1 pangeran bermobil putih

pagi itu...begitu sinar mata hari menyeruak masuk menembus celah celah lubang yang ada di dinding dinding kamar aura,

sejenak aura mengindah kannya dan membiarkannya begitu saja,ia benar benar masih mengantuk karena subuh tadi ia baru beristirahat.kepalanya masih puyeng di penuhi tugas tugas dari atasan yang terdahulu yang baru saja pindah,dan hari ini harus nya kantor nya mengadakan penyambutan direktur baru.

aura makin menenggelamkan wajahnya di atas spons bantal yang ia gunakan untuk mengistirahatkan kepalanya itu.aura menjadi semakin malas bangun saat niken teman se kantor nya memberi informasi bahwa direktur yang baru pindah ini seorang yang sudah tua beristri banyak dan berkepala botak.

karena aura paling benci orang yang seperti itu.

ia teringat akan kematian mama nya,mamanya rela menjadi isteri seorang yang berpawakan sama...beristri banyak dan berkepala botak.

mama nya rela di persunting laki laki itu hingga ajal menjemputnya,ia rela berkorban demi kesuksesan kuliah aura,dan demi kebahagiaan aura.sedangkan papa nya sudah meninggal saat aura masih duduk di bangku sekolah menengah.

sudah dua tahun lamanya mama nya pergi meninggalkannya dengan kenangan indah setiap paginya namun aura selalu masih mengingat nya seperti baru kemarin saja mama nya itu masih membangunkannya setiap pagi,menggedor gedor pintu kamar nya dan bila aura masih belum menyahut...mama nya langsung masuk dan tidak jarang menggoyang goyangkan tubuhnya hingga menarik selimut yang aura pakai hingga aura bahkan akan terjatuh dari ranjangnya.

"ddddrrrrrtttt....dddddrrrrtttt...."suara getaran dari ponsel aura yang membuatnya terbangun dari lamunannya,

tangannya dengan lincah mengucek ucek kelopak matanya hingga ia benar benar membuka matanya.

"hah...pagi pagi gini ada apa lagi anak ini...ganggu orang mimpi aja,"gumam aura saat melihat pesan yang ada di layar ponselnya.

"ra...hari ini kamu yang ngurus penyambutan si bos...ingat nggak?ayo bangun...jangan molor aja lu..."isi pesan dari sahabat nya si niken.

"kenapa di saat seperti ini bos lama bos baru selalu menyusahkannya saja.bos lama memberi pekerjaan setumpuk untuk di edit.dan bos baru...yang entah siapa sih yang mengusulkan aura yang menjadi pengurus kedatangannya.

"aaaaakh....mama....andai mama masih ada di dunia ini...pasti hanya dengan melihat senyum mama rasa kantuk bercampur lelah ini akan sirna..."ucap aura dengan sedikit rengekan yang hampir menggenang cairan bening di pelupuk matanya.

seketika aura pun bangun...ia buru buru masuk ke dalam kamar mandi,aura tinggal di tempat kontrak,seharusnya sih kos kosan,namun ia lebih suka mengontraknya,selain lebih murah sewanya juga lebih banyak potongan yang ibu kost beri untuknya,asal ia tidak telat bayar setiap tahunnya. sebidang kamar dengan kamar mandi dalamnya dan dengan tempat masak ala kadar nya kompor elektrik di atas meja dan dua kursi panjang di kedua sisinya.itu sudah memenuhi kamar yang di tempati aura.

"baiklah aura...mari kita bertempur pagi ini...kamu pasti bisa,"ucap aura memantapkan hati nya.lalu ia pun bergegas masuk ke dalam kamar mandi nya dengan peralatan mandi yang sudah lengkap di dalamnya.

sedetik kemudian terdengar guyuran air yang jatuh saling berbenturan.dan tidak lama keluarlah sosok cantik yang hampir terlihat kurus di banding ukuran wanita normalnya,itu karena akhir akhir ini ia di kejar deadline dari bos terdahulu yang membuat aura hampir lupa untuk makan dan tidur,dan untungnya ia masih ingat untuk bernafas...

aura tergolong wanita yang sangat sederhana tidak ribet seperti niken atau teman sekantor yang lain.di saat mereka memakai lipstik mencolok dan bedak yang tebal serta pakaian yang seksi...aura lebih memilih menguncir kuda rambutnya,memperlihatkan ke jenjangan leher nya,dan memakai pakaian yang tergolong sopan untuk seorang wanita muda yang sudah dewasa.karena kini umur aura sudah masuk yang ke dua puluh empat tahun tahun ini,namun masih ada beberapa bulan lagi.

aura memakai krim siang lalu bedak tabur dan lipstik ringan yang tidak terkesan menor,bukan ia tidak suka memkai skincare seperti yang temannya pakai...namun ia tidak mampu membelinya,syukurnya...dengan kulitnya yang tergolong putih itu...aura tidak perlu panik untuk sesekali menambal bedaknya.

ia membawa dokumen dokumen yang baru ia revisi semalam suntuk sampai dini hari tadi lalu memasukkannya ke dalam tas besar nya yang sudah belel namun karena ber merk...tas itu masih terlihat oke.

lalu aura menyahut ponselnya...memasukkannya ke dalam saku baju nya,lalu memakai sepatu tanpa hak dan bergegas keluar dari dalam kamarnya,tidak lupa ia mengunci puntu kamarnya sebelum ia benar benar melangkah pergi meninggalkan tempat kost nya itu.

aura berhenti tepat di pinggir jalan raya,ia berniat menyetop angkot,karena ojol pasti nggak ke buru.ia sesekali menatap jam yang ada di pergelangan tangannya,

"duuuuuhhh....padahal sudah ada yang bangunin...kenapa telat begini...mati aku,"ucap aura dalam hati.

"pyok...."suara cipratan air yang mengenai celana panjang aura yang terlihat kotor sebagian,

"wooooeeee....."sontak teriak aura yang berharap mobil mewah yang menabrak genangan air di depannya itu berhenti dan menyadari kesalahannya.

dan benar saja...mobil itu berhenti lalu mundur perlahan ke arah sisi aura yang mepet ke sisi jalan besar,

"pyokkkk...."sekali lagi cipratan itu hanya mengenai sepatunya saja tidak separah yang pertama,"

"sini lu...keluar...ayo...keluar dari dalam mobilmu yang bagus ini...aku nggak takut ya...mau kamu anak konglomerat kek...kamu sudah buat kesalahan pagi ini sudah menyebabkan emosiku keluar..."ucap aura dengan gaya sadisnya.dan memang benar aura sangatlah kesal...ia kesiangan...hingga harus meminta bantuan sahabatnya menangani bagiannya di kantor,namun pasti gantian nya akhir pekan ia harus mengerjakan pekerjaan niken di kantor dan lembur,tapi mau bagai mana lagi...situasi dan kondisi aura saat ini tidak mendukung.terlebih lagi...baju nya untuk penyambutan direktur baru itu sudah di kotori pengendara mobil mewah yang sekarang berhenti tepat di sampingnya.

pengendara mobil itu pun keluar,dengan jas yang mewah terkesan elegan...bak pakaian dari desainer ternama,dan dengan pawakan yang tinggi gagah serata begitu tampan saat kaca mata hitamnya di lepas.

"wow....aura...kau dapat rezeki nomplok hari ini...kau harus buat masalah ini lebih...agar kau bisa di antar pangeran dengan mobil putih ini ke kantor...dari pada naik ojol...atau naik angkot yang nggat tahu berapa tahun lagi datangnya...sambil menyelam minum air lah..."

ucap dalam hati aura.

"begini pak...anda bisa lihat bukan...pakaian saya hancur seperti ini...dan hari ini saya ada acara penting di kantor...ada penyambutan direktur baru...direkturnya galak pak...sangat galak...terkenal banyak isteri dan juga botak kepalanya saking puyengnya mikir istrinya yang banyak...saya mohon...anda berbaik hati mengantarkan saya ke kantor saya pak...kalau tidak...saya akan bawa masalah ini ke ranah hukum."ucap aura dengan entengnya dan tanpa mikir terlebih dahulu,

laki laki tampan itu hanya menatap aura dengan tatapan penuh tanya dan terlihat pangeran dengan mobil putih itu mengamati kartu kariawan yang mengalung kendur di leher aura,sesekali aura meliriknya terlihat senyum licik di sana.

"ayo naik...aku antar kau ke kantormu,kebetulan kita se arah,"ucap pangeran bermobil putih.meski tanpa ucapan maaf...cukup lah kalau hanya memberi tumpangan saja.

avataravatar
Next chapter