17 17

Hari minggu sore, Min Young tengah bekerja di mini market. Saat ini ini memang hanya bekerja paruh waktu di mini market saja. Di hari sabtu ia akan bekerja dari pukul 4 sore sampai pukul 10 malam dan hari minggunya ia akan bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 6 sore. Pekerjaan paruh waktunya yang lain sudah dia hentikan. Min Young sempat melihat jam tangannya menunjukkan pukul 6.18 sebelum ada pelanggan yang hendak membayar barang yang akan dibelinya di kasir. Setelah selesai, pelanggan tersebut keluar. Min Young mendengar suara ketukan kaca di sebelah meja kasir. Ia mendapati Yerin dan Seok Min yang memasang wajah jelek mereka. "Aaa… Bagaimana bisa aku berteman dengan orang jelek seperti mereka" ucap Min Young. Yerin dan Seok Min memang tidak mendengar ucapan Min Young tapi mereka bisa menebak apa yang diucapkan Min Young melalui gerak bibirnya. Mereka segera masuk ke dalam mini market.

"Yaaa… Kau pikir kau cantik? Yerin lebih cantik daripada dirimu" omel Seok Min begitu masuk.

Yerin dan Min Young sama – sama terdiam mendengar apa yang dikatakan Seok Min. "Kenapa?" tanya Seok Min karena kedua sahabatnya diam.

"Dia mengatakan kita jelek. Apa kau merasa kau jelek? Kau tidak merasa kau lebih cantik daripada dia" jelas Seok Min pada Yerin mencari dukungan untuk mengejek Min Young balik.

"Aaa… Jadi aku lebih cantik daripada Min Young?" Yerin malah menggoda Seok Min sambil menunjukkan aegyo nya.

"Yang seperti ini kau bilang lebih cantik dari aku?" terlihat jijik melihat aegyo Yerin.

"Tidak. Kutarik kembali kata – kataku" ucap Seok Min sambil berjalan mendekati meja kasir meninggalkan Yerin.

Yerin mendengus kesal lalu pergi mengambil sekaleng soda di lemari pendingin.

"Kau belum selesai?" tanya Seok Min saat sudah di dekat Min Young.

"Seharusnya sudah. Tapi oppa agak terlambat. Kalian sudah makan malam?"

"Belum. Kau sudah makan siang?" Seok Min tahu temannya satu ini tidak suka makan sendirian. Tak jarang Min Young jadi jarang makan jika sedang sendirian. Min Young menjawab Seok Min hanya dengan cengiran.

Yerin menghampiri mereka dan men–scan kaleng sodanya sendiri lalu memberi uang pada Min Young. Ia kesulitan membuka kaleng sodanya, Seok Min segera mengambil kaleng soda itu dari tangan Yerin. Seok Min membuka kelang soda itu dengan mudah lalu sebelum diberikan kembali ke Yerin, Seok Min menenggak sedikit soda itu. Yerin tidak masalah dengan hal itu karena ia dan Min Young sudah terbiasa dengan tingkah Seok Min yang satu itu. Kemudian seorang pria yang tidak lagi muda masuk dan langsung meminta maaf karena datang terlambat. Setelah pria tersebut memakai rompi dan meletakkan tasnya di lemari yang ada di gudang penyimpanan, ia segera mengambil alih posisi Min Young.

Min Young, Yerin dan Seok Min tengah menikmati bibimbap di salah satu tempat makan kecil di dekat sekolah. Setelah pergi dari mini market tadi memutuskan untuk mencari tempat makan di dekat sekolah. Seperti biasa, Min Young memesan bibimbap tanpa wortel. Mereka makan sambil berbincang ini dan itu. "Ayah baik – baik saja?" tanya Min young menanyakan kabar ayahnya Yerin. Min Young dan Seok Min memanggil ayah Yerin dengan panggilan yang sama seperti Yerin memanggil ayahnya. Begitu juga ibunya Min Young, Seok Min dan Yerin memanggil ibunya Min Young dengan panggilan yang sama seperti Min Young, ibu.

"Hmm… Dia baik – baik saja. Bahkan dia makan dengan sangat baik. Ibu tidak cerita padamu?" jawab Yerin.

"Cerita apa?"

"Setiap hari ibu memberi makanan pada ayah. Ibu meminta adik – adik untuk mengantarkan makanannya saat pergi sekolah. Aku rasa ibu tahu kalau ayah pasti tidak akan sempat memasak dan hanya akan makan mi instan, jadi ibu mengantar makanan setiap hari"

"Oh benarkah?"

"Hmm…Ah iya, ibumu? Baik – baik saja kan? Kau bertemu dengan ibumu?" Yerin beralih bertanya pada Seok Min. Tidak terlalu tertarik dengan pertanyaan tersebut, Seok Min hanya menjawab santai sambil tetap makan, "Tidak".

"Tidak? Tidak apa? Ibumu sedang tidak baik? Dia sakit? Atau… Kau tidak bertemu dengan ibumu?" tanya Yerin menyerbu Seok Min dengan pertanyaan bertubi – tubinya.

Min Young mengehela nafas lemah sambil melirik Seok Min lalu beralih ke makanannya sambil menjawab pertanyaan Yerin, "Dia menginap di panti. Aku tebak dia pasti tidak bertemu dengan ibunya"

"Selamat… Kau benar. Ini hadiahmu. Aaaaa…." Seok Min menjawab dengan semangat seolah Min Young berhasil menjawab kuis berhadiah sambil menyodorkan sesendok bibimbap ke Min Young dan langsung dilahap oleh Min Young. Kedua sahabatnya tahu kalau Seok Min berusaha mengalihkan pembicaraan. Mereka pun tidak lagi melanjutkan pembicaraan tentang ibu Seok Min.

Saat mata Min Young melihat ke arah luar jendela, tak disangka Chan Yeol dan Min Gyu terlihat melintas di depan tempat makan mereka. Min Young memperhatikan Chan Yeol dan Min Gyu sampai keduanya tak bisa lagi dilihat. "Yaaa… Kalian tidak merasa aneh pada Chan Yeol dan Min Gyu?" Min Young bertanya santai pada kedua sahabatnya sambil menyendok makanannya lalu menyuapkannya kedalam mulut.

"Kenapa? Kau merasa ada yang aneh?" tanya Yerin balik dengan tak kalah santai sementara Seok Min tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan yang berhubungan dengan mereka berdua.

"Tidak juga sih, hanya merasa, bagaimana bisa sedekat itu padahal baru beberapa hari kenal…"

"Yaaa… kau juga begitu" Seok Min memotong ucapan Min Young.

"Makan bersama bahkan diantar pulang…. Haaa… Kau bahkan baru mengenal mereka beberapa jam saja dan itu malam hari" sambung Seok Min mengingatkan Min Young akan apa yang pernah Min Young lakukan.

"Aku bisa menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kau tidak perlu terlalu khawatir" Min Young menepuk pundak Seok Min pelan berharap dapat menenangkan Seok Min sehingga tidak terus menerus mengungkit masalah itu.

"Yang aku maksud, kedekatan mereka itu seperti sudah mengenal satu sama lain. Seperti kita. Mereka tidak canggung mengejek satu sama lain. Aku pikir pertemanan antar pria tidak secepat itu berjalan kan? Ya walaupun memang antar pria akan lebih cepat akrab daripada antar wanita. Tapi, aku pikir tidak secepat itu juga kan?" Min Young kembali ke pembahasan sebelumnya.

"Hmm… Benar" Yerin menyetujui maksud Min Young.

"Entahlah. Aku pribadi bukan tipe yang mudah akrab. Tapi memang secepat itulah pertemanan antar pria" Seok Min menjawab acuh tak acuh.

"Ah… Aku baru ingat. Aku melihat pergi bersama kemarin. Sabtu sore di dekat café tempatku bekerja" ucap Yerin yang baru ingat kalau ia melihat mereka kemarin saat sedang bekerja.

Min Young mendengarkan dengan seksama lalu otaknya bekerja. Tiba – tiba Min Young membuat kedua sahabatnya kaget, "Ahhh… mereka menghabiskan weekend bersama? Apa mereka benar – benar…."

avataravatar
Next chapter