1 part 1

"Jaemin tunggu aku." Ucap ku sambil berlari menuju orang yang ku panggil.

Sudah hampir 2 tahun aku menyukainya,dia lebih muda di bawah ku 1 tahun, mungkin bisa di bilang cinta pandangan pertama, saat itu aku aku sedang di hukum di lapang sekolah karena kesiangan dan dia sedang melakukan masa orientasi siswa baru dia sekolah ku, aku melihatnya senyumnya yang begitu manis dari jauh senyuman yang sangat indah tapi sayang dia tersenyum bukan kepada tetapi ke pada yang lain dan dari situ aku bertekad akan memiliki dia apapun yang terjadi.

"Bisakah kau sehari saja tidak menganggu ku, aku muak dengan semua tingkah laku mu yang selalu mengemis cinta." ucap Jaemin dengan nada dingin. Yah begitulah lah jaemin akan ramah kepada setiap orang, Jaemin akan tersenyum manis kepada semua orang kecuali aku sakit tapi itulah resiko yang ku dapatin akan semua hal yang aku mulai, mengejarnya sama saja seperti melihat air nyata tapi tidak bisa di genggam selamanya.

"Jaemin aku membawakan mu sarapan jangan lupa di makan yah." kata ku sambil memberikan kotak makanan yang aku bawa kepada Jaemin, tapi jaemin malah melemparnya.

prang.....

"Jaemin kenapa kau membuangnya aku sudah susah payah untuk membuatnya sampai-sampai jari ku terkena pisau, lihat ini." kata ku sambil memperlihatkan jari ku yang teriris pisau dapur. Sebenarnya sudah biasa Jaemin membuang makanan yang aku berikan tapi aku selalu memberikannya lagi setiap hari tanpa ada kata bosan, bahkan aku rela akhir pekan ku di habiskan untuk mengikuti kelas memasak.

"Aku tidak peduli." jawabanya sambil berlalu pergi. Aku hanya bisa menghela napas dan memutuskan untuk menuju kelas.

_________________

- DI DALAM KELAS

"Lisa kau hey kenapa kau baru datang?." kata Lia sambil berteriak. Lia itu adalah sahabatku sedari kecil sampai sekarang, Lia adalah sahabat terbaik dari yang terbaik dari seluruh dunia.

Tiba-tiba suara kelas menjadi sunyi dan semua murid memandang ke arah ku, rasanya aku ingin menghajar Lia habis-habisan tapi untungnya dia adalah sahabatku satu-satunya kalau bukan habis sudah.

"Aish berisik sekali kau ini membuat ku malu saja." kata ku sambil mengeluarkan buku dari dalam tas karena sudah bel masuk saat aku sampai ke dalam kelas.

"Ah maafkan aku habisnya kau datang siang sekali aku kira kau bolos hari ini." katanya sambil cengengesan.

"Biasalah tadi aku menemui dulu Jaemin ngasih makanan buat dia." jawab ku.

" Oh apa kau memasak makanan yang semalam aku sarankan." katanya Lia penasaran.

"iya, tapi tetap saja dia membuang makanannya bahkan dia melemparnya di hadapan ku langsung." jawab ku sambil memandang keluar jendela.

"Mungkin belum waktunya dia memakan makanan mu yang enak ,lebih baik besok kau buatkan saja sarapan untuk ku oke." kata Lia sambil tersenyum jahil.

"elah kaga ada sarapan aja di rumah masakan ku khusus untuk my honey Jaemin seorang." jawab.

Kalian pasti bingung kenapa Lia bisa tau makanan kesukaan Jaemin, sebenarnya Lia dan Jaemin itu tetangga bahkan rumah mereka saling berhadapan dan mereka juga bersahabat sejak kecil meski umur mereka hanya berbeda satu tahun dan Lia lebih tua, meski mereka dekat tapi Jaemin tetap memanggilnya dengan sebutan kakak.

____________

- BEL PULANG SEKOLAH BERBUNYI

"Lis apa kau akan kerumah ku hari ini?." tanya Lia.

"Ya, itu juga kalau kau tidak sibuk dan keberatan aku datang ke rumah mu." kata ku sambil berjalan keluar kelas.

"Ya Jelas engga Lis malah aku seneng kalau kamu tiap hari kerumah jadi ada temen." ucap Lia dengan nada senang.

"Oke mari OTW ketemu bebeb Jaemin tercinta." ucap ku sambil mengacungkan jari telunjuk.

"les't go."

___________________

Sesampainya di rumah Lia aku langsung melihat Jaemin sedang menonton TV, mereka memang sangat akrab bahkan aku kadang sangat cemburu dengan Lia kenapa harus Lia yang dekat dengan jaemin kenapa bukan aku saja pasti hidup ini akan lebih indah lagi jika aku dan Jaemin bisa seakrab itu.

"Hai Jaemin." Teriak ku sambil memeluk Jaemin dari belakang.

"kak kenapa kau membawa gadis sialan ini kemari." Ucap Jaemin sambil menghempaskan kasar tangan ku.

"Ih kenapa kau tidak bisa menerima Lisa bukankah dia sangat tulus mencintaimu." Kata Lia.

"Iya bener apa yang di katakan Lia kenapa kau tidak menerima cintaku." kata ku sambil bergelayut di tangan Jaemin.

" Lepas jijik sekali aku menerima cewek murah seperti mu lagi pula aku sudah mempunyai orang yang aku cinta dan kau jangan mimpi aku akan mencintaimu." kata Jaemin dengan nada dingin berbeda sekali saat dia berbicara dengan Lia.

DEG...

Rasanya seperti ada ribuan jarum saat jaemin berbicara seperti itu mengapa takdir ku sangat tragis dalam hal percintaannya kenapa kisah cintaku tidak berjalan mulus seperti orang-orang rasanya aku ingin menangis tapi aku tidak boleh menunjukkan aku lemah kepadanya aku adalah gadis kuat bukan gadis lemah lagi pula sudah banyak kata-kata Jaemin yang lebih parah dari ini.

avataravatar