13 13

Kei, Soo Jeong, dan Hanbin memulai penampilan audisi mereka. Semua mata perhatian tertuju pada mereka, tak terkecuali Lee Bona. Lee Bona sangat antusias memperhatikan penampilan mereka karena ia tertarik pada lagu yang belum pernah didengarnya itu. Begitu mendengar lagu tersebut dan merasa belum pernah mendengarnya, ia langsung berkesimpulan bahwa itu adalah lagu baru yang ditulis oleh Hanbin. Ia salah satu penggemar Hanbin, bukan Hanbin sebagai idol tapi Hanbin sebagai produser musik, karena itulah sekarang ia duduk manis di salah satu meja di aula memperhatikan dan mendengarkan lagu tersebut dengan seksama. Lee Bona memang sangat tertarik untuk menjadi produser musik, bahkan satu – satunya alasan ia mau masuk ke sekolah seni Kirin adalah karena tantenya menjanjikan kelas menulis lagu padanya. Ia sama sekali tak tertarik untuk menjadi idol. Suara pas – pasan dan tidak bisa dance menjadi alasannya. Untuk urusan vocal sebenarnya suara Lee Bona tidak terlalu pas – pasan. Kemampuan vokalnya pasti bisa meningkat jika dilatih dengan baik, tapi urusan dance, bukannya ia tidak mau berlatih dance, hanya saja ia benar – benar tidak bisa dance.

Perhatian Lee Bona dari monitor teralihkan ketika seseorang memanggil namanya, "Bona–ya". Bona menoleh pada orang yang memanggilnya. Choi Sa Rang. Kini Sa rang tengah berdiri di sebelah meja tempat Bona duduk. "Boleh aku duduk disini" tanya Sa Rang sambil menunjuk kursi di sebelah Bona. Dengan wajah tanpa ekspresinya, Bona hanya mengangguk lemah lalu kembali memusatkan perhatiannya ke monitor. Sa Rang melihat Bona begitu serius memperhatikan proses audisi Kei, Soo Jeong, dan Hanbin sehingga ia tidak berani mengajak Bona bicara. Hingga saat penampilan telah selesai, Sa Rang mulai mengajak Bona bicara, "Kau pasti gugup karena sebentar lagi giliranmu kan?"

Bona sempat berpikir sebentar untuk memahami maksud Sa Rang lalu tetap dengan wajah tanpa ekspresinya ia menjawab, "Aku tidak akan ikut audisi. Aku bukan trainer"

"Ha? Tapi aku rasa aku tidak melihatmu di audisi sebelumnya?"

"Aku memang tidak ikut audisi"

"Apa maksudmu? Jadi bagaimana kau bisa diterima di sekolah ini?"

"Ya, begitulah…" jawab Bona santai yang justru membuat Sa Rang merasa rendah diri.

"Bona–ya, bisakah aku meminta bantuanmu? Aku pikir aku tidak terlalu berbakat dalam dance. Aku dengar kau juga begitu bahkan kau tidak diwajibkan mengikuti kelas dance. Jadi, apa mungkin aku bisa mengikuti jalanmu? Aku merasa aku sudah menyerah dalam dance"

"Entahlah. Kau dan aku berbeda. Aku rasa kau tidak mungkin bisa mengikuti jalanku"

Jawaban Bona kali ini benar – benar membuat Sa Rang semakin rendah diri. Sa Rang merasa malu karena ia tidak sadar diri akan perbedaan antara ia dan Bona. Sebenarnya Bona tidak bermaksud ke arah perbedaan kaya dan miskin dan ia juga tidak tahu kalau Sa Rang akan menganggap ucapannya seperti itu tapi ia juga berpikir mungkin akan lebih baik seperti ini daripada ia harus dikasihani oleh orang lain jika Sa Rang tahu maksudnya yang sebenarnya.

"Aaa… Aku mengerti. Maaf jika aku berkata yang tidak – tidak. Aku benar – benar malu sekarang karena bisa – bisanya aku tidak tahu diri akan posisiku. Maaf ya Bona. Aku pergi duluan" Sa Rang pun pergi dengan sambil menahan air matanya.

Sa Rang dan Bona tidak tahu bahwa sejak tadi ada sepasang mata yang tidak lepas dari mereka. Setelah mendengar kata – kata Bona, sang pemilik mata yang mengawasi mereka sejak tadi beranjak dari duduknya dan menghampiri Bona yang sudah ditinggalkan Sa Rang. "Aku tidak menyangka ternyata kau adalah orang yang seperti ini"

Bona yang sedari tadi memandangi kepergian Sa Rang, kemudian menoleh ke arah asal suara dan mendapati Hyun Jae yang sedang mengambil posisi duduk di sebelahnya.

"Apa yang berbeda dari kau dan Sa Rang?" sambung Hyun Jae.

Dan seperti biasa, Hyun Jae tidak mendapat jawaban apapun dari Bona. Bona hanya menatapnya sebentar lalu memalingkan wajahnya kembali menatap monitor.

Hyun Jae menghela nafas lemah sebelum berkata, "Jadi kau benar – benar tipe orang yang memandang status sosial? Karena kau kaya dan dia tidak, karena itu kau menyebut kalian berbeda? Kau bisa kebal terhadap peraturan sementara ia tidak? Kau bisa bebas memakai celana olahraga dibalik rok mu dan tidak wajib mengikuti kelas dance, itu karena kau kaya?"

Bona tidak tahan mendengar semua ucapan Hyun Jae tapi itu juga tidak bisa mengubah ekspresi datar dari wajahnya. Ingin rasanya ia menjelaskan semua alasan kenapa ia memakai celana olahraga (training) dibalik rok dan ketidakwajiban mengikuti kelas dance tapi lagi – lagi ia tidak mau orang lain tahu dan kemudian mengasihaninya.

Hyun Jae mengira kali ini ia juga tidak akan mendapat jawaban, namun ternyata untuk pertama kalinya Bona menanggapi ucapannya "Kau bebas berpikir dan menganggap aku ini orang yang seperti apa. Aku tidak masalah dan itu juga bukan urusanku". Setelah itu Bona pergi. Hyun Jae memperhatikan kepergian Bona dan baru menyadari bahwa Bona berjalan dengan agak pincang.

Bona berjalan melewati meja Min Gyu yang sedang membahas pacemaker. "Pacemaker yang itu?" hanya itu ucapan Min Gyu yang tidak sengaja didengar Bona saat melewati Min Gyu begitu saja.

"Hmm… Kita pacemaker untuk mereka" tambah Chan Yeol yang semakin membuat Min Gyu terkejut ditambah cemas sementara Min Young, Yerin dan Seok Min semakin bingung.

"Pacemaker itu apa? Harusnya kalian jelaskan dulu pada kami" protes Yerin.

"Itu semacam… pembanding?" jawab Chan Yeol sambil melirik Min Gyu meminta bantuan untuk menjawabnya.

"Hmm… Kalian lihat sendiri penampilan mereka? Bukankah menurut kalian itu lebih baik daripada penampilan aku, Chan Yeol, dan Min Young? Bahkan Hanbin mengaransemen sendiri lagu yang ia buat sendiri juga. Mereka memberikan penampilan yang benar – benar baru sedangkan kami hanya mengulang lagu dan koreografi orang lain. Bagaimana mungkin kita bisa dianggap lebih baik? Ini semua hanya taktik para guru untuk mendorong mereka agar mereka berlatih lebih keras lagi dan menghasilkan sesuatu yang lebih sempurna lagi" jelas Min Gyu.

"Itu artinya pacemaker adalah sebuah alat pacu? Bukankah itu hal yang bagus? Menjadi pacemaker berarti kita juga harus meningkat kemampuan kita agar tidak ada yang bisa menyaingi kita. Bukankah pacemaker itu artinya kedudukan teratas?" tanya Seok Min yang disetujui oleh kedua sahabatnya.

"Awalnya kau akan berpikir seperti itu. Tapi nyatanya menjadi pacemaker bukanlah hal yang baik. Sulit bagi mereka menemukan seseorang yang bisa dijadikan pacemaker. Menjadi pacemaker … berarti kau tidak akan debut" jelas Min Gyu lagi yang sontak membuat mereka bertiga terkejut.

"Apa maksudmu?" tanya Min Young

"Pacemaker adalah orang yang mempu menguasai vokal, dance, dan rap. Mereka membutuhkan pacemaker untuk mendorong peserta lainnya agar lebih baik, untuk dibanding – bandingkan. Menurutmu gapang menemukan orang seperti ini? Bayangkan apa yang akan terjadi pada peserta lain jika pacemaker sudah debut? Itu artinya tidak ada lagi yang bisa dijadikan sebagai pembanding yang bisa mengintimidasi peserta lain. Para pelatih akan memberikan beragam alasan untuk menahan pacemaker dari posisi debut" jawab Chan Yeol.

"Kenapa seperti itu? Jika seorang pacemaker bisa debut bukankah mereka bisa mencari pacemaker yang lain?" protes Min Young.

"Harus berapa kali aku bilang menemukan pacemaker, orang yang bisa menguasai vocal, dance, dan rap dengan sangat baik, dengan sangat sempurna, itu tidak mudah. Dari semua idol yang kau tahu, ada berapa idol yang bisa menguasai semuanya dengan sempurna? Hanya satu atau dua saja kan? Karena itu, ini masalah yang cukup serius, di satu sisi kau tidak seharusnya terlalu menunjukkan kemampuanmu agar kau tidak terpilih menjadi pacemaker tapi konsekuensinya kau mungkin akan berada di peringkat bawah dan sulit untuk terpilih dalam posisi debut karena posisi debut biasa diutamakan untuk diisi oleh peserta yang dianggap memiliki nilai jual yang tinggi seperti wajah cantik dan tampan atau bertubuh ideal. Tapi di sisi lain jika kau tidah berwajah cantik dan tampan dan juga tidak bertubuh ideal, maka mau tidak mau kau harus mengerahkan seluruh kerja kerasmu untuk menjadi yang terbaik dan itu bisa saja menjadikanmu pacemaker. Dan tentunya mereka akan memberikan beragam alasan seperti wajah, tubuh atau sikapmu yang belum siap untuk debut sebagai alasannya" jelas Min Gyu yang benar – benar membuat Min Young, Yerin, dan Seok Min kesal. Bagaimana mungkin orang yang benar – benar berbakat tidak bisa debut sementara orang yang biasa – biasa saja tapi karena berwajah tampan dan cantik atau bertubuh ideal bisa dengan gampangnya debut menjadi seperti yang mereka inginkan.

"Kalau begitu akan aku buktikan bahwa aku akan bisa debut dan terkenal dengan bakatku meskipun aku seorang pacemaker" ucap Min Young dengan penuh tekad.

avataravatar
Next chapter