webnovel

Parasite Magic

Akhirnya, semua murid masuk ke dalam kelas, kecuali Denzel. Denzel pergi ke dalam lab komputer. Memang Denzel seringkali pergi ke dalam lab komputer karena sihir teknologi yang dia miliki ini.

Denzel mulai mengeluarkan sebuah hologram di hadapannya, dia menyentuh tombol 'berita'. Ia pun terkejut sekali akan berita yang ia baca.

"Tak mungkin." kejutnya.

"Kukira, ini hanyalah berita palsu, tetapi ternyata itu.."

Denzel pun segera pergi ke dalam kelasnya.

"Apakah aku bisa bertemu dengan Ermin, sekarang juga?"

"Ermin? Mengapa? Apakah ini sangat mendesak? Dia sedang pergi bersama Rheinalth untuk membantu guru kita." kata salah seorang murid.

"Oh tidak..." kata Denzel panik.

"Ada apa Denzel, kau tidak seperti biasanya." Kata Alfred singkat.

"T-tidak apa." kata Denzel dengan kecewa, ia pun segera pergi ke kelas lainnya.

"Dia aneh." kata Alvina.

"Ya, memang ada suatu yang aneh." kata Alfred.

Denzel pun segera berlari ke arah kelas lainnya, yaitu kelas B.

"Permisi! Bisakah saya bertemu dengan Ardolph, sekarang juga?" tanyanya dengan panik.

"Ya, ada apa?" jawab Ardolph singkat.

Denzel segera menarik tangan Ardolph, lalu membawanya ke dalam lab komputer.

Denzel segera menunjukkan berita yang baru saja ia baca sebelumnya.

"Apa ini?" tanya Ardolph.

"Ini adalah berita tentang sihir parasit. Sihir parasit adalah sihir yang mengambil kekuatan inti sang pengguna. Jika kekuatan inti sang pengguna habis, maka sihir parasit akan sepenuhnya berkuasa atas tubuh sang pengguna. Menurutku, ini adalah penyebab utama dari berita akhir-akhir ini. Banyak orang berubah menjadi liar. Mungkin inilah penyebab utamanya." jelas Denzel.

"Lalu untuk apa kamu memberitahukan hal ini kepadaku?" tanya Ardolph.

"karena salah satu ciri-ciri ini ada padamu." kata Denzel.

Ardolph pun terkejut.

"Kamu seharusnya mengetahui ciri-ciri tersebut." kata Denzel.

"Mana aku tahu. Beritahulah." kata Ardolph.

"Baiklah, tubuhmu itu tidak normal." kata Denzel singkat.

"Aku tidak paham." kata Ardolph.

"Tubuhmu tidaklah normal. Coba lihat ekor dan telinga itu." kata Denzel.

"Sejak aku lahir ini memang ada." kata Ardolph.

"Tidak mungkin. Aku sudah bertemu dengan orang tuamu dan mereka tidak memiliki ciri yang sama. Pasti ada sihir parasit di dalam dirimu. Nilai mu setiap hari semakin menurun. Kemungkinan besar penyebabnya adalah sihir parasit yang ada di dalam dirimu." kata Denzel.

"Lalu, jika benar, bagaimana cara agar aku bisa menghilangkan sihir parasit itu." tanya Ardolph.

"Jika kamu sudah mengetahuinya, kamu akan segera bertarung." kata Denzel.

"Denzel, jelaskan padaku secara rinci. Jangan setengah-setengah begitu." protes Ardolph.

"Singkatnya, hanya kamu yang bisa menghilangkan sihir parasit yang ada di dalam dirimu. Aku tidak bisa membantu apa-apa." kata Denzel.

"Caranya bagaimana?" tanya Ardolph.

"Aku pun tidak tahu. Tapi, pastinya hanya kamu yang bisa." kata Denzel.

"Baiklah, aku akan berusaha." kata Ardolph.

"Ardolph.."

tiba-tiba dia mendengar suatu suara. Secara tiba-tiba ia pun merasa lemas lalu ia pun tak sadar diri.

"Ardolph! apakah kau baik-baik saja? Ardolph? Jawab aku!" teriak Denzel terkejut.

Ardolph tidak menjawab.

Di dalam diri Ardolph, Ardolph melihat seekor manusia serigala di hadapannya.

"Hoi, siapa kamu?" tanya Ardolph.

"Kehehehe.. aku adalah dirimu." katanya.

"Tidak mungkin aku itu sepertimu." kata Ardolph.

"Hahha.. aku adalah serigala, ya aku ini kamu."

"Tidak, aku tidak sepertimu. Kamu pasti adalah sihir parasit yang ada di dalam diriku."

"Benarkah? Aku ini parasit?" kata serigala itu.

serigala itu pun menyerang Ardolph dengan cepat. Ardolph pun terjatuh.

"Kamu tidak akan hidup tanpaku!" kata serigala itu.

serigala itu tetap menyerang Ardolph.

"Selama ada aku, kamu akan bertambah kuat! Hahaha!" kata serigala itu sambil menyerang Ardolph.

Ardolph pun kelelahan.

"K-kuat.." pikir Ardolph.

"Sudah mengakuiku ya?" kata serigala itu sambil tersenyum jahat.

"Tidak." kata Ardolph.

serigala itu menyerang lagi.

"Kamu tahu kan? Kamu itu adalah aku!" kata serigala itu.

"B-bukan kok..." kata Ardolph.

"Aku ini..adalah.. manusia yang memiliki sihir tanah. Aku bukan serigala sepertimu!" kata Ardolph.

"Kamulah yang masuk ke dalamku tanpa seijinku!" kata Ardolph.

serigala itu pun terkejut.

"Kamu ini... kuusir dari dalam diriku!" kata Ardolph dengan tegas.

sambil mengepalkan tangannya, ia pun menghantam serigala itu.

"Kamu tidak akan kuijinkan masuk ke dalam diriku lagi!" teriak Ardolph.

Dengan segera, serigala itu pun lenyap.

Ardolph pun kembali sadar.

"Ah, Ardolph, kamu baik-baik saja kan?" tanya Denzel.

"Hm.. ya.. hanya merasa lebih segar saja." kata Ardolph sambil tersenyum.

"kamu sudah normal kembali. Ekor dan telingamu sudah hilang." kata Denzel.

Ardolph memegang kepala nya sambil kebingungan.

"Syukurlah kamu baik-baik saja." kata Denzel.

"Terimakasih, Denzel. Jika kamu tidak memberitahuku, pasti aku sudah jadi liar." kata Ardolph.

"Sebenarnya, ada satu lagi yang memiliki sihir parasit di dalam dirinya." kata Denzel.

"Ada lagi?" tanya Ardolph.

"Ya.. bahkan guru kita sepertinya ada." kata Denzel.

"Banyak sekali.." kejut Ardolph.

"Ya.. tetapi aku tidak bisa bertemu dengan mereka. Mengesalkan sekali." kata Denzel kesal .

"Yah, daripada kesal begitu, kita kembali ke dalam kelas saja yuk." ajak Ardolph.

"Baik." kata Denzel.

Next chapter