webnovel

Apa Salahku?

Jam dinding sudah menunjukkan jam 8 Malam. Aku berbaring di kasur kamarku yang begitu nyaman dan empuk, tidaka ada tempat paling nyaman di dunia selain kasur tidurku. Malam hari adalah kondisi dimana aku bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya . Tenang, santai dan tanpa beban.

Aku hidup sendiri di rumah kecil peninggalan dari kakekku. Mayoritas siswa di sekolahku merupakan siswa yang berasal dari tempat yang berbeda-beda dan mereka hidup dengan menyewa rumah. Aku cukup beruntung karena tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk sebuah tempat tinggal dengan adanya rumah kakekku.

Sesaat aku akan tertidur lelap tiba-tiba…

"tok tok tok...."

Terdengar seperti ada yang mengetuk pintu. Ini adalah sesuatu yang jarang terjadi, kedatangan tamu pada malam hari.Bukan jarang terjadi tetapi tidak pernah ada seseorang yang datang kerumahku dimalam hari. Aku terbangun dari kasur dan menghampiri pintu dan membukanya.

"Eh, tidak ada orang?"

Aku menoleh kiri dan kanan namun tetap tidak melihat seorangpun di sekitarku. Aku merasa ada yang tidak beres yang terjadi. Aku mengambil pemukul kayu yang ada di belakang pintu rumahku dan memberanikan untuk keluar rumah untuk memeriksa jika ada seseorang yang berniat jahat.

Hidup sendiri memang penuh resiko oleh karena itu segala sesuatu harus di persiapkan untuk dapat membela diri dari maling, perampok atau bahkan kurahwa. Sala satunya adalah pemukul kayu. Walaupun aku pengguna kanuragan, tapi kemampuanku tidak akan bisa digunakan jika harus satu lawan satu lebih tepatnya tidak efektif jika harus satu lawan satu.

Aku merasa terganggu dan sedikit merasa parno dengan kejadian ini. Sebenarnya, aku bukanlah siswa yang penakut dengan hal-hal seperti ini tapi akhir-akhir ini lingkungan tempatku berada tersebar isu-isu tentang kemunculan makhluk makhluk menyeramkan yang mereka sebut Hantu. Walaupun aku tidak mempercayainya, pemikiranku lebih logis, aku pikir mereka hanyalah seseorang yang sedang menakuti lingkungan kami.

"Whooooossss....", terdengar sesuatu yang begitu cepat.

Aku melihat sekelilingku namun aku tidak menemukan apapun. Aku merasa sangat yakin akan adanya keberadaan manusia. Aku terengah-engah mencari tahu siapa sebenarnya yang sedang menggangguku.

Dari kegelapan malam terlihat siluet bayangan hitam yang diam mematung tiba-tiba berterbangan pisau-pisau menuju arahku. Aku berhasil menghindari pisau-pisau itu dan menancap pada dinding pagar kayu dirumahku.

"Siapa kau? Mengapa kau menyerangku? ", Sontak aku berteriak dengan nafas terengah-engah akibat serangan yang di lakukan.

Aku tidak bisa memikirkan apapun selain bahaya. Jika seorang Kurahwa yang menyerangku, atas dasar apa dia menyerangku. Aku berhasil menjadi seorang yang tidak mencolok, hal itulah yang membuatku tidak pernah memiliki musuh dimanapun berada.

"Ada masalah apa kau denganku sehingga kau menyerangku, apa kau seorang kurahwa?", ucapku sambil waspada jika dia mencoba untuk menyerangku lagi.Tanpa pikir panjang Aku lalu bergegas mengambil smartphoneku untuk memanggil Rislon. Tapi tiba-tiba…

"Buk.."

Suara hantaman yang begitu keras aku dengar . Suara itu bukan berasal dari tempat lain, itu adalah suara hantaman yang terjadi pada tubuhku, terjadi begitu cepat, sampai aku tidak bisa menghindarinya. Sakit, itulah yang aku rasakan, rasa sakit ini tidaklah bohong, ini sangat sangat sakit. Smartphoneku terhempas dari genggamanku. Apakah dia akan membunuhku?

Aku terjatuh hingga terbaring ke jalanan. Dengan wajah merintih kesakitan dengan memegangi perutku, aku perlahan bisa melihat siapa orang yang telah memukulku.

" Kau ? ", Aku melihat seseorang yang tak asing dan dia tidak lain adalah Ferdy Erlusa.

" Ferdy, Apa yang kau lakukan? Mengapa kau menyerangku?", teriakku kepada ferdy dengan penuh amarah.

Ferdy muncul di hadapanku dan melakukan penyerangan kepadaku, apa yang sebenarnya ia pikirkan, terlebih ia menyerang dalam kondisi telah mengaktifkan kenuaragannya, manusia serigala. Apa dia datang untuk membunuhku?

"Oh kau tahu namaku rupanya! apa kau tidak ingat denganku ?Apa kau lupa dengan apa yang telah kau perbuat? ", Tanya ferdy kepadaku yang membuatku semakin bingung atas apa yang ia katakan.

" Apa yang kau katakan, aku baru melihatmu pagi ini, bagaimana mungkin aku pernah melakukan sesuatu denganmu?", jawabku.

Aku tidak mengerti apa yang dikatakan oleh ferdy, seakan-akan aku dan dia pernah bertemu sebelumnya terlebih lagi seolah-olah aku pernah melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya

"Bohong.....", teriak ferdy yang semakin membuatku kebingungan.

" Jika kau tidak ingat, aku akan ingatkan kembali ingatanmu yang hilang.", ucap ferdy.

Aku terbangun dari jalanan dan mencoba untuk kabur dari dirinya. Aura yang dia keluarkan benar-benar buas dan penuh marah, dia datang dengan niat untuk membunuhku.

" Siaaal....", aku berlari menghindari Ferdy yang secara membabi buta menyerangku. Serangannya begitu cepat, jika aku tidak fokus untuk menghindarinya aku bisa saja mati jika terkena cakaran tangannya.

Serangan tangan kanannya begitu berbahaya daan cepat, aku hanya bisa menghindar karena aku tidak punya kemampuan kanuragan yang dapat berfungsi untuk bertarung dengannya. Ferdy menyakarku dengan sekuat tenaga, namun aku menunduk ke arah kanan dan berhasil menghindari serangannya itu.

Aku memang tidak memiliki kanuragan yang kuat, tapi kemampuan bela diriku sangat baik. Aku sejujurnya bisa saja untuk mengimbangi serangan-serangan ferdy, tapi aku masih belum mengetahui apapun dengan kekuatannya, jika salah langkah aku bisa saja terbunuh olehnya, lebih baik saat ini hanya menghindari serangan-serangan yang ia lakukan

"Prakkkk…. ", cakarannya yang keras menghancurkan dinding pagar di depanku.

Aku berlari secepat mungkin untuk menghindari pertarungan. Beruntung aku bisa menghindarinya jika tidak aku benar-benar akan terbunuh olehnya.

"Aku harus kemana? Tempat yang bisa menghalangi pergerakan ferdy apakah ada?", gumamku.

Aku teringat salah satu tempat yang bisa membuat pergerakannya menurun. Aku harus bisa menggiringnya ke area itu secepat mungkin.

Dia terus dan terus menyerangku tanpa memikirkan apapun, yang ada dalam pikiranku adalah aku harus bisa lebih cepat dari pada dirinya. Serangannya tidak pernah mengenaiku sama sekali keucali serangan mendadak yang ia lakukan di kegelapan itu dan aku merasakan serangannya mulai menurun, apakah dia kelalahan? Apakah kelemahannya ada pada di staminanya? Apakah itu adalah efek tidak sempurna kanuragan miliknya?

Walaupun kecepatan serangannya menurun , namun kecepatan serangannya masih di atas manusia normal lainnya.

"Itu tempatnya, aku harus segera kesana", gumamku.

Dia terus mengejarku hingga sampai di pabrik besi yang berada di lingkungan perumahanku. Pabrik besi adalah salah sat tempat yang bisa memperlambat gerakannya.

" Sial jalan buntu… ", Aku tidak bisa menghindar. Aku pikir ini adalah hari tersial ku sepanjang masa.

" Apa yang kau lakukan, mengapa kau menyerangku membabi buta seperti itu ", Aku mulai panik karena aku benar-benar terpojok kali ini.

Ferdy mulai menghentikan serangannya dengan nafas terengah-engah.

Seperti yang kuduga, dia memiliki masalah dengan staminanya, aku rasa aku bisa menghentikannya.

"Kau... kau memiliki bau yang sama dengan orang yang telah mebunuh orang tuaku, sepertinya dengan datang di sekolah ini aku bisa menemukan pembunuh kedua orang tuaku? ",ungkap ferdy.

Aku merasa kebingungan dengan apa yang di ucapkan oleh ferdy. Tipe kanuraganku bukan tipe petarung bagaimana bisa aku membunuh orang.

" Omong kosong, aku tidak bernah bertarung apalagi membunuh, jangan mengada-ngada kau", Aku berteriak sambil menjelaskan kepada Ferdy.

"Tidak mungkin, aku pengguna kanuragan beast jenis serigala, kau tahu bukan bahwa tipe beast serigala memiliki penciuman yang sangat kuat, dan aroma tubuhmu sama seperti aroma orang yang membunuh orangtuaku" jelas Ferdy sambil terengah-engah kelelahan.

" Aku akan membunuhmu sekarang juga",Ferdy langsung dengan cepat menerjangku.

Dia sudah kelelahan tapi serangan dan gerakannya masih begitu cepat. Benar-benar kenuragan yang merepotkan.

" Kanuragaaaa ", ucapku mengaktifkan kanuraganku.

" Lock On "

Serangan Ferdy belum mencapaiku, aku berhasil mengendalikan tubuhnya dan dengan kecepatannya yang begitu cepat aku pun menabrakan dirinya pada tumpukan besi-besi yang ada di pabrik besi dan menghempaskan dirinya.

"Lock off ", aku pun kembali pada diriku.

Kanuraganku adalah tipe roh, aku dapat merasuki tubuh seseorang yang aku targetkan dan dapat mengendalikan tubuhnya dalam waktu 5 detik. Walaupun kanuraganku tidak bisa digunakan dalam bertarung, namun kanuraganku bisa menjadi efektif jika bisa memanfaatkan keadaan lingkungan sekitar, termasuk tumpukan-tumpukan besi di pabrik besi ini.

Aku beruntung dia menyerangku dalam kecepataan penuh sehingga waktu 5 detik sudah cukup untuk mengendalikan tubuhnya dan membuat dia menabrakan dirinya sendiri ke tumpukan besi di pabrik besi yang berada di belakangku dan besi-besi itu menjatuhi dirinya..

"Sial, aku masih beruntung kali ini", dengan nafas yang terengah-engah aku melihat bagaimana kondisi ferdy yang sudah kembali pada kondisi tubuhnya yang semula. Aku menghampirinya dengan terengah-engah.

" Dia pingsan! Apa yang aku kulakukan sekarang?", aku mulai bimbang apa yang harus aku lakukan sekarang.

Walaupun serangan fisiknya sangat kuat dan kecepatannya juga begitu cepat, staminanya benar-benar masih mentah dan lemah, dia masih perlu melatih staminanya untuk mengimbangi kekuatan beast yang ia miliki.

Aku mulai memindahkan besi-besi yang menjatuhi tubuh ferdy.

10 menit berlalu....

" Kau sudah bangun ?", ucapku.

Ferdy terbangun dari pingsanya dengan keadaan yang masih lemah.

" Mengapa kau tak membunuhku di saat aku pingsan? Sama seperti kau membunuh kedua orangtuaku", ucap ferdy dengan nada kesal dan penuh amarah.

" Kau berbicara apa, aku tidak punya kekuatan untuk membunuh, jangankan untuk membunuh, melawan seranganmu saja aku tak mampu, kanuraganku adalah tipe roh dimana aku dapat mengendalikan tubuh orang lain dengan merasuki tubuhnya hanya dalam waktu 5 detik, bagaimana mungkin aku bisa membunuh orang lain", jelasku kepada Ferdy.

Ferdy mulai terdiam.

" Aku tidak tahu bagaimana bisa aku memiliki aroma yang sama dengan orang yang membunuh orangtuamu, tapi yang jelas itu bukan aku", terangku kepada Ferdy.

"Kenuaragan Beast tipe Serigala adalah kanuragan yang hebat, kau beruntung memiliki kenuragan itu, aku tak tahu apakah karena kanuraganmu belum sempurna yang menyebabkan staminamu cepat habis, atau memang staminamu benar-benar payah, tapi yang bisa ku beritahu padamu, kanuragan yang kuat dan cepat harus di imbangi dengan tubuh yang juga kuat"

Aku menyandarkan tubuhku dinding pabrik bersi sambil memberi nasihat kepada ferdy.

"Kau perlu melatih kemampuan bela dirimu, seranganmu begitu monoton, kau suatu saat akan menjelma menjadi seorang guardian yang kuat jika bisa mengkombinasikan kemampuan fisikmu, bela diri dan juga kanuragan milikmu",, ucapku sambil mengela nafas.

"Dan untuk orangtuamu, aku berbela sungkawa atas meninggalnya mereka, suatu saat untuk meluruskan kesalahpahaman ini, aku akan membantumu mencari pembunuh kedua orangtuamu untuk membuktikan bahwa aku bukanlah yang membunuh orangtuamu. Saat ini nikmatilah masa sekolahmu disini,untuk sementara lupakan dendammu, jadilah lebih kuat, jauh lebih kuat lagi untuk membalaskan kematian orangtuamu.

Ferdy lalu berdiri kembali dan menatapku kembali.

" Kanuragaaa.... ", ucap ferdy sambil berteriak.

Ferdy mengaktifkan kembali kenuaragan miliknya.

"Kau ingin membunuhku? Jika kau merasa itu adalah pilihan terbaik untukmu, bunuhlah aku, aku tidak akan menghindarinya lagi", ucapku sambil tersenyum.

"whooosssssss", ferdy dengan kecepatannya meninggalkanku sendirian di pabrik besi tua tanpa mengucapkan sepatah katapun padaku.

"Yare...yare... ", Ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Akupun meninggalkan pabrik besi tua tersebut dan kembali ke rumahku.

"Setelah ini, apakah aku bisa melanjutkan kehidupan normalku? entalah".

Next chapter