2 Part 1

"Tuhan mengirim seseorang dalam hidupmu untuk sebuah alasan, baik untuk belajar darinya atau untuk menjalani hidup bersamanya."

***

Hai namaku Ririn.

Cerita ku awalnya biasa aja, aku menjalani hari-hari ku dengan normal dan sekolah pun begitu. Aku masih kelas 3 SMA di salah satu sekolah negri yang berada di daerah Jawa. Tapi semua berubah ketika aku kenal dengan SI DIA....

Umurku memang terbilang masih bahkan sangat muda malahan(hehehe).

Untuk soal cinta saja aku masih dibilang cinta yang berlevel biasa saja, namun karena kedatangan si dia pandangan soal cinta itu berubah menjadi sangat-sangat tidak biasa untuk diriku.

Awalnya aku dapat notif nyasar yang ngakunya dapat nomor dari gosok'an berhadiah. Hahahaha lucu. Ya hari ke hari kita semakin dekat dan sampai menarik perhatian ku hingga komunikasi pun berlanjut, kita ketemu.

Ternyata, si dia adalah teman kelas sebelah ku. Perawakan nya cukup menarik kaum hawa dan bisa di bilang kriteria cowok yang aku suka dan dia menurut ku pria yang cukup rapi dan sangat manja.

"Assalamualaikum, Pagi Rin" ujarnya pada gadis yang ada di depannya kini.

"Waalaikumsalam, pagi juga"

"Udah siap berangkat sekarang?"

"Eh...bentar, aku belum ngasih makan bubu ku"

"Ya udah sana cepet, dasare munyuk rempong"

Si laki-laki masih berada di depan rumah si cewek dengan posisi bersender di motornya sembari menunggu si gadis yang akan menemaninya berangkat sekolah.

"Buruan Rinn!!!" Ujarnya setengah berteriak agar si objek lekas kembali untuk menemui nya.

"Rin cepet go rasah mok koloni barang iku bubu ne, selak telat iki loh" tidak ada sautan yang ia dapat, itu membuat ia jengkel sendiri.

"Rinn"

"Ririn!!!"

"Nek koe ra metu sak iki, tak tinggal tenan loh koe. Ben brangkang'o lek mu mangkat sekolah!" murka sudah sang empu untuk bersabar untuk beberapa menit yang telah usai.

"Iya Can...iya bawell banget sih"

Setelah perjalanan beberapa menit berlalu kini dua sejoli itu sudah sampai di sekolahnya dengan selamat tanpa ada kurang apa pun (tapi nggak tau otaknya) ketinggalan atau nggak.

"Gw duluan, codot-codot mu wes melangkrek ngenteni koen kae nak kono"

"Ya udah, ntar pulang bareng gw.

Rak ono nawar-nawar, aku dudu bakol!!! "

"Insyaallah kalau ngak inget"

Si wanita pun meninggalkan tempat itu menuju kelasnya karena sebentar lagi Bell sekolah akan berbunyi dan itu tandanya pelajaran akan segera di mulai.

;;;;;

Tak butuh waktu lama memang. dilihat sekarang ini Bell istirahat sudah mengema di seluruh antero sekolah, dan itu tanda nya semua manusia yang berada di kandang kelas mulai berbondong-bondong untuk ke kantin mengisi energi setelah berkecamuk di dunia pelajaran.

Dan aku pun begitu dengan sahabat ku satu ini, kita juga akan mengisi perut dan berbincang-bincang di tempat itu.

"Hubungan lu sama tu cowok apaan sih, Rin?"

"Emang kenapa? Kok tanya begitu an"

"Eh malah balik nanya. Cuma nanya doang  sih, Dan tumben-tumbenan elu di pepet anak ke dia"

"Yeehh.... malah ngeledek.

Gw sama dia cuma temenan doang kalik"

"Temen apa temen?"

"Temen lah."

"Tapi kalau jodoh mau kan"

"Hehehe...doa in aja" dan di balas dengan deheman saja oleh temannya itu.

Setelah mereka berbincang dan menyantap apa yang mereka pesan. Kini mereka beranjak pergi dari kantin untuk kembali ke kelasnya. Tapi saat di perjalanan mereka terpaksa berhenti setelah melewati segerombolan anak laki-laki itu karena salah satu dari mereka menarik rambut si wanita ke belakang hingga hampir ter juggkal.

Shittt...

"Apaan sih!"

"Hey...heyy...nona manis janganlah kau jutek-jutek begitu" kata dari salah satu dari mereka.

"Lepasin temen gw,!?"

"Kene ra ono urusan ro koe ya, menengo congormu!"

"Kenapa?"

"Gapapa cuma mau ngisengin doang"

"Dasar orang gabut di kasih otak. Lepasin ih sakit nih kepala gw" geram si wanita itu.

"Bakal gw lepasin. Tapi ada syaratnya"

"Iya udah. Apa syaratnya buruan"

"Syarat-nyaaaa"

"Cepetan sik suwen koe"

"Tambah gw bikin lama nih, jawabnya gk ikhlas gitu"

"Astagfirullah.... "

"Gak usah nyebut gw bukan setann!"

"Yahh...tapi mirip genderuwo"

"Kok gitu?!"

"Lama amat ah.

Ganteng ku yang bobrok ini, syarat apa tadi?"

"Hmmm,,,, gemesin banget sih" ujarnya dengan mencubit hidung si wanita.

"Heh... di lihatin banyak orang tu buruan kalau nggak, bakal gw cincang koe enggko"

"Iya Iya.

Elusin kepala gw ya?!"

"Eemm...emmm" deheman dari temen si cowok yang dia melihat percakapan mereka berdua dan di hadiahi tatapan tajam dari si cowok.

"Hah..... apa can! Gw gak salah denger-kan. Ini masih di sekolah, wes edan yoh koe can!?"

"Tapi pengen!" Ujarnya sedikit merajuk.

"Emm... serasa dunia milik berdua ya bund"

"Diem lu, kalau nggak mau gw tonjok tu muka kinclong"

"Nyenyenyee"

"Gimana....Rin?"

"Iya udah. Sini bentar doang tapi," ujarnya dengan mulai mengelus kepala si laki-laki dengan perasaan sayang.

Entahlah dia juga tidak tau kenapa si laki-laki ini manja terhadap dirinya saja, dan sangat menyukai elusan di kepalanya yang ia berikan untuknya. Seperti sekarang ini jika pun ia menolak akan semakin panjang perdebatan antara mereka dan si laki-laki pun akan terus merengek padanya.

♡♡♡

Kini waktunya para siswa yang melakukan kegiatan belajar  berberes-beres untuk pulang karena waktu telah menujukan hari mulai sore.

"Rin kamu pulang sama siapa?"

"Emang kenapa Cha!?"

"Kalau naik angkot, aku juga mau bareng rin"

"Hmm.... gimana ya Cha, aku udah janji tadi pulang sama dia. Gimana dong?"

"Ya udah Rin gapapa, aku duluan ya mau nunggu angkot di halte"

"Maaf ya Cha, hati-hati"

Ia pun kembali membereskan peralatan sekolah untuk ia masuk kan ke tas nya, dan harus cepat keluar dari ruang kelasnya untuk menuju parkiran. Ia tak ingin orang tersebut menunggu ia terlalu lama, ia menyusuri lorong sekolah yang mulai sepi dengan bersenandung kecil agar tidak di gelayuti rasa sepi. Tapi saat ia melewati lorong yang menghubungkan tempat parkiran ia di kagetkan dengan tangan seseorang yang menutup matanya.

"Siapa sih?.

Gw mohon lepasin  siapa pun elu, gw takut gelap. Aaaaa! "

"Jalan aja gak bakalan jatuh. Tapi awas ntar nginjek kodok loe" ujar si penutup mata dengan gaya suara yang ia rubah.

"Siapa sih elu? Iseng banget"

"Cepet jalan!" Saat sang gadis melangkah kan kakinya,ia di kagetkan dengan terikan yang mengema di telinganya.

(Ada kodok di bawah,awas lu ijekk!!)

"Aaaaa.... mana, dimananya??" Si gadis berteriak sudah takut gelap dan di tambah lagi ada hewan yang ia takuti itu.

"Itu di bawah kaki lo, dia mau naik ke sepatu elu. Itu awas!!!" Kata si cowok untuk menakuti nya.

"Hiks...hiks.... hiks. Suruh pergi dong, gw takut banget" ujarnya sudah tak tahan menahan tangis.

"Ogah gw juga geli kalik"

"Iya cari akal ke...hiks. Aaaaa apa itu yang naik ke atas kaki gw!!!"

"Kodok tu kodok!!!"

"Aaaaa.... biyungg kodokkkkk!" Jeritan mengema di sela-sela tangisnya kini.

"Hiks... hiks"

"Buhahahahahaa....

Lu beneran takut kodok Rin, padahal gw cuma iseng. Taunya bener ya?!"

"Hmmm,,,,hiks hiks.

"Eh bentar gw kayak kenal nih suara hiks,,,, elu Genderuwo kan!" Katanya lagi untuk memastikan.

"Ah Rin, males gw kalau gini. Gw manusia ya bukan makhluk yang nakutin itu" ujarnya merajuk  sembari melepaskan tangannya dari si cewek.

"Siapa suruh nakutin gw, udah tau gw takut gelap"

(Hiks hiks)

"Eh udah dong jangan nangis, lihat tu ga ada apa-apa. Gw cuma iseng tadi"

"Iseng lu gk berfaedah tau nggak!!!" Setelah berkata seperti itu si cewek pun pergi meninggalkan si cowo dari tempat itu.

"Rinn,,,mau kemana!?" Triak si laki-laki karena si perempuan semakin menjauh.

***

Upss!!! ngantung dulu part nya yawww, hihihi

avataravatar
Next chapter