20 20

Sa Rang mendekati Yoo Ra, "Yoo Ra–ya. Apa aku bisa satu tim denganmu?". Yoo Ra melihat sinis pada Sa Rang, "Mwo? (Apa?)". Chan Mi yang duduk di belakang Yoo Ra mendengar percakapan mereka. Chan mi yang tadinya menghadap Hyun Jae segera kembali menghadap depan hendak menguping pembicaraan mereka. Hyun Jae pun tertarik mendengar percakapan mereka karena Yoo Ra tidak menanggapi dengan baik. Sa Rang melihat Chan Mid an Hyun Jae yang menatapnya sambil mendengarkan percakapannya dengan Yoo Ra. Sa Rang sebenarnya malu karena Chan Mi dan Hyun Jae ikut mendengarkan tapi mau bagaimana lagi, ia hanya mengenal Yoo Ra yang berasal dari SMA yang sama dengannya. Sa Rang pun memberanikan diri bicara pada Yoo Ra. "Aku… Aku ingin gabung dengan timmu" jawab Sa Rang gagap.

"Kau bercanda?" tanya Yoo Ra lebih sinis lagi.

"Aku… Tidak boleh?"

Yoo Ra menghela napas berat sambil tetap menatap sinis pada Sa Rang. "Akan aku pikirkan dulu". Yoo Ra seperti merencanakan sesuatu.

"Baiklah. Terima kasih ya Yoo Ra" ucap Sa Rang lalu pergi keluar.

Tak lama kemudian Na Ra menghampiri Yoo Ra lalu mereka pergi keluar bersama. Begitu mereka keluar, Chan Mi kembali menghadap Hyun Jae. "Kau mendengarnya?" tanyanya pada Hyun Jae.

"Mmm..." Hyun Jae hanya berdeham sambil mengangguk.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Chan Mi lagi.

"Kau akan mengajak Sa Rang".

"Kau tidak berpikir untuk mengajaknya juga?"

"Yaaa… Coba pikirkan dengan baik. Sebenarnya grup seperti apa yang ingin kau bentuk. Aku lebih memilih melakukan penampilan solo daripada harus bergabung dengan siswa lain yang kau rekrut sembarangan. Ini penilaian yang akan berdampak pada karirku. Kau pikir aku akan main – main melakukannya"

"Siapa bilang aku merekrutnya sembarangan? Aku tau semua siswa pasti hati – hati dalam memilih karena ini menyangkut karir kita di masa depan. Tapi apa itu artinya siswa yang berada di peringkat rendah seperti Sa Rang harus dikucilkan?"

"Aku tidak bilang kalau Sa Rang harus dikucilkan tapi cobalah lebih realistis. Posisimu saja belum aman dan kau mau menolong orang lain?" ujar Hyun Jae membuat Chan Mi terdiam.

"Untuk saat ini cobalah mengamankan posisimu dulu. Setidaknya kau harus berada dalam top 10. Jika kau tidak tahu dengan baik kemampuan orang lain, setidaknya kau harus tahu kemampuanmu sendiri. Dan aku harus jujur kalau mengajak Sa Rang bergabung bukan hal yang baik untuk misi kali ini".

Chan Mi menghela napas berat saat Tae Yong datang menghampiri mereka. "Kau kenapa?" tanya Tae Yong karena melihat Chan Mi menghela napas dengan sangat berat seolah begitu banyak beban.

"Aku pusing memikirkan misi ini. Kau akan tampil solo?" tanya Chan Mi.

"Aku tidak tahu. Aku kesini mau bertanya pada kalian. Mau bekerja sama denganku?"

"Aku memang akan satu tim dengan Hyun Jae. Kau mau bergabung?" ajak Chan Mi pada Tae Yong.

"Aku belum bilang kalau aku setuju satu tim denganmu" Hyun Jae mengingatkan Chan Mi.

Chan Mi merengut ke Hyun Jae.

"Sudah aku katakan ini menyangkut karirku jadi aku harus memikirkannya dulu" jelas Hyun Jae lagi. Chan Mi pun menyerah, "Ah terserahlah".

Tae Yong tersenyum melihat tingkah Chan Mi. "Ayo menjadi satu tim. Kita berdua" ajak Tae Yong pada Chan Mi. "Hyun Jae bisa bergabung belakangan setelah memikirkannya" sambungnya lagi sambil melihat Hyun Jae.

"Aku setuju" jawab Hyun Jae. "Sebenarnya aku akan mengajak Bona menjadi timku…" ucapan dipotong Chan Mi.

"Bona? Wahh… kau benar – benar tahan sekali dekat – dekat dengannya. Dia tidak pernah menanggapimu dan kau tidak juga menyerah. Kau benar – benar setia".

Hyun Jae hanya tersenyum menanggapi Chan Mi.

* * *

Yoo Ra dan Na Ra tengah berjalan menuju toilet perempuan yang mengaharuskan mereka melewati ruang diskusi. Ruang diskusi disini bukan ruangan tertutup yang dibatasi oleh 4 dinding di setiap sisinya. Ruang diskusi disini hanya beberapa meja bundar dengan empat kursi di sekelilingnya yang tersebar di beberapa titik sudut ruangan yang disekat – sekat oleh rak yang berisi buku dan CD album para penyanyi ternama layaknya perpustakaan mini. Saat berjalan di lorong melewati ruang diskusi, Yoo Ra melihat Woo Ri tengah duduk bersama Seok Min, Dong Soo, dan Bona. "Oh, apa yang dilakukan Woo Ri?" tanya Yoo Ra pada Na Ra sambil terus berjalan.

"Aku tidak tahu. Sepertinya Seok Min mengajaknya bergabung dengan timnya. Ah, aku juga lihat Sa Rang bicara denganmu. Apa yang kalian bicarakan?"

"Dia ingin satu tim denganku" jawab Yoo Ra santai.

"Kau menerimanya?" tanya Na Ra lebih antusias lagi. Mereka kini sudah di pintu masuk toilet. Mereka melihat sekilas Kei dan Soo Jeong sedang mencuci tangan wastafel dan tetap melanjutkan obrolan mereka sambil menunggu orang yang sedang di bilik toilet keluar karena bilik toilet sedang penuh.

"Aku belum menerimanya tapi aku berpikir untuk menerimanya" jawab Yoo Ra.

"Kau yakin?" Na Ra kaget mendengar Yoo Ra berniat satu tim Sa Rang karena Na Ra juga berasal dari SMA yang sama dengan Yoo Ra dan Sa Rang dan setahu Na Ra, Yoo Ra tidak pernah suka Sa Rang dan selalu mengganggunya.

"Mmm… Coba kau pikir dengan baik. Bukankah ini kesempatan yang bagus? Jika aku satu tim dengan Sa Rang, maka aku akan dibandingkan dengan Sa Rang terlebih dahulu sebelum orang lain. Kenapa? Karena perbedaan diantara kami akan terlihat dengan jelas. Aku hanya perlu memastikan Sa Rang tidak lebih baik dariku. Jika perbedaan antara aku dan Sa Rang terlihat dengan sangat jelas, kami tidak akan dibandingkan dengan orang lain. Aku yakin itu. Untuk apa lagi dibandingkan dengan orang lain jika sudah terlihat dengan jelas siapa yang lebih baik. Dan dengan begitu, nilaiku akan menjadi lebih baik" jelas Yoo Ra. Kei melirik ke arah Yoo Ra melalui kaca sebelum akhirnya keluar dari toilet bersama Soo Jeong.

avataravatar
Next chapter