webnovel

Rizaldi

Rizal mendapatkan alamat tes Elin hari ini dari sepupunya Elin. Mama Elin sudah mengatakan kepada Rizal bahwa dia tidak tau sampai jam berapa dan meminta Rizal menunggu kabar darinya saja. Jika Elin sudah di rumah, dia akan menghubungi Rizal.

Aga datang setengah jam sebelum jadwal keluar Elin. Dia tidak ingin Elin menunggunya nanti, lebih baik dia yang menunggu Elin pikirnya.

Perasaannya sudah tidak enak dari sebelum pergi, seperti akan terjadi sesuatu nanti. Dia menitipkan pesan pada Arles.

Les, aku akan pergi menjemput Elin. Kalau sampai aku tidak menghubungimu dalam waktu 2 jam, berarti sesuatu terjadi padaku.

Ada apa Ga? kamu sedang ada masalah dengan orang lain.

Tidak, perasaanku tidak enak saja.

Bagaimana kalau kamu tidak usah menjemput Elin, biarkan aku yang menjemputnya?

Tidak, Elin nanti tidak nyaman.

Baiklah!! Kamu hati-hati ya...

Aga memarkir motornya dekat dengan pintu keluar Elin, dia merasa tidak nyaman. Seperti ada yang memperhatikannya dari belakang.

Aga menarik nafasnya panjang, sepertinya dia harus menghampiri orang itu pikirnya dari pada penasaran. Diturunkannya standar motornya dan diletakkannya helmnya di gantungan motornya.

Kak Aga teriak Elin dari belakang, kakak mau kemana?

Kamu sudah selesai?

Ya, saut Elin sambil tersenyum lebar.

Elin menggandeng tangan Aga, dan mengajaknya berputar ke arah motor.

Ayo kita pulang. Aku sangat lapar ucap Elin.

Apakah kamu mau makan dulu?

Ada bakso yang sangat enak di daerah sini.

Bakso??

Ya, kamu suka Mie Ayam kan? Di sana Mie Ayamnya enak sekali.

Mau teriak Elin sambil bersemangat, Aga memasangkan helm ke Elin dan mereka meninggalkan tempat itu.

Elin menatap tajam ke arah Mobil hitam itu. Elin tau itu mobil Papa Rizal dan tau Rizal masih memperhatikan dari sana. Sebelum Aga datang, Rizal sudah datang duluan. Dia masuk ke dalam dan menemui Elin. Elin selesai lebih cepat dan menunggu di lapangan tengah tempat tesnya. Dia sudah mengira Rizal pasti bisa menemukan tempat tesnya karena Imas. Imas pasti akan memberi tahu jika Rizal memaksanya. Imas juga sudah mengirim pesan bahwa Rizal mengancamnya untuk memberi tahu tempat tes Elin. Tapi dia tidak mengira kalau Rizal nekat masuk ke dalam dengan menggunakan seragam dinasnya.

Pertengkaran tidak terindahkan sebelum Aga datang. Rizal memaksa Elin ikut dengannya tapi Elin bersikeras tidak akan ikut ke Rizal. Elin bersumpah akan membenci Rizal seumur hidupnya jika Rizal membuat keributan di situ.

Rizal memilih mundur dari pada di benci Elin seumur hidupnya. Jika Elin benar-benar membencinya, maka tidak akan ada kesempatan untuknya.

Rizal mengatakan akan memberi waktu untuk Elin dan Aga bersenang-senang. Toh, pada akhirnya hubungan mereka juga tidak akan terus baik-baik saja. Ketika Aga meninggalkannya atau mereka putus maka Rizal akan menjadi orang pertama yang akan mendapatkan posisi itu. Rizal tau, Elin bukan wanita sembarangan. Dia sangat menjaga kehormatannya, selama mereka pacaran pun Elin benar-benar menjaga dirinya sangat kuat. Toh, dia tidak akan rugi juga jika membiarkan Elin dan Aga menikmati masa pacarannya. Elin bukan wanita yang mudah menerima bujuk rayu, dia punya pendirian yang sangat kuat terkait menjaga dirinya.

Selama pacaran pun, Rizal hanya bisa memegang tangan Elin beberapa kali. Itu pun kalau bukan ketika Rizal sedang menonton bioskop atau menyebrang bersama. Mereka nonton pun bisa di hitung jari, mengajak Elin keluar rumah sangat sulit. Elin malah banyak menghabiskan waktunya dengan Kakak-Kakak angkatnya. Mereka sangat ketat menjaga adik mereka, mungkin itu juga yang membuat Elin sangat tau cara menjaga dirinya.

Rizal menatap ke arah Elin dan Aga yang melintas di sampingnya. Rizal sangat sulit menahan emosinya melihat Elin dengan Aga. Amran beberapa kali melaporkan tentang Elin pada Rizal selama Rizal di pendidikan, tapi Rizal tidak seemosi melihat Aga.

Apa bagusnya lelaki itu? Aku lebih dari segalanya di bandingkan lelaki itu. Harga diriku jatuh karena kamu memilih lelaki yang jauh di bawahku Lin. Lelaki yang jelas tidak memiliki apa-apa di bandingku. Aku bisa menjagamu, melindungimu, bahkan memberikan apa yang kamu minta tapi kamu malah memilih lelaki seperti itu teriak Rizal di dalam mobilnya.

Aku akan melepaskanmu hari ini tapi tidak selanjutnya. Aku pasti akan membuat kamu sadar, bahwa dia bukan lelaki yang baik untukmu. Hanya aku yang pantas untukmu. Wanita sebaik dan setulus kamu, hanya akan di permainkan oleh lelaki. Pengorbananmu akan sia-sia. Aku akan bongkar aslinya Aga. Lelaki seperti apa dia sebenarnya. Dia pasti bukan lelaki baik-baik.

Ran bantu aku... Rizal menelepon Amran.

Apa lagi Zal? Masih tentang Elin lagi? Aku sudah membantumu selama ini, apakah masih belum bisa menebus dosa ku karena mencintai Elin?

Selama Elin belum kembali kepadaku, maka dosamu tidak akan terhapuskan. Kamu yang membuat Elin meninggalkanku. Kalau dulu bukan karena keegoisanmu yang menginginkan Elin. Elin tidak akan pernah tau tentang aku dengan wanita lain.

Cukup Zal, kamu sudah kelewatan kali ini. Aku tidak pernah menginginkan Elin menjadi milikku. Tapi aku tidak tahan, kamu yang bersumpah atas nama cinta tapi mencari pelampiasan dengan wanita lain. Yang kamu lakukan itu tidak adil untuk Elin.

Ya, tapi yang kamu lakukan sebagai sahabat untukku juga tidak Adil Ran. Kamu membuat satu-satunya wanita yang aku cintai dan masa depanku meninggalkanku. Ini semua salahmu, dan kamu masih harus menebusnya demi nama persahabatan kita.

Baiklah, asal kamu bahagia Zal. Apa yang kamu inginkan?

Cari informasi lelaki dengan nama Aganthara, aku sudah memeriksanya. Dia satu angkatan dengamu waktu SMA. Aku ingin setiap detail mulai dari akademik, percintaan, sampai ke pergaulannya.

Aganthara??

Kamu mengenalnya?

Ya, siapa tidak kenal dia. Lelaki dengan perawakan Tinggi, Putih, Anak Band. Dia termasuk lelaki yang di puja banyak wanita dulu.

Bagaimana Elin bisa bertemu dengannya?

Kamu pasti sangat tau tentangnya, karena dia bukan lelaki kutu buku dan sebaik yang Elin tau kan.

Dia terkenal sering gonta ganti pasangan dan cara pacarannya juga sedikit american style menurutku. Mereka punya rombongan yang berisi anak-anak orang kaya dan ya bisa dikatakan Pentolannya sekolah zaman ku.

Berarti dia bukan lelaki baik-baik sepertimu kan? Dia berarti tidak lebih baik dariku, ujar Rizal sambil tertawa sinis.

Bagaimana Elin bertemu dengannya Zal?

Entahlah, aku pun tidak tau dan tidak berniat mencari tau. Yang pasti aku akan memperingatkan Elin tentang itu. Dan cara pacarannya american style?

Ya, mereka sering kumpul bersama antar kelompoknya. Ya. kamu pahamlah Zal. Duduk bersama di satu kursi, kissing, hug di depan umum seperti sudah biasa bagi kelompok mereka. Kadang Aga bisa gonta ganti pacar 1 bulan sekali. Bahkan ada grup ex Aganthara di sekolah. Perkumpulan wanita yang di campakkan Aga. Walaupun banyak yang di campakkan tapi masih saja banyak wanita yang mengejarnya.

Rizal tertawa puas, ternyata Aga tidak sebaik yang Elin kira. Dia pun sangat surprise mendengar penjelasan Amran.

Baikah Ran, jika Elin putus dengan Aga maka aku akan anggap bahwa kamu sudah menebus dosamu padaku.

Dulu pun seperti itu Zal. Tapi setiap Elin menolakmu, kamu akan mabuk-mabukan dan datang lagi ke sini mencaci maki aku dan mengatakan ini semua salahku. Sampai akhirnya mama ku akan marah lagi padaku. Kadang aku bingung, kamu yang selingkuh kenapa aku yang di salahkan.

Ran, aku selingkuh Elin tidak tau. Kalau bukan kamu yang mengadukan hal itu padanya. Aku dan dia akan baik-baik saja sekarang. Karena aku mencintainya dan dia satu-satunya masa depanku dan kamu tau itu. Elin gadis yang sangat baik dan tulus. Dia tidak akan meninggalkanku kalau bukan karena aku melanggar larangannya. Dan kamu orang yang membuat Elin tau hal itu. Dia sangat percaya padaku karena aku sama sekali tidak pernah membagi perhatianku padanya. Kalau bukan kamu yang memberitahu nya.

Sudah, jangan di bahas lagi. Aku akan mencoba mencari beberapa bukti tentang Aganthara. Setelah itu aku harap kamu tidak membahas hal ini lagi ke depannya. Anggap saja informasi yang aku berikan nanti sudah sebagai penebus dosa ku padamu.

Tergantung apakah bukti mu bisa membuat Elin kembali padaku.

Terserah kamu saja Zal, aku sudah lelah mengikuti permainanmu.

Lin, kenapa kamu diam saja dari tadi tanya Aga?

Tidak ada kak.

Apakah tes tadi sangat sulit?

Lumayan, tapi kebetulan Elin bisa menyelesaikannya kak

Semoga mendapat hasil terbaik ya ucap Aga...

Next chapter