5 5

Hari semakin malam. Jam dinding menunjukkan pukul 7. Min Young yang berseragam sebagai pelayan segera bertukar posisi dengan temannya yang baru saja tiba. Waktu bekerja Min Young telah selesai dan saatnya pulang. Setelah selesai mengganti seragamnya, ia berpamitan pada temannya dan keluar dari cafe tempatnya bekerja. Ia berjalan dengan santai menuju halte bis. Alasannya berjalan santai bukan karena ia tidak punya urusan yang harus segera ia selesaikan melainkan karena tubuhnya terutama kakinya menolak untuk berjalan dengan cepat karena sudah letih.

"Permisi… Hei, Nona.", panggil seorang pria yang dilewati Min Young. Pria itu berdiri di tepian jalan untuk pejalan kaki dengan membawa gitar. Min Young langsung berhenti dan menoleh ke pria itu. Pria tersebut adalah pria yang berpapasan dengan Min Young saat di sekolah siang tadi namun Min Young tidak menyadarinya karena memang saat itu Min Young terlalu sibuk dengan ponselnya dan tidak memerhatikan orang – orang di sekitarnya.

Dilihat dari penampilannya, Min Young sudah tahu kalau pria itu pasti seorang pengamen karena di jalanan ini memang seringkali banyak pengamen. Tapi ia bingung kenapa pengamen itu memanggilnya. "Aku?", tanya Min Young pada pengamen itu dengan ragu. "Ya, kau. Bisa membantuku?", tanya pengamen itu. "Hah?", Min Young tentu semakin bingung.

Ia tidak mengenal pengamen itu dan sebenarnya ia juga tidak berniat membantu. Hal yang ada dipikirannya saat ini hanya segera sampai dirumah dan beristirahat sejenak sebelum berlatih bersama dengan Seok Min dan Yerin untuk audisi masuk ke sekolah Kirin. Namun, hati kecilnya menggerakkan bibirnya untuk mengatakan, "Apa yang bisa aku bantu? Aku tidak yakin bisa membantumu dengan baik". Ia pun menawarkan diri untuk membantu pengamen tersebut.

"Kau bisa bernyanyi kan? Aku tau kau bisa bernyanyi. Aku pernah datang ke café tempatmu bekerja dan melihatmu menyanyi disana.", tanya pengamen itu.

"Hah? Tidak… Aku tidak menyanyi." jawab Min Young ragu – ragu. Ia benar – benar bingung karena ia memang tidak pernah bernyanyi di café tempatnya bekerja.

"Kau menyanyi. Aku mendengarmu menyanyi saat kau bekerja. Kau menyanyi sambil menyiapkan semua pesanan pelanggan. Aku salah satu pelangganmu."

Min Young tak bersuara. Wajahnya mengekspresikan perasaan terkejut. Ia berpikir apakah suaranya cukup keras sampai pelanggan yang sedang menunggu pesanan bisa mendengarnya bernyanyi saat bekerja.

"Jadi…mau membantuku? Aku akan menyanyikan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh dua orang. Kau mau bernyanyi bersamaku?", tanya pengamen itu lagi. Melihat reaksi Min Young yang terlihat ragu, sang pengamen membujuknya lagi, "Aku melihatmu di sekolah seni Kirin. Kau akan mendaftar di sekolah seni Kirin kan? Aku pikir ini tawaran yang baik. Kenapa kau tidak mencoba melihat reaksi orang lain terhadap nyanyianmu?".

Setelah berpikir sejenak, Min Young pun menerima tawaran pengamen tersebut.

Suara petikan gitar yang dimainkan sang pengamen mulai mengalun. Min Young mulai terhanyut dalam alunan musik tersebut dan memulai nyanyiannya. Lagu "Officially Missing You" dinyanyikannya tanpa ada keraguan sedikitpun. Sang pengamen tersenyum saat mendengar suara Min Young namun tetap ikut bernyanyi bersama Min Young. Banyak orang yang tadinya hanya berlalu lalang akhirnya berhenti dan melihat penampilan mereka. Bahkan tak sedikit yang merekam penampilan mereka. Namun saat memasuki bagian rap, bagaikan hantu yang bisa muncul kapan saja, Kim Min Gyu bergabung dengan mereka sambil menyanyikan bagian rap dari lagu tersebut. Sang pengamen terkejut namun akhirnya tersenyum setelah melihat dan mendengar Min Gyu bisa melakukan bagian rap dari lagu tersebut. Min Young yang tadinya terdiam melihat Min Gyu, kembali tersadar saat pengamen tersebut bergantian dengan Min Gyu melakukan bagian rap. Sang pengamen, Min Young dan Min Gyu pun melanjutkan lagu tersebut dengan wajah tersenyum sumringah melihat antusias penonton. Bahkan setelah mereka menyelesaikan lagu tersebut, beberapa penonton meminta mereka untuk menyanyikan lagu yang lain dan mereka pun tersenyum dengan sangat bahagia karena respon dari penonton sangat baik.

* * *

Mereka mendapatkan banyak uang setelah menyanyikan beberapa lagu. Sang pengamen senyum – senyum sendiri sambil menghitung uang yang bisa mereka kumpulkan setelah mengamen, Min Young juga ikut tersenyum melihat tingkah sang pengamen, sementara Min Gyu hanya diam saja melihat kedua orang yang ada dihadapannya dengan tingkah hampir seperti orang gila.

"Hei… Berhentilah tersenyum lebar seperti itu. Cuaca sedang berangin sekarang. Apa gigimu tidak kering?", ucap Min Gyu datar.

Sadar kalau sedari tadi ia tersenyum terus, Min Young segera mengatupkan bibirnya. Sedangkan sang pengamen hanya melongos saja.

"Bagaimana kau bisa ada disini?", tanya Min Young pada Min Gyu.

"Kenapa? Apa kau berpikir kalau aku mengikutimu?.. Hei… Bukankah ini jalan umum? Tidak ada yang salah kan kalau aku ada disini?", jawab Min Gyu santai.

Mendengar percakapan mereka, sang pengamen heran dan akhirnya angkat bicara meski pandangannya tetap pada uang yang tengah dihitungnya, "Kalian saling kenal?".

"Tidak", jawab mereka berdua dengan kompak.

Mendegar jawaban dari kedua orang tersebut, sang pengamen mengalihkan pandangannya ke mereka berdua yang bertingkah canggung setelah menjawab dengan kompak. "Hahaha…. Kalian yakin kalian tidak saling mengenal?", ejek sang pengamen sambil melirik Min Gyu.

"Hmm… ya sudahlah. Aku tidak terlalu tertarik dengan hubungan kalian.", ucap sang pengamen sambil merapikan uang yang sudah selesai dihitungnya.

"Ini untuk kalian, aku membaginya dengan rata", sang pengamen menyodorkan uang kepada mereka berdua. Tanpa berpikir sedikitpun, Min Gyu segera menerima uang tersebut sementara Min Young hanya menatapi uang yang diberikan sang pengamen tersebut. Melihat tak ada reaksi dari Min Young, sang pengamen meraih tangan Min Young dan meletakkan uang tersebut ke tangan Min Young.

"Tidak… Kau tidak perlu membagi tiga uang ini. Kami hanya membantumu. Ini terlalu berlebihan.", Min Young kembali menyerahkan uang tersebut pada sang pengamen. Tak lupa ia juga mengambil uang dari tangan Min Gyu dan menyerahkannya pada sang pengamen itu. Min Gyu yang merasa seperti dirampok karena uangnya diambil secara tiba – tiba pun marah. "Hei… Kenapa kau juga mengambil uangku? Dia sudah memberikannya padaku."

"Diamlah", bentak Min Young pada Min Gyu.

"Tidak apa – apa. Terimalah. Kita mengamen bersama, jadi tidak masalah kalau uangnya kita bagi tiga seperti ini.", jelas sang pengamen.

"Begini saja. Sekarang sudah hampir jam 08.30 malam. Apa kalian sudah makan? Bagaimana kalau kau mentraktir kami makan saja. Aku tahu tempat makan yang enak tapi juga murah. Mau?", Min Young memberikan tawaran kepada dua laki – laki tersebut.

"Baiklah, kita makan saja. Aku juga lapar." sang pengamen menerima tawaran Min Young.

"Tidak mau. Berikan saja uang bagianku. Aku tidak mau makan.", ucap Min Gyu menolak tawaran Min Young.

"Baiklah kalau kalian setuju. Ayo pergi makan…", Min Young tidak menghiraukan kata – kata Min Gyu dan pergi begitu saja sambil menarik lengan sang pengamen meninggalkan Min Gyu.

"Sudahlah ikut saja. Ayo", ajak sang pengamen sambil terus berjalan karena lengannya ditarik oleh Min Young. Tidak ada pilihan lain, akhirnya Min Gyu pun mengikuti mereka.

avataravatar
Next chapter