakan sekitar satu stengah tahun yang lalu, sebuah kerajaan di daerah selatan di gempur oleh ras mereka yang berjumlah hanya dua ribuan orang namun mereka berhasil menjatuhkan dan merebut kerajaan tersebut. Kerajaan yang dipimpin oleh raja manusia tersebut akhirnya dikuasai dan dipimpin oleh ras fallen.

Hal tersebut dapat terjadi karena banyak petualang Rank-S dan Rank-A yang tengah menjalankan misi di luar kerajaan. Kesempatan tersebut lah yang menjadi celah jatuhnya kerajaan yang awalnya bernama Harvith tersebut. Kini kerajaan ini di deklarasi dengan nama baru yaitu United Sorcerer. Nama yang aneh bagi penduduk dunia ini.

----

Barid dan rombongannya kini akhirnya tiba di depan sebuah rumah yang sangat besar. Lebih cocok disebut sebagai vila dari pada sebuah rumah. Di halaman depan terdapat taman yang luas dan sebuah air mancur buatan di tengahnya. Rumah bertingkat 4 dan memanjang dengan design gaya eropa dan dua pilar besar di depan. Rumah besar tersebut nampak mempesona dan mewah dengan pagar besi yang sebagai gerbang dan tembok yang mengelilinginya di ukir dengan elegan.

Mata para tentara bayaran yang melihat rumah tersebut terbelalak terpana dengan apa yang ada di hadapan mereka. Meski istana raja jauh lebih mewah namun mereka tidak pernah dapat melihat langsung sedekat ini sebuah keindahan ciptaan manusia tersebut. Lagi pula ini merupakan pengalaman pertama beberapa dari mereka memasuki kawasan bangsawan seperti ini.

Barid yang melihat ekspresi para tentara pun tersenyum kecil melihat mereka.

"Karna kita sudah sampai dengan selamat jadi sekarang aku akan membayar kalian."

Tersadar dari angan-angannya redgar menatap barud

"ah baik tuan barid. Ini adalah kali pertama saya melihat secara dekat rumah sebesar dan semegah ini."

"Ah ya sebenarnya ku pikir rumah ini memang terlalu berlebihan, namun anak ku bersikeras agar aku mau tinggal di tempat seperti ini. Kau mungkin akan terkejut jika melihat rumah ku yang sebelumnya."

senyum canggung di wajah pria berbadan besar dan tinggi tersebut semakin terlihat sembari menggaruk kepalanya

"anda berlebihan tuan barid. Haha..."

"Kalau begitu ayo bawa semua anak buah mu masuk, bayaran kalian telah menunggu di dalam"

Sembari pak tua itu menyahut sambil tersenyum.

"T..t..tuan barid anda bercanda kan? Tentara bayaran kecil seperti kami apa anda mengundang kami masuk?"

senyum canggung itu kini berubah menjadi ekspresi kaget tak percaya begitu pula seluruh anak buahnya.

"Tak masalah, aku senang kedatangan tamu. Terutama orang-orang baik seperti kalian. Ah iya jangan lupa bawa pemuda yang sedang pingsan itu ke dalam juga."

"B..baik tuan barid. Kalian dengar? Ayo kita masuk dan ikuti tuan barid. Erik, gendong pemuda yang tengah pingsan itu."

Di dalam

Setelah memasuki pintu ke dalam rumah besar tersebut, semua wajah para tentara bayaran tersebut terpelongo melihat setiap pojok keindahan yang terpapar di hadapan mereka. Di sisi kiri dan kanan, mereka di sambut oleh barisan maid laki perempuan dan laki-laki dengan ksotum identik maid pada umumnya. Lalu dengan serempak mereka menundukan kepala mereka

"Selamat datang tuan barid. Selamat atas kerja keras anda."

Seperti barisan tentara yang telah dilatih mereka berkata dengan kompak.

Rasa tak percaya masih menghampiri para tentara tersebut ketika melihat dekorasi dan detail yang tersuguh. Mereka pun akhirnya dibawa ke ruang Rest Area. Terdapat banyak kursi lumayan mewah yang lapisi dengan bahan empuk sebanyak 20 buah mengelilingi sebuah mejak persegi panjang di ruangan tersebut. Di beberapa sudut ruangan juga terdapat sofa-sofa panjang dan meja kecil tempat bersantai. Di langit-langit ruangan adalah sebuah gantungan lilin besar yang dibuat dari kaca tebal sebagai hiasan sekaligus penerangan. Meskipun penerang utama ruangan tersebut adalah gantungan-gantungan yang di siapkan untuk menyimpan magic penerangan tentunya.

"Kalian boleh duduk dimana saja yang kalian inginkan tuan-tuan untuk beristirahat sejenak. Hezil!"

"Ya tuan"

seorang maid berpakaian rapi hitam menjawab dan maju mendekat barid. Maid tersebut terlihat seumuran dengan barid yang sudah tua. Rambuh putih pendek rapi membuatnya terlihat elegan sebagai maid. Wajah datar namun berkesan ramah tersebut tidak berubah sejak pertama terlihat.

"Siapkan jamuan dan kolam air hangat bagi mereka semua, dan bawa yang pingsan tersebut ke kamar peristihatan. Suruh satu maid untuk menjaganya."

"Baik tuan"

Ekspresi para tentara semakin tak terbaca mendengar kata-kata dari pak tua kaya raya tersebut.

'Jamuan? Kolam air hangat?' Adalah apa yang di kepala mereka.

"Tuan b..barid, bukan kan ini berlebihan bagi kami?" Redgar pun mewakili rekan-rekannya.

"Tidak masalah... perjalan seminggu bukan hal yang mudah. Lagi pula malam ini adalah malam tahun baru. Sudah sewajarnya untuk berpesta dan bersenang-senang. Kalian silahkan ikuti maid di sana untuk untuk menuju ke kolam. Aku harus menemui anak dan cucu-cucu ku dulu"

wajah ramah dan tulus pak tua tersebut membuat semua mata dari para tentara tersebut merasa senang. Tak di sangka mereka akan dapat merasakan hal yang biasanya hanya di rasakan oleh petualang tingkat atas dan tentara bayaran terkenal seperti ini.

Alam bawah sadar sang mantan demon lord pukul 23.00

Hhh... aku terbangun lagi. Betapa bosannya terus-terusan seperti ini. Serasa lebih baik mati saja. Hhh... tapi, tunggu!! Apa ini? Aku merasakan sesuatu yang empuk di sekujur kepala hingga kaki bagian belakang ku. Ini... rasanya familiar. Apa ini? Ah... aku dapat merasakan seluruh tubuhku lagi, tapi... masih tetap tak dapat du gerakan. Mataku juga tak mau terbuka. Apa yang terjadi? Apa ini mimpi? Tidak.. tidak. Mimpi tidak seperti ini. Ini harusnya adalah sebuah kenyataan. Tapi... bagaimana mungkin?

"Tuk..tuk..tuk.."

Hmm... ada suara langkah kaki seseorang, tapi siapa? Ini pertama kalinya aku merasakan kesadaran ini. Mulutku juga tak mau bergerak untuk bicara. Sialan. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kiiiieeettt...."

Suara pintu? Itu artinya ini di dalam bangunan. Dan rasa lembut ini mungkin adalah kasur. Orang itu mendekat. Siapa mereka?

Normal

Dua orang maid sedang berjalan di lorong rumah yang sangat besar dan mewah. Mereka kemudian berhenti di depan sebuah pintu yang cukup besar dan tinggi. Mereka adalah hellen dan merry. Yang seorang adalah maid dengan surai pirang yang mempesona dan kacamata yang membuatnya terlihat anggun. Yang satu lagi memiliki rambut coklat dan sedikit lebih pendek. Keduanya memiliki bentuk tubuh yang ideal untuk wanita.

Membuka pintu, hellen kemudian berjalan masuk diikuti merry di belakangnya. Di tangan hellen terdapat sekeranjang buah-buahan segar dan teko air serta gelas. Sedangkan di tangan merry adalah satu set pakaian dan sepatu.

"Kak hellen, apakah kita akan mengganti pakaiannya juga?" Merry bertanya.

Hellen pun menjawab sambil tersenyum

"tuan tidak menyuruh kita melakukannya, tapi.. apakah kamu mau melakulannya merry? Jika dilihat-lihat dia memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuhnya juga sangat bagus. Ya kan, merry?"

Melirik-lirik ke arah pemuda asing tersebut, wajah merry mulai memerah ketika ia memperhatikan wajah dan tubuh pria yang sedang pingsan tersebut. Tak dapat di bantah pria ini memang sangat tampan dan tubuhnya juga putih sedikit pucat dan berbentuk sangat bagus. Hanya rambutnya saja gondrong dan sedikit berantakan namun tetap berkesan elegan.

"K..kak hellen, kamu bilang apa. Dia hanya biasa saja tidak lebih tampan dari pangeran pertama"

kendati menjawab demikian, namun wajahnya menunjukan hal yang sebaliknya sembari memalingkan wajahnya dari pria tersebut. Pria yang saat ini tengah pingsan tersebut hanya memakai celana panjang yang sudah compang-camping sebagai penutupnya.

"Kamu membandingkannya dengan pangeran pertama yang terkenal sangat tampan itu, bukan kah itu artinya dia lebih tampan dari orang-orang biasa hm.. merry?"

terusan-terusan menggoda rekannya. Wajah merry semakin memerah karena malu.

"S..sudah kak hellen jangan menggoda ku."

"Hmm... merry, tidak kah kamu sedikit penasaran dengan apa yang ada di balik celana itu. Mungkin saja itu sedikit besar dan gagah. Hehe..."

wajah merry menjadi merah sepenuhnya mendengar kata-kata dari maid seniornya itu yang terus menggodanya.

"H..hentikan kak hellen."

"Bercanda..."

hellen terkikik sambil menjulurkan sedikit lidahnya dan tersenyum nakal.

Kedua maid tersebut kemudian meninggalkan kamar itu dan beranjak pergi.

Di ruang istirahat pukul 23.30

Redgard dan seluruh rekan-rekannya yang berjumlah tujuh orang kini telah selesai makan di temani oleh barid, istri  serta anak dan cucu-cucunya. Anak tertua barid berumur sekitar lima puluhan dan anak nomor duanya hanya sekitar lima tahun lebih muda. Cucu-cucunya berjumlah enam orang, empat laki-laki dan dua perempuan.

Redgard dan anggota-anggotanya tak menyangka mereka dapat menikmati makanan mewah seperti ini ditemani langsung oleh para bangsawan-bangsawan yang sangat terkenal di kota ini. Bahkan untum direkrut sebagai pengawal mereka saja sudah luar biasa untuk tentara bayaran tidak terkenal seperti mereka.

Keluarga Goldrudder adalah salah satu bangsawan dari tiga bangsawan terkaya di kerajaan di bawah keluarga kerajaan tentunya. Mereka juga dikenal sebagai bangsawan yang ramah dan tidak angkuh bahkan dengan kekayaan mereka. Ini menjadi salah satu faktor kenapa keluarga ini sangat di segani dan di senangi.

"Kalau begitu tuan redgar, ini adalah bayaran kalian. Sesuai perjanjian yaitu 10 koin emas. Tapi aku menaruh beberapa koin perak dan tembaga di dalamnya supa mudah untuk dibagi."

barid mengambil dan menyerahkan sekantong kecil berisi koin tersebut.

"Baik... terimakasih tuan barid. Kami tidak akan pernah melupakan kebaikan anda."

"hahaha... biasa saja. Lagi pula anak dan cucu-cucuku juga merasa senang kedatangan tamu untuk berbagi cerita."

"K..kalau begitu, kami akan segera pamit untuk kembali ke keluarga dan rekan kami masing-masing tuan barid."

"Mari, aku antarkan kalian sampai pintu depan."

Para tentara tersebut kemudian membubarkan diri mereka dan pulang ke tempat masing-masing dengan rasa bahagia, puas dan bangga di wajah dan di hati mereka. Bagaimana tidak, setelah mandi mewah, makan mewah, dan melihat kecantikan-kecantikan dari para bangsawan mereka juga di bayar dengan sangat tinggi.

Dengan 10 koin emas, artinya mereka dapat menukarnya dengan 1000 koin perak. Dan 1 koin perak dapat di tukar dengan 100 koin tembaga. Bahkan 1 koin emas saja dapat membuat orang sepert mereka tidak perlu bekerja selama 2 bulan. Tugas pengawalan seperti ini umumnya hanya dibayar rata-rata 1 koin emas dan bila beruntung 2 koin emas.

Kembali ke alam bawah sadar MC kita

Pukul 23.58

Hhh... syukur lah dua orang gadisitu sudah pergi. Mereka pasti gila karena hampir melakukan pemerkosaan pada ku. Kemudian apa-apaan mereka mengatakan bahwa aku sangat tampan. Terakhir kali saat aku bertempur aku ini sedang dalam wujud iblis loh. Apa mungkin aku sedang di wujud normal saat ini?

Benar juga, aku hampir tak dapat merasakan mana ku sendiri. Kutukan itu yang kutahu memecahkan kekuatan ku menjadi enam bagian ke seluruh penjuru dunia. Artinya seluruh kekuatan ku dulu baru dapat kembali setelah menemukan ke enamnya. Bahkan jika aku melatihnya pun, itu hanya akan mentok di 1/7 nya saja. Karna enam lainnya harus di kumpulkan. Dasar sialan!!!

Eh... tunggu sebentar, apa aku baru saja mengenggam? Aku bisa bergerak?

Normal pukul 23.59

Sang pemuda yang dari tadi terlihat tak bergeming itu pun kemudian mulai terlihat bergerak. Mulai dari gerakan kecil di tangan hingga akhirnya matanya pun terbuka.

'Sebuah kamar. Dan mewah?' pikirnya

Mencoba mulai menggerakan anggota tubuhnya yang lain. Pemuda tersebut kemudian secara tak sengaja berguling ke arah sisi dan kemudian terjatuh dari ranjangnya.

Gdubrak!!!

Mendengar sesuatu, seseorang yang merupakan penjaga di depan pintunya kemudian masuk memeriksa kamarnya. Penjaga tersebut kemudian berlari ke arah pemuda yang tengah tergeletak di lantai tersebut.

"Tuan!! Anda tidak apa-apa? Anda sudah sadar?"

Menatap pria yang mendekatinya yang terlihat ramah dan khawatir.

'Orang ini adalah manusia, apa dia tidak takut padaku? Artinya aku memang di wujud normal. Tak ada tanda permusuhan. Aku harus tenang.'

Pria itu menjawab

"ah..iya, di mana ini? Tolong bantu aku duduk"

penjaga tersebut kemudian membantu pemuda itu duduk di ranjangnya.

"Ini adalah mansion tuan barid. Tuan barid lah yang membawa anda ke sini dari hutan awal saat di perjalanan."

'Mansion? Artinya ini adalah rumah penguasa atau orang kaya. Hutan awal juga belum pernah ku dengar sebelumnya. Aku harus mengorek informasi terlebih dahulu Dengan mana ku saat ini wajar saja jika tidak ada yang berpikir bahwa aku adalah iblis. Kecuali seseorang dengan bakat langka yang dapat melihat warna mana.'

"Siapa nama anda tuan?"

Sambung sang penjaga.

"Nama?"

Tanya balik sang pemuda. Sang prajurit menjawab hanya dengan menunggu.

'Aku adalah demon lord dan nama ku pasti telah di kenal oleh seluruh ras di dunia ini. Jika demikian, maka aku harus memikirkan nama samaran. Dulu nama ku adalah Roland Radcliff '

"Ah ya... nama ku Allan. Ini di wilayah mana? Dan apa itu hutan awal?"

'Tempat terakhir dimana aku bertempur adalah wilayah perbatasan bernama benteng oakenfield. Wilayah dimana biasanya tempat bertemunya para petinggi kerajaan masing-masing ras. Hutan awal ini aku sama sekali belum pernah dengar.'

"Ah ya baik... ini adalah Kerajaan eraderia yang dipimpin oleh raja Ravens ke 20. Sedangkan hutan awal menurut legenda adalah tempat dimana pertempuran besar antar pemimpin ras terjadi melawab iblis yang sangat kuat. Meski hanya legenda tapi hanya itu yang saya tahu karena ini mungkin hanya mitos saja tuan."

senyum ramah masih terpampang di wajah penjaga itu.

'Pertempuran legenda itu belum pernah ku dengar sebelumnya. Juga nama kerajaan ini sangat asing, baru kali ini mendengar namanya. Berapa lama sebenarnya aku tertidur? Jika baru 500an tahun harusnya belum terlalu banyak yang berubah.'

Boom!!! Boom!!! Duar!!!

"Suara apa itu?" Allen bertanya dengan cepat.

"Ah itu adalah suara kembang api. Di buat dengan sihir ledakan yang di arahkan ke langit. Ini harusnya sudah lewat tengah malam. Orang-orang sedang merayakan tahun baru"

'Tak ada yang seperti ini sebelumnya, namun mungkin memang ada di kalangan manusia. Kerajaan ini juga belum pernah kudengar. Apa sebaiknya ku tanyakan saja?'

Belum senpat bertanya hal tersebut, penjaga menyela duluan

"tuan Allan, saya akan membawa anda menemui tuan barid sekarang. Tuan barid mungkin sedang berada di balkon lantai teratas menikmati kembang api bersama keluarganya."

Senyum ramah tak kunjung pudar dari wajah penjaga tersebut. Tak banyak orang-orang yang ramah seperti ini pada jaman Allan, makhluk hidup saling mencurigai satu sama lain untuk bertahan hidup.

"Baiklah kalau begitu."

Allan kemudian memakai pakaian baru yang dibawa oleh kedua maid tadi, sangat pas untuknya. Baju dan celana panjang serta sepatu yang sangat pas dengan pakaian tersebut. Merasa sedikit haus allan pun meminum minuman yang terletak di atas meja di dekatnya. Tubuhnya kini telah dapat digerakan seutuhnya namun masih sedikit kaku.

Kedua sosok tersebut lalu berjalan meninggalkan ruang tersebut. Tak berselang lama setelah melewati beberapa lorong dan menaiki tangga mereka akhirnya sampai ke tempat yang di tuju.

Balkon tersebut cukup besar, muat untuk menampung puluhan orang sekaligus, dari pada balkon tempat tersebut lebih cocok di sebut dengan lantai atas yang tak memiliki atap.

Merasa kedatangan tamu, barid yang sedang bersenang-senang dan berbincang dengan keluarganya sembari menikmati panggangan dan minuman berdiri dari kusi mewahnya. Di belakangnya berdiri 2 orang pengawal yang petualang tingkat A. Tentu saja sebagai bangsawan kaya raya keamanannya adalah nomor 1.

"Kau pasti pemuda yang yang kami temukan di hutan awal, mari bergabunglah bersama kami"

ajak orang tua baik hati itu tanpa ragu. Allan yang merasa diundang dengan baik kemudian berjalan mendekat ke arah orangtua tersebut dan duduk di kursi kosong yang ada di sana.

Beberapa orang yang duduk berjumlah 12 orang termasuk dirinya. Sisanya berdiri 13 orang penjaga termasuk 2 petualang Rank-A tadi dan 1 pengawal yang mengantarnya kemari.

"Tuan, nama saya adalah Allan. Terimakasih karena telah membawa saya. Jika tidak saya mungkin telah di makan oleh monster di sana."

tentu saja alan memulai percakapan simpel yang ramah untuk mengorek informasi.

"Ah ya tentu... tapi apa yang terjadi tuan allan, mengapa kau pingsan di hutan awal. Ah ya sebelumnya nama ku Barid Goldrudder, aku adalah pemilik tempat ini. Dan mereka yang duduk adalah anak-anak dan cucu-cucu ku"

"Sebenarnya saya tidak dapat mengingat apa-apa selain nama saya. Hanya sedikit hal yang dapat saya ingat dan itu sedikit buram."

"Oh begitu rupanya, kau mungkin telah diserang oleh bandit dan kepala mu terbentur sesuatu yang menyebabkan hilang ingatan ini. Ah ya saat ini kau berada di kerajaan Eraderia. Ini adalah rumah keluargan Goldrudder. Kami menemukanmu di hutan awal dan membawa mu ke sini. Dan aku hanyalah seorang pedagang kecil biasa. Hahaha..."

"Tuan barid terlalu merendah, rumah sebesar ini anda pasti adalah bangsawan. Tapi tuan barid, saya sedikit penasaran dengan hutan awal ini. Dan tahun berapa ini?"

'Saat terakhir kali, ini adalah tahun 2020 imvros. Perkiraan ku ini mungkin sekitar tahun 2500an.' Pikir Allan.

"Hmm... kebetulan pertanyaan mu saling berkaitan dan ini adalah tahun baru. Nama hutan awal memiliki legenda. Di beri nama hutan awal karena sebagai peringatan untuk munculnya era baru. Menurut legenda dan mitos yang ada era baru ini dimulai saat iblis terkuat yang pernah muncul di dunia ini dikalahkan oleh gabungan dari 3 ras yaitu manusia, elf dan naga. Ketiga ras ini mengirim seluruh pahlawan yang ada saat itu untuk menggempur pasukan iblis yang berlokasi di hutan awal. Di ceritakan bahwa saat itu iblis terkuat tersebut adalah penguasa iblis dan dibawahnya adalah 6 raja iblis. Korban berjatuhan dari ke 2 pihak. Dikatakan bahwa sang penguasa iblis dan 5 pengikutnya mati sedangkan 1 berhasil melarikan diri. Sedangkan dari pahlawan ke 3 ras semua menglamainkematian dengan mengorbankan nyawa mereka dalam melawan sang penguasa iblis. Tidak ada data yang valid mengenai itu karna sudah sangat lama. Sumbernya pun masih belum jelas. Karna itu cerita ini hanya di sebut sebagai legenda dan mitos saja. Dan yah... kejadian itu terjadi 5000 tahun yang lalu. Yang artinya saat ini adalah tahun 5000 tuan Allan."

Allan yang mendengar cerita terdebut hanya dapat terpaku diam dan membisu. Keringat dingin mengalir di pelipis wajahnya. Tubuhnya serasa terpukul dan oleh palu yang amat besar yang menghantan langsung. Bagaimana tidak? Tebakannya sangat jauh meleset. Ia pikir ini mungkin hanya sekitar 500an tahun setelah ia tersegel namun kenyataannya sangat jauh berbeda.

Istri dan anaknya pastinya telah tiada saat ini. Bahkan cucunya. Mungkin sudah sepuluh generasi yang lewat sejak generasinya. Pupus sudah harapannya untuk paling tidak bertemu dengan anak atau cucunya. Dalam hatinya ia mulai berteriak

'apa-apaan ini??!!!'

"T...terimakasih Tuan barid, sekarang saya akan segera meninggalkan tempat ini agar tidak merepotkan anda lebih lama lagi." Ia terbata sambil sedikit menunjukan ekspresi shock.

"Ah... tidak,tidak. Kau sama sekali tidak merepotkan ku. Tinggal lah lebih lama. Jika kau memang ingin pergi, pergi lah besok siang. Kau kehilangan ingatan dan tidak tahu dimana tempat tinggal mu. Jadi pergilah besok setelah beristirahat."

senyum ramah pak tua itu selalu terlihat tulus.

"Baiklah, kalau begitu saya akan beristirahat sekarang."

"Tentu tuan Allan, penjaga tadi akan mengantarmu."

Mendengar fakta-fakta mencengangkan tadi, alan kemudian beranjak dari tempatnya dan di antar oleh penjaga tadi ke kamar sebelumnya. Sesampainya di sana ia kemudian menghela nafas panjang setelah penjaga tersebut pergi.

"Hhh... tak kusangka ini akan menjadi 5000 tahun. Wajar saja jika ada banyak hal yang belum ku ketahui. Mana ku beregenarasi sangat lambat. Mungkin karna kemampuanku yang telah menurun. Lagi pula jika mana ku telah penuh pun ini pastinya hanya 1/7 dari total mana ku sebelumnya. Dengan peningkatan saat ini manaku mungkin baru akan penuh setelah seminggu. Besok aku akan pergi dan mulai berlatih lagi untuk mulai memulihkan kekuatan ku. Dan mencari uang tentunya."

Allan kemudian memakan buah-buahan yang ada di atas meja. Meski ia abadi, namun rasa lapar masih tetap ada. Setelah itu dia kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang dan mulai memasuki alam mimpinya.

CHAPTER 1

END

Note :

Halo lagi... terimakasih buat semua pembaca novel garing ini. Yaa seperti yang saya sampaikan sebelumnya, alurnya sangat tidak jelas, berantakan dan masih banyak yang harus di perbaiki. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dalam bentuk apapun baik saran, kritik, dll untuk perbaikan di chapter ke depannya. Jangan lupa untuk memberi bintang juga untuk selalu membantu menyemangati saya.

Terimakasih

Nah bagi yang penasaran wajah mc kita seperti apa ya ilustrasinya kayak gambar di bawah aja lah ya. Tentunya di wujud manusianya tanpa tanduk dan tanpa sayap dan juga saat ini rambutnya gondrong dan hitam. Ya tapi nanti mc nya bakal cukuran dan jadi kayak gitu. Gambarnya saya ambil acak di aplikasi Pinterest. Mohon maaf kalau yang punya gambar ini membaca, saya pinjam gambarnya ya.

avataravatar