9 8

8.Message

****

"Kata kunci yang pas sekarang adalah NYAMAN. Dan bakalan gue buat lo nyaman sama gue agar lo bisa lupain si brengsek itu. "-Alfar

****

Rintikan hujan terdengar samar-samar karena tertimpa oleh alunan musik cafe itu.

Aku memandang rintikan hujan itu.

Tetes demi tetes turun dan membasahi bumi.

Dan bayangan tentang kenangan itu kembali muncul.

Semua tentang keluargaku yang berantakan.

Tentang kisah cintaku yang selalu berakhir patah hati.

Aku tak tahu apakah Tuhan mengutukku seperti ini.

Namun kembali lagi aku bangkit dan berfikir.

Aku bisa melewatinya.

Tuhan memberiku kesempatan hidup untuk banyak belajar.

Dan dengan takdirku seperti ini.

Aku belajar kehidupan dengan baik.

****

Alfar POV.

"Hei kok kamu bengong sih"ucapku

Namun Dina tetap tidak bergeming.

"hii Dinn"panggilku lagi.

Karena gemas aku acak-acak saja rambutnya. "hei, little bear. "

Dan akhirnya ia baru sadar dari lamunannya.

Aku hanya tersenyum menatapnya.

"Kenapa? Masih mikirin dia ya? "

Dina hanya terdiam bisu.

"Udah kamu gausah mikirin dia ya. Dia aja gak mikirin kamu"ucapku sedikit agak tajam, namun itu demi kebaikannya.

Agar ia sadar kalau yang selama ini ia perjuangkan adalah orang yang salah.

Dina tidak membalas perkataanku, namun air matanya mulai turun perlahan.

"shit."umpatku.

Aku menghapus air matanya dengan lembut.

"Udah ya jangan nangis lagi"ucapku.

"Please, Aku gabisa liat kamu nangis."lanjutku.

"I promise i'll be there for you anytime you need me. I swear. " ucapku.

Dina berhenti dari menangis sesenggukannya. Dan beralih menatap mataku.

Ia mengusap matanya dengan tangannya sejenak dan itu terlihat lucu bagiku.

Lalu ia mendekatkan jari kelingkingnya kearah ku.

"promise mr.panda?" Tanya Dina.

"promise little bear."ucapku.

"i will never let you go. And i promise i don't leave you. Forever you need me. " lanjutku.

Dan Dina langsung memelukku erat.

"thank you"

"thank you"

"and the last. Thank you"

"you are my everything mr. Panda. "

****

Ting!

Bunyi ponsel itu membuatku menutup novelku dan mengambil HP ku.

Alfarezel.

Lagi apa din?

Dina Fredella.

Lagi baca novel nih, kenapa?

Alfarezel.

Kalo aku bilang kangen,kamu percaya?

Dina membacanya sambil tersenyum-senyum sendiri.

Dina Fredella.

Ih apaan sih

Alfarezel.

Gausah blushing ya,nanti aku gemes pengen nyubit kamu:)

"Yaampun boleh teriak sambil salto gak sih gue. Ini orang manis banget elah. Minta dikarungin."batinku.

Dina Fredella.

Gausah gr ya masnya:)

Alfarezel.

Udah ah apaansi gajelas ni,kerjaan orang gabut wkwk

Dina Fredella.

Kan kamu yang mulai,minta disleding ya nih anak

Alfarezel.

Gamau disleding kamu, maunya disayang kamu hehe.

Dina Fredella.

Udah ah gabut bet, aku tinggal nii

Alfarezel.

Ih mau kemana woi,yakali abang ganteng ditinggal:(

Dina Fredella.

Tuhkan makin-makin gajelasnya.

Alfarezel.

Hehe emang kalo deket kamu aku jadi gajelas gitu kadang :)

Dina Fredella.

Gombal mulu masnya

Alfarezel.

Gapapa, yang penting aku cuman ngegombalin kamu doang

Gastros masnyaaa -author.

Dina Fredella.

Udah ah besok kan sekula. Aku mau tidur yaa hehe.

Alfarezel.

Yaudah sana. Istirahat yang nyenyak ya.Besok aku jemput jam 6.

Dina Fredella.

Okesip, kamu juga tidur yaa:)

Alfarezel.

Iya.Goodnight and sleep well little bear.

Dina Fredella.

Night and sleep well too my panda

Read.

Aku meletakan handphone ku diatas nakas samping tempat tidur dan hampir ingin memasuki alam mimpi.

Namun suara notif handphone ku berbunyi lagi.

Dan buru-buru aku buka, siapa tahu Alfar lagi.

Dengan senyuman aku membuka line dan senyuman ku langsung pudar.

Dinasty.

Besok ada yang pengen gue omongin. Dateng ke cafe biasa jam 3.

Read.

Dan setelah membaca itu aku langsung terfikir satu hal.

Aku butuh Alfar.

****

avataravatar
Next chapter