webnovel

Irma The Girl Who Has Everything (but Chris)

Di rumah sakit, Katerina selalu setia menunggui Rio dan mengajaknya mengobrol. Ia menceritakan perkembangan kelas didikannya, lalu drama mereka, kesehariannya di rumah dan anak angkat mereka, serta dan kegiatan-kegiatannya.

"Besok kami akan mulai kegiatan pertama untuk cari dana, Yo... Sepulang sekolah anak-anak akan langsung bekerja. Bayangkan, mereka mau cuci mobil...padahal di rumahnya boro-boro mau kerja..."

Katerina tersenyum sendiri, "Sara dan teman-temannya juga akan bermain musik untuk menarik perhatian orang-orang... Oh,ya... masih ingat Tony, kan? Katanya besok dia senggang dan mau membantu kami...ha..ha.. Kehadiran seorang aktor muda terkenal akan menambah nilai pekerjaan kami... Tony bersemangat sekali.."

Untuk sesaat Katerina merasakan seolah Rio tersenyum. Ah...itu pasti hanya khayalannya.

Ia menepuk-nepuk tangan pemuda itu dengan lembut, mencium keningnya lalu kembali ke rumah.

***

Siang keesokan harinya seisi sekolah juga dibuat keheranan oleh tingkah anak-anak 3C. Mereka serentak pergi dengan membawa banyak sekali spons, air sabun, dan ember. Tony menyediakan mobilnya untuk mengangkut air. Dengan gembira mereka semua bersedia mencari tempat yang strategis di pertigaan dan mulai bekerja.

Sara, Iko, Tri, dan Hery memainkan musik-musik yang asyik sementara Tony dan Katerina mengumumkan pada orang-orang yang lewat bahwa mereka bersedia mencuci mobil untuk mencari dana. Nita, Nicky, dan Tania masing-masing memegang papan yang berisi pengumuman cari dana.

Banyak sekali mobil yang tertarik dengan acara itu, apalagi dengan kehadiran Tony. Beberapa di antara pelanggan malah menyempatkan diri untuk minta tanda tangan dan foto bersama..

"Hei, Rin! Ngapain lu di sini?" teriak seorang gadis dari dalam mobil saat melihat Katerina. Ia buru-buru keluar dan menghampirinya, "Lu masih ingat gue, nggak?"

Katerina memandang gadis itu keheranan. Wajahnya cantik kemerah-merahan dengan rambut pendek yang gaya dan pakaian yang tampak mahal sekali. Ia tidak ingat siapa gadis itu.

"Si... siapa?" tanya Katerina lugu. Tony yang ada di sampingnya menatap gadis itu tajam.

"Wah... bisanya lu lupa sama gue..." Gadis itu tertawa, ia memandang Katerina dan Tony bergantian, "mungkin juga lu lupa karena kita udah nggak ngerebutin cowok yang sama lagi..."

Barulah Katerina tersadar. Ia tersenyum dan merangkul gadis itu dengan hangat, "Irma... apa kabar? Kamu nggak pernah ada kabarnya selama bertahun-tahun..."

"Kabar gue baik... sejak kelulusan waktu itu gua shock banget karena kematian Chris, dan ngelanjutin sekolah ke Inggris... sampai sekarang paling-paling baru balik ke Indonesia 3 atau 4 kali." jawab Irma ramah, "Elu sendiri gimana? Ngapain dengan anak-anak ini di sini?"

"Eh, ini murid-muridku... Aku sekarang ngajar bahasa Inggris di SMP kita dulu dan sekarang kami sedang nyari dana untuk pertunjukan drama Shakespeare." jawab Katerina.

"Oh... lu jadi guru... Cowok ini juga guru?" tanya Irma sambil memandang Tony yang cemberut.

Tepat saat itu beberapa penggemarnya datang meminta tanda-tangan. Tony melayani mereka dengan semangat, seakan ingin menunjukkan bahwa ia terkenal.

"Sst... dia itu aktor terkenal di sini..." bisik Katerina, hampir tertawa, "Temanku dari kuliah... Kami cuma berteman baik, kok, nggak lebih. Mungkin kamu nggak tahu tapi seharusnya aku dan Rio akan menikah 3 minggu lagi..."

"Oh, ya? Kenapa batal?" tanya Irma keheranan.

"Soalnya Rio sekarang sedang koma di rumah sakit..." jawab Katerina berusaha terlihat baik-baik saja. Irma menekap mulutnya dengan kaget. Ia tampak prihatin sekali.

"Poor Rio..." Ia menepuk bahu Katerina lembut, "Kamu harus jaga dia, Rin... Dia sayang banget sama kamu."

Denny datang menghampiri, "Mbak... mobilnya sudah bersih..."

"Begitu, ya?" Irma membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang dimasukkan ke dalam kotak yang dibawa Denny. Anak itu tercengang melihatnya sampai hampir tak bisa menutup mulutnya. Katerina juga terkejut.

"I. .itu kan banyak banget, Irma..."

"Kamu lupa, ya...aku kan selalu disebut sebagai the girl who has everything..." jawab Irma ringan.

Ia melambai dan berjalan kembali ke mobilnya. Katerina sesaat tertegun. Saat mobil itu mulai melaju, ia tiba-tiba tersentak dan berlari mengejar.

"Irma! Tunggu...!"

"Ada apa?" tanya Irma menurunkan kaca mobilnya.

"Kenapa kamu nggak terkejut... bahwa aku sama Rio...? Dan apa maksud kamu dengan ucapan kamu tadi?"

"Aku tahu dari dulu kalau kamu suka sama Rio... Makanya untuk membalas kamu - aku sengaja beli Rio di pelelangan..." kata Irma ceria, "dan selama seminggu ia menjadi budak patuh yang sedih... Tapi kemudian... ia melakukan sesuatu yang membuatku sadar bahwa dia juga suka sama kamu..."

"Apa itu?" tanya Katerina cepat. Tetapi Irma hanya tertawa dan kembali melajukan mobilnya.

Katerina berdiri tertegun.

Entah kenapa... rasanya setiap orang tahu sesuatu... Denny mengatakannya di hari Rio melamar Katerina, Mama juga tahu sesuatu... demikian pula Irma... Tapi kenapa ia sendiri tidak mengerti?

Selama bertahun-tahun ia mencintai Rio diam-diam karena ia tak pernah tahu perasaan pemuda itu yang sebenarnya. Rio selalu terlalu jauh untuk diraih, terlalu dingin dan tak pernah bisa dimengerti.

Katerina juga sengaja masuk ke SMU 1 setelah lulus SMP karena ingin dekat pada Rio yang masuk setahun sebelumnya. Ia berusaha sekuatnya mendukung Rio menjadi ketua OSIS dan kemudian menempatkan diri sebagai sekretarisnya.

Mereka berdua memang menjadi sangat dekat satu sama lain sampai kuliah. Rio sering menjemput Katerina dari kampusnya dan mereka dikira pacaran oleh semua orang. Rio sendiri tak pernah menyatakan cinta dan keduanya terpaksa menerima hubungan aneh itu tanpa ikatan yang jelas. Apalagi setelah Raja dan Denny bekerja di luar kota, praktis keduanya semakin tertaut satu sama lain.

Katerina kemudian bekerja sebagai guru dan tiba-tiba saja Rio mulai memprotes tindakannya. Ia bilang Katerina tidak akan mampu menjadi seorang guru yang baik karena ia pembosan dan kurang bertanggungjawab.

Katerina tersinggung dan minta Rio tidak menemuinya lagi sampai ia bisa membuktikan dirinya berhasil menjadi seorang guru yang baik. Di luar dugaannya Rio benar-benar tidak menemuinya atau pun sama sekali menghubungi.

Katerina menjadi cemas ketika beberapa kali melihat Rio berjalan bersama gadis lain, yang ia tahu dulu sekampus dengan Rio dan mempunyai perhatian khusus padanya. Ia menganggap Rio sebenarnya tidak mencintainya tetapi tidak tega melepas Katerina, dan saat kesempatan itu datang, pemuda itu pun memanfaatkannya untuk mencintai gadis lain.

Tetapi Katerina salah.

Di hari terakhir sekolah, Rio tiba-tiba datang bersama Raja dan Denny... dengan gugup menyerahkan cincin dan melamarnya. Rio mengaku dari dulu mencintai Katerina tapi ia sendiri mengira selama ini Katerina mencintai Chris...

Rasanya mereka berdua telah menjadi orang bodoh selama 10 tahun ini... Begitu bodohnya di mata orang-orang yang tahu sesuatu tapi tak satu pun yang bersedia bicara.

Lagipula apa yang terjadi setelah lelang budak itu?

Denny datang menghampiri Katerina.

"Miss..orang tadi baek banget, ya... cuma dicuciin mobilnya...tapi dia kasih sebanyak ini... Rasanya uang kita sudah cukup untuk biaya ke Jakarta... nggak usah pake lelang lagi, dong..."

"Tapi undangannya sudah disebar, Den... Nggak apa-apa kalau uang kita berlebih, bisa dimasukkan ke dalam kas dan dipakai untuk kegiatan lain... Mungkin acara di semester mendatang." jawab Katerina.

'Orang tadi temannya Miss, ya? baik banget, ih..."

"Iya." jawab Katerina sambil tersenyum. Irma pun sudah dewasa, sama seperti dirinya.

Katerina melihat banyak juga remaja yang bergerombol menyaksikan pertunjukan Sara dan kawan-kawannya. Sara menjelaskan pada mereka bahwa musik itu adalah bagian dari drama A Midsummer Night's Dream yang akan mereka pentaskan di festival Shakespeare, dan mengundang mereka untuk meyaksikan costume rehearsalnya besok di sekolah.

Uang yang mereka dapat hari itu banyak sekali. Tentu karena Irma telah memberi banyak sekali. Anak-anak sangat puas dengan hasilnya dan tidak keberatan kalau besok juga harus bangun pagi dan mengadakan lelang.

.

* The girl who has everything (but Chris) = Gadis yang punya segalanya (kecuali Chris)

Next chapter