4 3

3.Hari yang Melelahkan

****

"rembulan...

sampaikan perasaanku kepadanya.

perasaan yang kurasakan diam-diam

perasaan yang kurasakan sangat tulus"-fd

****

Hari ini aku bangun seperti biasa dan beraktifitas biasa disekolah.

Seperti remaja putri lainnya.

Belajar - Makan- Ngegosip

Dan ya kalian tahu seperti apa rasanya menunggu sesuatu yang sangat-sangat tidak pasti?

Atau bahasa gaulnya sekarang diPHPin.

Itu yang aku rasakan,dan kalian tahu? Hal terbodoh apa yang kulakukan untuk Dinasty?

yes ur right.I'm crying for him.

Bodoh? Ya sangat.

Namun apa yang bisa kuperbuat selain menangis.

99,99% wanita dimanapun dia berasa kalau amarahnya sudah tidak bisa diungkapkan lagi, pasti ia akan menangis.

Percaya padaku.Kalian kaun lelaki pasti menanggap kami cengeng, manja, lebay, alay or something.

But you don't know what we feelings.

Oke dan itu aku rasakan, rasanya diajak terbang kelangit lalu dijatuhkan sedalam-dalamnya kejurang terdalam.

****

Kringgggg

Bel istirahat pun berbunyi dan aku sebenarnya malas untuk keluar kelas jadi aku memutuskan untuk tetap dikelas dan membaca novel yang kubawa dari rumah.

Bahuku seperti ditepuk oleh seseorang dan itu Dinasty.

"wei, gak istirahat lu? "tanya Dinasty.

"ngga deh ga mood gue."ucapku sambil mulai membaca novel.

"ga mood mulu lo, maag lo nanti kambuh lagi"omel Dinasty.

"bacot"

"ih galak amat, pms yak lo?"

"hm. "

Setelah itu keadaan hening dan aku mulai membaca novel. Setelah beberapa saat Dinasty menghela nafas panjang dan membuka suara.

"Gue bisa gak sih dapetin dia? "tanya Dinasty tiba-tiba.

"hah?"

"Gue bisa gak dapetin salsa? "tanya Dinasty.

"salsa lagi salsa lagi, kapan lo ngeliat gue nyata"lirihku.

Aku menghela nafas dahulu baru mencoba membalas pertanyaan Dinasty.

"Mungkin bisa, coba aja"ucapku mencoba agar tidak menjatuhkan air mata.

Lebay?ya.

Namun apa kalian tau rasa sakitnya seperti apa?

Aku tidak bisa menjelaskannya. Karena hanya bisa dirasakan.

"tapi gimana caranya? Susah banget Din"

"ya gue cuman saran aja, kalo lo cape lepasin. Kadang orang harus merasakan kehilangan baru bisa menghargai orang itu. "ucapku.

"but i can't"lirih Dinasty.

"itu hak lo, gue gakan ikut campur. Udah ya gue pengen keluar. "ucapku dingin.

Aku berjalan keluar kelas dengan menahan tangisan. Aku berjalan ketoilet lalu mulai menangis disana.

"apa aku terlaly buruk untukmu, jadi aku tidak kau lihat sama sekali? "lirihku dalam tangisan.

avataravatar
Next chapter