7 6

6.Who Alfar

****

"time makes people changed. Remember it"-unknwn.

****

Kalian tahu rasanya mencintai seseorang tanpa dicintai balik?

Sakit.

Bukan fisik ku yang sakit, namun hatiku.

Mungkin sebagian dari kalian akan berpendapat, "ah alay lo, masalah cinta doang. "

Oh, man.Please.

Hidup tanpa cinta hambar.

Hidup tanpa cinta akan berantakan.

Hidup tanpa cinta akan membuat orang tidak mempunyai perasaan.

Karena cinta, mampu menbuat yang dingin menjadi hangat.

Membuat yang keras jadi lunak.

Membuat yang tadinya seperti api jadi seperti air yang tenang.

Membuat yang bersikap tidak peduli jadi sangat peduli.

Cinta mengendalikanmu,tanpa kau sadari.

Dan aku mengalaminya.

Mencintai tanpa dicintai balik.

****

Aku berjalan berdampingan dengan Alfar menuju perpustakaan.Dan sesekali bercanda dan tertawa.

Namun saat itu ada yang menghentikan langkahku. Sebuah tangan menarik lenganku yang membuatku tersungkur.

"shit. Apa-apaan sih lo"teriakku.

"Jadi ini alasan lo ninggalin gue tadi."ucap Dinasty sambil menatap Alfar tajam.

"Kalo iya kenapa, mau apa lo. "tantang ku.

Alfar yang tidak tahu apapun berniat pergi. "em,gini gue gatau kalo lo punya pacar din, gue pergi duluan ke perpus aja ya.Oiya maaf gue gak ngapa-ngapain sama pacar lo kok"ucap Alfar ramah.

Saat Alfar ingin membalikan badan dan berjalan, tangannya ditarik lalu digenggam.

"Bareng sama gue far. Dan juga dia bukan pacar gue."ucapku sambil menatap Dinasty sengit.

Dinasty masih dengan tangan terkepalnya dan tatapan tajam.

Sedangkan ku dengan tatapan datar.

"gue heran ya sama lo, kemaren gue gak sengaja liat diary lo dan gue baca. Lo suka sama gue, tapi sekarang lo malah jadi kayak bitch. Segampang itu lo ganti perasaan? Gue kira lo beda, ternyata sama aja ya haha. "ucap Dinasty sengit.

Aku memandang Dinasty dengan tatapan marahku dengan air mata yang sudah mengalir entah kapan.

PLAK!!

Tamparan itu terdengar nyaring,sampai disekitar koridor itu melihat.

"Jaga bicara lo?Gue bitch? Buka mata lo. Suka-suka gue lah mau deket sama siapa. Lo siapa gue sekarang. Oh ya, suka sama lo? NYESEL GUE PERNAH SUKA SAMA ORANG BRENGSEK KAYAK LO.Kerjaan lo cuman bikin perempuan jatuh hati sama lo,dan kalo perempuan itu udah jatuh kepelukan lo, lo campakin gitu aja. HAHA SAMPAH LO! inget ya karma itu ada. Perempuan itu punya perasaan.Perempuan bukan barbie yang bisa lo maenin.Eh tapi boleh kok lo maenin perempuan layaknya barbie. Tapi inget lelaki sejati gak pernah main barbie.Dan inget rasa lo itu cuman rasa penasaran, bukan rasa cinta yang ingin memiliki. Dan satu lagi jangan suka mencampuri urusan orang lain. "ucapku dengan marah lalu pergi menggandeng Alfar.

Tapi sebelum pergi Alfar melepas tanganku dahulu lalu memberi bogem kepada Dinasty. "Jangan pernah ngomong kalo Dina jalang ,karena lo lebih sampah dari jalang. "ucap Alfar datar.

Lalu Alfar menggenggam tanganku lalu pergi dari situ.

"shit lo kenapa sih Nas. Lo kenapa bisa ngomong kayak gitu. Bego banget sih lo"maki Dinasty.

****

Alfar tidak jadi membawaku ke perpustakaan.

Sekarang kita sedang ada di rooftop.

Aku memejamkan mata sambil menikmati angin yang sedari tadi melintas.

Aku tidak tahu mengapa tadi kata-kata itu terucap dari mulutku.

Ah, kurasa aku keterlaluan.

Namun apa boleh buat. Aku mencintai dia lebih dari setahun, dan balasannya? Dia selalu menjadikanku pelarian.

Entah perasaan apa yang kurasakan sekarang. Intinya aku merasa lega karena telah mengeluarkan uneg-uneg ku tadi.

Walau akhirnya kutahu, aku harus menghapus perasaanku padanya.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku,menyadarkanku.

Dia Alfar. Dia tersenyum sangat hangat kepadaku.

"ah manisnya"batinku.

"Gue tau kok perasaan lo"ucap Alfar, lalu ia melanjutkan perkataannya. "Butuh sandaran? "katanya sambil melebarkan kedua tangannya.

Aku hanya terkekeh lalu masuk kedalam pelukannya, ia mengeratkannya.

"Kalau lu butuh apa-apa kasih tau gua aja."ucapan dia terputus lalu dia memberi jarak pelukan kami.

"karena sekarang lo tanggung jawab gua. "ucap Alfar sambil mengeluarkan senyuman termanis yang pernah kulihat. Lalu memelukku lagi dan kali ini lebih erat.

"Far, mau membantuku? "tanyaku.

"Apapun untukmu"balas Alfar.

"Bantu aku melupakanya"lirihku.

"Tentu. Dengan senang hati"balas Alfar.

"btw udah aku,kamu nih yee"goda Alfar sambil terkekeh.

"ihh Alfarr"ucapku sambil mempererat pelukannya.

Alfar hanya tertawa, dan pada akhirnya kita berdua menghabiskan waktu ditempat itu sampai sore.

Dan tempat itu menjadi saksi bisu.

Aku melepaskan Dinasty.

"semoga aku bisa melupakanya"batinku.

****

avataravatar
Next chapter