8 7

7.Little Bear x Panda

****

"Sekarang aku sadar dan sangat menyesal. Kehilangan orang yang memperjuangkanmu lebih sakit daripada kehilangan orang yang kau perjuangkan. " -Dinasty.

****

"Want to make something special in this day,little bear? " tanya Alfar.

"of course my panda" ucapku dengan senyum yang hangat.

****

Mereka berdua sedang berada dimobil Alfar.

"Kamu mau pergi kemana Din? "tanya Alfar.

Aku tampak memikir sebentar, lalu menggeleng. "Gak tau deh mau kemana. "ucapku.

"hmmm... "gumaman itu berasal dari Alfar yang sepertinya sedang berfikir sesuatu.

"Nah,aku tau kemana yang seru"ujar Alfar.

Aku hanya mengenyitkan dahi.

"kemana? "akhirnya aku bertanya.

Dia hanya tersenyum manis lalu mengacak kepalaku pelan. "Kepo ya si kecil ini. "

"Liat nanti aja ya "ucap Alfar sambil terkekeh.

Aku hanya memanyunkan bibir, karena tidak dikasih tau oleh Alfar.

"Jangan ngambek gitu dong"ucap Alfar.

Aku hanya diam dan memandang kearah lain.

Akhirnya tanganku digenggam oleh Alfar,dan akupun menengok kearahnya dan menaikan satu alis.Seolah berkata "apa? "

"Jangan ngambek dong"ucap Alfar lagi.

"Hem. "

"Din,jangan ngambek yaa"

Aku kembali terdiam.

"Dina... "panggil Alfar.

Aku pun menengok kearahnya.

"Jangan ngambek ya, nanti udah jelek nambah jelek "ucap Alfar sambil terkekeh.

"Gadeng canda.Kamu cantik kok, aku suka"sambung Alfar sambil mengelus kepalaku lembut.

Akupun akhirnya tersenyum.Dan kurasa sekarang pipiku memerah.

"Ah aku malu. "batinku.

"Nah gini dong kalo senyum kan cantiknya nambah"ucap Alfar.

"Apaansi gombal"cibirku.

"Yaudah jangan ngambek lagi ya little bear" ucap Alfar lembut.

"Iya. Tapi janji ya tempatnya yang seru, awas aja gak seru.Aku bakal ngambek lagi"ancamku.

Alfar terkekeh,"udah berani ngancem-ngancen ya anak kecil"ucap Alfar.

"yadong"ucapku sambil memeletkan lidah seolah meledek Alfar.

****

"Ah brengsek!!"maki lelaki itu kedirinya sendiri.

"Kok lo bego banget sih ngomong kayak gitu nas. "

Ya lelaki itu Dinasty.

Entah mengapa,hatinya merasa sangat bersalah karena melontarkan kata-kata yang sangat tajam ke Dina.

Entah mengapa ia merasa sangat terpukul melihat Dina menangis,apalagi karena nya.

Menyesal? Sangat.

Dan disaat Dina pergi ia baru menyadari.

Kehilangan orang yang selalu ada dihidupmu,namun tiba-tiba ia berubah lebih menyakitkan, daripada kehilangan orang yang kau perjuangkan.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan masuklah sahabatnya, Arsa.

"Ngape tuh muka, asem banget lo"ucap Arsa sambil menjatuhkan diri kekasur Dinasty.

Dinasty hanya memandang Arsa sebal.

"Ngapain lo disini? "tanya Dinasty sinis.

"Biasa. Numpang makan ama tidur hehe"ucap Arsa dengan polos.

"Monyet emang temenan ama lo"maki Dinasty.

"Bodo"balas Arsa, yang langsung dibalas lemparan bantal oleh Dinasty.

Dan dibalas tawaan oleh Arsa.

"Lagian kalo punya muka tuh dibawa senyum. Udeh tau muka lo jelek, pake sok-sok an ngambek.Nambah jelek tuh muka"ucap Arsa sambil diselingi tawaan.

"Setan,pegih deh lu sono. Ganggu ae lu ah"balas Dinasty.

"Udahlah,tau kok gue muka asem lo darimana."ucap Arsa.

Sekarang keadaan tiba-tiba berubah serius.

"Lo apain Dina? "tanya Arsa.

"Gue tau lo nganggep dia gak lebih dari sahabat. "

"Tapi gue mohon. Dia perempuan, dia punya hati. Jangan mainin hati perempuan seenak lo. Lo inget masih ada karma."

"Dan karma yang lo terima adalah balasan dari perbuatan yang lo buat. "

Setelah berkata seperti itu Arsa langsung keluar dari kamar Dinasty.

"Gue balik. Pikirin baik-baik perkataan gue. "ucap Arsa.

Dan disitu Dinasty menyesal menjadikan Dina objek untuk membuat Salsa cemburu.

Dan Dinasty, menginginkan Dina kembali.

****

"AHH, BAGUS BANGET FAR,DISINI!!"seruku.

Dan tanpa kusadari Alfar tengah tersenyum lebar melihatku tersenyum bebas.

Dan tanpa kusadari aku langsung berlari menuju Alfar dan memeluknya erat.

"Thanks. Thanks for everything Far. "ucapku tulus.

"you know what?, Aku bahkan gatau apa yang bakal aku lakuin kalo gada kamu. Saat ini kamu kamu penyelamat aku. Kamu yang selalu ada buat aku, entah itu pas aku susah ataupun aku senang."

"Dan sekarang kamu ada. Disaat aku sangat terpuruk. "

"Terimakasih my panda. "ucapku tulus.

Dan Alfar,

Hanya membalas pelukanku erat.

****

avataravatar
Next chapter