6 5

5.Dia

****

”Berandai,bahwa seharusnya kau yang ada disini.” –fd

****

Pagi hari ini aku bersiap-siap dengan seragamku.

Aku tipe orang yang tidak suka sarapan,jadi aku hanya meminum teh hangat yang dibuatkan ibuku, lalu langsung pergi.

"bu,Dina berangkat. "ucapku lalu salim kepada ibuku.

"ya hati-hati"jawab ibuku.

Aku langsung berangakat dan sialnya hari itu sangat macet karena ada perbaikan jalan. Jadi aku datang telat dan ya ,aku dihukum.

"shit,gegara macet tadi tuh,jadi telatkan gue. "gerutuku.

"Dina jangan bengong, cepat lari 15kali. "ucap guruku.

Aku menghela nafas kasar lalu segera berlari.

Namun disaat aku lari dan tinggal sedikit lagi aku merasa dadaku sesak.

Ya aku mempunyai suatu penyakit dan itu membuat diriku lemah.

Namun aku tidak ingin dikasihanin dan mereka pura-pura baik kepadaku. Jadi aku berpura-pura tegar.

"come on din, 1 putaran lagi "ucapku sambil menyemangati diriku sendiri.

Lalu setelah itu akupun menyelesaikan hukumanku dan langsung duduk bersender dibangku taman sambil memejamkan mata mengatur nafasku.

Tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh pipiku.

Aku membuka mataku dan melihat air mineral dan handuk. Lalu aku mendongak keatas dan melihat Dinasty disitu.

"for u"

"no thanks."ucapku datar lalu langsung pergi.

Dinasty mengejarku lalu langsung menggenggam tanganku.

"come on. Lo marah sama gue? "

"buat apa gue marah sama lo? Penting bgt"ucapku masih sama datarnya.

"oke lo gamarah. Tapi nih minum, gue tau lo haus,lo cape. "ucap Dinasty sambil menyodorkan minuman ditangannya kedepanku.

Aku yang melihat tatapan memelasnya itu langsung menambil minum itu lalu pergi"thanks".

Aku langsung pergi dari situ tanpa menengok kebelakang.

Dan disitu Dinasty sedang menatapku nanar,"andai gue bisa ngasih hati gue buat lo din.Sayangnya hati gue gabisa. "lirih Dinasty.

****

Aku melangkah berjalan sambil melamun. Tanpa kusadar aku menabrak tubuh seseorang. Maupun aku atau laki-laki itu terjatuh.

"eh maaf"ujarku sambil bangun lalu menyodorkan tanganku seolah-olah ingin membantunya.

Lelaki itu menoleh kearahku lalu menerima uluran tanganku lalu bangun. Ia tersenyum sangat ramah.

"Makasih.Lo gapapa kan? "tanya lelaki itu sambil tersenyum kepadaku.

"ah senyum yang sangat manis"batinku.

"ah ya, gapapa kok. Btw harusnya gue yg nanya gitu, kan gue yang nabrak lo"ucapku sambil meringis.

Lelaki itu tersenyum lagi, "lain kali hati-hati ya. "

Aku mengangguk seperti orang bodoh."baik sekali lelaki ini. "

"lo mau kemana emang kayaknya buru-buru banget? "tanya lelaki itu.

"ah gue? "tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri. "gue mau ke perpus."jawabku.

"oh,kebetulan gue juga mau kesana. Bareng aja yuk"ajak dia masih dengan senyumnya yang manis.

"oh yaudah ayuk".

Aku dan lelaki itu berjalan dikoridor sambil mengobrol sesekali.

"Oiya,btw nama lo siapa?dari tadi kita belom kenalan loh"tanya lelaki itu sambil terkekeh.

"manis sekali tawanya."batinku.

"Oh ya.Kenalin gue Dina Fredella Ulani,panggil aja Dina."ucapku.

"Kalau lo siapa? "tanyaku balik.

"Gue,Gavin Alfarezel Ghaffar.Panggil aja Alfar."ucap dia sambil tersenyum manis.

"dan disitu aku mulai merasa Nyaman. "batinku.

****

avataravatar
Next chapter