4 4

Setelah Min Young pergi, Yerin, Seok Min, dan Min Gyu hanya diam dalam hening hingga Seok Min mulai memecahkan keheningan mereka dengan pertanyaan yang dilontarkannya pada Min Gyu, "Kenapa dia membantumu?".

"Tidak tahu. Apa tadi kau tidak melihatnya? Dia datang dan menarik tanganku dengan tiba – tiba. Bagaimana aku bisa tahu alasan dia membantuku. Lagipula sebenarnya aku tidak perlu bantuan darinya. Aku tidak benar –benar ingin sekolah disini.", jawab Min Gyu dengan santai.

"Waah… Lalu kenapa kau tidak menghentikannya? Kenapa kau malah memberinya kartu pelajarmu?", tanya Seok Min kesal.

"Aku hanya berpikir mungkin tidak ada salahnya menerima bantuannya"

"Yaaa… Kau benar – benar… Wahh…", pekik Yerin lalu menghela napas dengan sangat kesal.

"Kau… Kau benar – benar sekolah di Amerika? Kenapa kau kembali ke Korea? Bukankah sekolah di Amerika lebih baik daripada sekolah ini?", tanya Yerin dengan nada sedikit mengejek.

"Apa kau yakin kartu pelajarmu benar – benar asli? Apa kau bukan gelandangan?", tambah Yerin lagi.

"Aaah… Aku pikir aku tahu kenapa dia kembali ke Korea", ucap Seok Min sambil melirik Min Gyu.

Min Gyu yang sedari tadi hanya menunduk saja, kali ini ia angkat bicara. "Kenapa?", tanyanya sinis.

"Orangtuamu. Kau pasti kembali ke Korea karena keluargamu sedang dalam masalah. Benarkan?", tebak Seok Min.

Mendengar jawaban Seok Min, napas Min Gyu tercekat. Ia kembali menundukkan kepalanya sambil mencoba mengatur napasnya.

"Apa usaha keluargamu bangkrut? Atau… apa orangtuamu mengirimmu ke Amerika karena kau berulah disini dan sekarang kau sedang melarikan diri dari Amerika dan kembali kesini?", tanya Seok Min lagi.

Napas Min Gyu semakin tak beraturan mendengar pertanyaan Seok Min. "Kartu pelajar itu, ambil saja untuk kalian", kata Min Gyu dengan tetap tertunduk lalu pergi meninggalkan Yerin dan Seok Min. Yerin dan Seok Min lalu terdiam dan bingung sambil memandangi kepergian Min Gyu begitu saja.

* * *

Min Young telah selesai mendaftarkan Min Gyu dan kini ia berjalan kembali ke tempat Min Gyu dan teman – temannya menunggu. "Mana dia?", tanya Min Young karena tidak melihat Min Gyu didekat teman – temannya.

"Dia sudah pergi. Dia bilang ambil saja kartu pelajarnya.", ucap Yerin sementara Seok Min hanya diam saja karena merasa bersalah pada Min Gyu atas pertanyaannya.

"Pergi? Begitu saja?.... ", Min Young heran. Melihat tingkah kedua temannya, Min Young merasa pasti ada sesuatu yang terjadi. "Apa yang kalian katakan padanya sampai dia pergi begitu?", tanya Min Young lagi.

"Kenapa kau membantunya?", Seok Min malah kembali bertanya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Jawab dulu pertanyaanku lalu aku akan menjawabmu", Seok Min menjawab dengan cepat.

"Kenapa harus aku yang lebih dulu menjawab pertanyaanmu? Aku yang bertanya lebih dulu maka kau yang harus menjawab lebih dulu", kali ini Min Young sudah sedikit marah.

"Yaaa… Hentikan. Berhentilah bertengkar karena hal kecil seperti ini. Huuh… aku benar – benar seperti berteman dengan anak kecil.", Yerin menyela pembicaraan mereka agar mereka tidak benar – benar bertengkar. "Dia pergi setelah kami menanyakan orangtuanya. Kami menanyakan alasan kenapa dia kembali dari Amerika. Hanya itu saja.", lanjutnya.

"Waah… Yaaa, apa menurut kalian, kalian pantas menanyakan hal seperti itu pada orang yang baru kalian kenal?. Ah, tidak… kalian bahkan belum saling tahu nama masing – masing. Waaah, pantas saja dia pergi begitu saja. Aigoo… aku benar – benar tidak bisa bicara lagi melihat tingkah kalian.", ucap Min Young.

"Bukan aku. Aku tidak bicara sedikitpun mengenai orangtuanya.", Yerin membela dirinya.

"Waaah… Lee Seok Min, kau benar – benar luar biasa.", ejek Min young.

Seok Min yang sedari tadi hanya menunduk karena sadar bahwa apa yang ia lakukan salah, akhirnya angkat bicara, "Hentikan. Jangan memarahiku seperti ini. Aku benar – benar seperti anak yang dimarahi karena ketahuan mencuri. Ahh… aku jadi merasa bersalah padanya".

"Memang seharusnya begitu. Memang seharusnya kau merasa bersalah.", tambah Min Young. Sedangkan, Yerin hanya tersenyum melihat tingkah Seok Min yang merasa bersalah.

"Jadi… kau bisa mendaftarkannya?", tanya Seok Min.

"Hmm… aku mendapatkan formulir pendaftaran dan nomor audisinya. Jadi apa yang harus aku lakukan dengan ini?", jawab Min Young sambil memperlihatkan kertas pendaftaran tersebut. Namun Yerin yang berdiri disamping Min Young tidak memperhatikan gadis itu dan malah melihat jam tangannya. Dan ia terkejut setelah melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 12.30.

"Yaaa… Yaaa… Yaaa… Cepat cepat… Kita akan ketinggalan bis. Simpan saja ini. Ayo lari. Cepat. Bukankah kau tidak boleh terlambat lagi?", ucap Yerin tergesa – gesa sambil menarik lengan Min Young supaya Min Young mengikutinya berjalan cepat. Yerin terus saja menarik satu lengan Min Young tanpa peduli dengan situasi Min Young yang masih kerepotan dengan kertas pendaftaran Min Gyu.

Melihat Min Young yang kesulitan berjalan cepat sambil berusaha mengatur salah satu tali tas ranselnya yang melorot dari pundaknya dan memegang kertas – kertas pendaftaran di tangan yang satunya lagi, Seok Min segera mengambil alih kertas – kertas tersebut dari tangan Min Young sehingga gadis itu bisa mengatur tali tasnya kembali ke pundak.

* * *

Seorang gadis bertubuh mungil duduk di lantai sebuah ruang latihan dan menghadap cermin. Tubuhnya bagaikan mandi keringat. Keringatnya membasahi rambut yang terjatuh bebas di dahinya sementara rambut panjangnya terikat dengan ikatan yang sudah tidak rapi lagi. Ia mencoba mengatur napasnya. Ia melihat dirinya di cermin dan melihat sesosok gadis di depan pintu.

"Berhentilah sebentar. Kau butuh istirahat. Mau Minum?", tanya gadis didepan pintu sambil menunjukkan sebotol air mineral.

"Masuklah", jawabnya sambil tersenyum.

"Waah… Kei. Seperti dugaanku. Kau pasti ada disini. Yaaa… kau harus ingat kalau kau itu manusia dan bukan robot. Kau butuh istirahat dan butuh hiburan. Bahkan robot tidak bisa digunakan terus menerus. Robot pun butuh istirahat." Ucap gadis yang tadinya berdiri didepan pintu sambil berjalan mendekati Kei. Gadis itu bernama Soo Jeong. Tubuhnya tinggi dan ramping. Rambutnya panjang dan dibiarkan tergerai. "Ini", Soo Jeong menyodorkan botol air mineral tadi pada Kei dan duduk disebelah Kei.

"Terima kasih", sahutnya sambil tersenyum. Tangannya segera mengambil botol air tersebut dan langsung meminumnya.

"Kau sudah tahu kalau kita akan kembali ke sekolah?" tanya Soo Jeong.

"Hmm…", jawab Kei singkat.

"Aku berharap kita bisa satu sekolah.", ucap Soo Jeong.

"Kenapa?"

"Karena aku tahu kau tidak akan memiliki teman di sekolah. Karena itu, aku ingin kita masuk ke sekolah yang sama supaya kau punya teman. Aku."

Kei hanya tersenyum mendengar jawaban Soo Jeong. Kemudian pintu ruang latihan terbuka, masuklah empat orang gadis dan seorang pria yang tidak muda lagi. Yaps… empat orang gadis tersebut adalah member dari girl group yang sama dengan Kei dan Soo Jeong sedangkan pria tersebut adalah manager mereka. Kei adalah leader grup mereka meski ia merupakan member nomor dua termuda. Sifatnya yang ambisisius dan bakatnya yang lebih unggul dari member lain membuat Presdir dari agensi mereka yakin untuk menjadikannya sebagai leader. Kei tidak terlalu akrab dengan para member lainnya. Satu – satunya yang berani berteman dengannya adalah Soo Jeong, sang maknae dalam grup mereka. Karena sikap Kei yang tidak suka berinteraksi dengan orang lain, banyak orang yang takut untuk berteman dengannya. Namun ia pandai mengubah sikapnya saat berada di depan kamera sehingga hanya orang – orang yang sering berada disekitarnya yang tahu sifat aslinya.

"Kalian sudah tahu kan kalau para idol yang masih berusia 20-an harus kembali mengikuti sekolah tinggi dengan teratur. Kalian harus mengikuti pelajaran di kelas minimal 5 hari dalam seminggu. Itu artinya, tidak akan banyak kegiatan yang kalian lakukan. Kalian akan terbagi menjadi 2 tim. Tim pertama, Kei dan Soo Jeong, kalian masuk ke sekolah seni Kirin. Kalian harus datang ke sekolah besok. Aku akan menemani kalian. Sedangkan Reina dan Yuri, kalian masuk ke sekolah seni Alpha. Kalian paham?.", jelas sang manager. "Sementara mereka berempat sekolah, aku akan mencoba mencari beberapa kegiatan untuk kalian berdua tapi untuk sementara kalian latihan saja disini. Mengerti?", sambung sang manager pada dua member lainnya.

"Ya.", jawab mereka serentak. Mereka menjawab dengan semangat namun Kei sendiri menjawab dengan tanpa semangat.

avataravatar
Next chapter