1 SEBAB

Yewon berjalan pelan melalui lorong sepi disekolahnya, ia berhenti saat mendengar suara laki laki yang sangat ia kenal.

"Ada apa denganmu?" Tanya lelaki yang yewon yakini adalah Hongseok.

"Wanita itu membuatku muak" Yoongi meperjelas perkataannya kepada temannya. Dimulai saat itu yewon merasa bahwa wanita yang dimaksud itu adalah dia.

"Jika kau muak dengannya, maka pergilah." Ujar hongseok santai. Yewon masih mendengarkan dengan seksama dua lelaki itu.

"Orang tua yewon menitipkannya padaku, dan ia memiliki jantung yang lemah sehingga aku tak bisa meninggalkannya" jelas yoongi dengan nada yang frustasi. Disaat itu yewon tau, bahwa hubungannya dengan yoongi tak akan pernah berhasil karna paksaan dari pihaknya.

Yewon menjatuhkan bulir air dari mata cantiknya, ia tidak pernah menyesal mencintai pria itu tetapi ia menyesal sudah memenjarakan pria bebas itu dengan alasan penyakitnya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

Yoongi terdiam, "entahlah"

"Lepaskan saja dia, setidaknya semasa akhir hidupnya harus ada yang mencintainya secara tulus bukan karna bersamanya dengan alasan paksaan" hongseok melepaskan pandangannya dari ponselnya yang menampilkan beranda game, dan menatap yoongi yang melihatnya dengan pandangan tanpa arti.

Yewon mendengar semuanya, dan ia menganggukan kepalanya. Ia menyetujui perkataan hongseok dengan hati yang mendesak merasakan sakit. Ia berjalan pelan meninggalkan lorong itu dengan tangisan yang ia tahan teramat sangat.

Waktu berlalu dengan cepat hingga saat jam istirahat tiba, semua murid langsung saja berlomba menuju kantin. Begitu juga dengan perempuan cantik bernama yewon, ia bersama dengan eunbi berjalan berdampingan untuk ke kantin. Berbagi cerita dan lelucon renyah yang hanya mereka berdua itu lucu.

Saat ada seseorang yang menabraknya saat sedang mengantri untuk makanan yang disediakan dan menyebabkan keributan dan semua murid menatap kearahnya, yewon hanya memandang datar perempuan itu.

"Sekolah ini penuh dengan manusia sampah sepertimu rupanya" eunbi berucap tajam pada gadis itu yang baru saja bangun dari jatuhnya dan menunduk.

Eunbi menunggu temannya mengoreksi perkataan jahatnya itu, tetapi beberapa detik berlalu dan tak ada omongan yewon yang menceramahinya. Ia menoleh dan menatap gadis itu.

"Lain kali berhati hatilah, jika itu terjadi lagi kupastikan kakimulah yang kupatahkan" ujar yewon yang membuat seluruh kantin ricuh. Bukan hanya murid lain disana tetapi eunbi juga terkejut dengan temannya itu. Bahkan ia melihat yewon tersenyum miring yang menakutkan.

Bagaimana tidak ricuh jika yang mengatakan hal jahat itu biasanya hanya eunbi, perempuan populer dan kaum elit disekolahan ini yang sangat kontrast dengan yewon, teman satu satunya yang memiliki sifat yang sangat ramah dan baik. Selama ada yewon eunbi tidak akan terlalu menganggu orang yang berada dikelas yang sama dengan yewon.

Yewon bagaikan malaikat, sudah cantik kaya pintar baik dan ramah itu benar benar sempurna dimata murid lainnya. Jika yewon sampai mengatakan hal itu, sudah dipastikan yewon sangatlah marah.

"Ayo, eunbi ya. Antriannya sudah berjalan" yewon langsung saja pergi dan mengantri meninggalkan perempuan yang menabraknya.

Hal itu tak lepas dari pandangan segerombolan laki laki yang sedang berada dikantin dan melihat kejadian saat pertama kalinya yewon marah.

Mereka cukup heran, apakah malaikat itu sudah menjual jiwanya ke iblis?

Terutama laki laki bernama yoongi yang melihat ekspresi jelas yang yewon tampilkan itu. Benar, itu seperti bukan yewon yang ia kenal.

Saat Yewon dan Eunbi kembali ke kelas setelah selesai makan mereka berdua masih dalam keheningan, lebih tepatnya eunbi yang masih sibuk dengan pikirannya dan yewon yang tak mau ambil pusing.

Tak sadar langkahnya membawa mereka menuju atap sekolah. Yewon dan eunbi menuju pembatas dan merasakan angin yang sedang berhembus diatas sini.

"Eunbi ya" ujar yewon.

"Hm?"

"Jika.. aku mati nanti kau akan mengunjungi pemakamanku?" Tanya yewon yang langsung saja mendapat respon mengejutkan.

Plak

"Katakan sekali lagi, kau akan kubunuh" eunbi menampar yewon dengan keras sehingga pipi perempuan itu memerah, dan yewon yang terkejut hanya terdiam dan setelahnya tertawa.

"Benar. Hanya kau yang akan menangis nanti" eunbi meraih bahu temannya dengan.

"Katakan padaku, ada apa denganmu? Siapa yang membuatmu sedig? Katakan sekarang, biar kubunuh orang itu" ujar eunbi dengan teriakan marah.

"Hikss.. aku mencintainya, eunbi ya" yewon menangis saat eunbi mulai melepaskan cengkraman kuatnya dibahunya.

Eunbi terdiam lalu "Maka Lepaskan jika itu berat untukmu" eunbi memelankan suaranya, ia paham situasi ini. Yewon sedang berada dititik terendahnya yang mencintai laki laki bernama yoon gi selama 5 tahun terakhir.

Eunbi selama ini hanya memperhatikan bagaimana temannya melakukan berbagai macam cara untuk menarik perhatian lelaki itu, dan mencintai laki laki itu dengan tulus. Tapi ia cukup geram dengan sikap yoongi yang dingin dan tak pernah melihat keraha yewon.

Disatu sisi, ia tak memiliki kuasa untuk memarahi pria itu karna cinta tak bisa dipaksakan. Disisi lain ia sangat sedih ketika temannya mengemis cinta lelaki itu. Sehingga ia hanya bisa mendukung setiap keputusan yang yewon ambil dalam percintaanny. Dua tahun terakhir ini yewon memutuskan untuk meminta ayahnya yang merupakan seorang menteri pertahanan Korea Selatan itu menjodohkannya dengan yoongi, yang eunbi yakini bahwa dari pihak yoongi tak bisa menolak karna jabatan yang ayahnya yewon miliki dan dengan menyebutkan penyakit lemah jantung yang yewon alami.

Eunbi merasa bahwa yewon sudah merendahkan dirinya sendiri untuk seorang laki laki, tapi ia tak tega jika harus mematahkan hati sahabat satu satunya. Ia tak bisa memaksa yewon untuk melepaskannya. Ia hanya bisa mendoakan yewon untuk terus bahagia selama hidupnya.

Tapi, saat ini yewon sedang di titik terendah untuk mencintai yoongi. Sehingga eunbi akan melakukan apapun caranya untuk melepaskan temannya dari belenggu kata 'CINTA' dan melanjutkan hidup dengan tenang bersama ia dan keluarganya.

"Haruskah aku?" Tanya yewon yang sedang menangis dipelukannya.

"Ya. Karna kau begitu berharga bagiku, keluargamu dan tuhan. Mari bahagia bersama yewon ah" eunbi yang melihat yewon menangis akhirnya pertahanannya runtuh dan mereka berdua menangis bersama di atap sekolah dengan langit yang mendung seolah tau bagaimana rasa sakit yang yewon alami akan cinta dan rasa sedih eunbi melihat teman yang ia anggap adiknya itu menangis.

Setelah beberapa jam mereka menangis, akhirnya mereka berdua bolos di jam akhir setelah jam istirahat itu. Mereka duduk bersila tanpa alas di atap, menatap langit disana.

"Eunbi ya, ayahku sedang mencarikan donor jantung diluar negeri." Ujar yewon. Eunbi yang tadinya menatap langit langsung saja menoleh ke yewon.

"Benarkah?" Yewon mengangguk mengiyakan.

"Ya. Aku ingin hidup lebih lama bersamamu dan keluargaku" eunbi mengusap sayang kepala yewon.

"Ini baru yewonku!" Ujar eunbi dengan tawa senang yang juga dibalas dengan anggukan dan tawa oleh yewon.

Jam pulang adalah yang eunbi dan yewon tunggu saat mereka bolos kelas dan berkelih kesah diatap sekolah, saat bel itu berbunyi mereka berdua bergegas untuk kembali kekelas mengambil tas mereka.

Saat mereka sampai dikelas, ternyata ada segerombolan murid laki laki yang belum pulang. Yewon pikir itu temannya eunbi. Karna eunbi adalah perempuan tomboy yang memiliki banyak teman lelaki jadi ia santai saja, dan ketika eunbi berhenti didepan mereka dan yewon langsung saja masuk kekelas dan mengambil tasnya dan eubi.

"Eunbi ya" yewon menyerahkan tasnya eunbi.

"Gomawo yewonie, bagaimana kau pulang?" Tanya eunbi.

"Aku dijemput, kau pergilah. Jaga diri, dan berhati hatilah" ujar yewon dengan senyum dan mulai berjalan ke gerbang sekolah.

"Akan kuingat, kau juga ya!" Ujar eunbi dengan nada riang dan melambaikan tangannya kearah yewon.

"Itu yewon yang sering kau ceritakan ya?" Tanya Hongseok.

"Ya." Ujar eunbi singkat. "Ada apa?"

"Ayo ke kasino" ujar hongseok dan kacung kacungnya.

"Malas. Aku mau dirumah saja, dan jangan pernah bergerombol lagi didepan kelasku atau kalian semua akan mati" eunbi berlalu dengan wajahnya yang datar dan mengerikan itu. Hongseok tersedak, bagaimana bisa ia berubah cepat sekali.

Di sisi lain, yewon mendapati seorang laki laki yang menunggunya di halte dekat mobil jemputannya terparkir, tadinya ia mau langsung saja masuk kedalam tetapi lengannya di cegat oleh lelaki itu.

"Yewon ah" ujar yoongi.

"Ya?" Jawab yewon dengan senyumannya.

"Ayo ke taman sebentar" ujar yoongi.

"Baiklah" saat mereka berdua berjalan yoongi merasakan hal berbeda dari yewon. Jika biasanya saat yewon melihatnya ia akan langsung menghampiri, tidak seperti tadi yang seperti tidak melihatnya. Dan saat mereka berjalan berdua yewon akan secara otomatis berjalan mendekat dengannya dan menggandeng tangan yoongi, tidak seperti sekarang ia berjalan cukup jauh.

Saat sudah sampai ditaman, yoongi duduk dikursi taman bersama yewon. "Ada apa?" Tanya yewon to the point.

"Ayo putus" ujar yoongi mencoba memasang wajah datarnya. Dan menoleh kearah perempuan itu.

"Baiklah" ujar yewon singkat dengan senyum biasa yang ia tampilkan.

Hening, yoongi tak paham kenapa perasaannya memberat.

"Ayahmu.. bagai-" ucapan yoongi terpotong.

"Setelah ini tak akan ada lagi yang mengganggumu" ujar yewon.

"Lalu.. penyakitmu?" Tanya yoongi ke perempuan itu.

"Tak usah dipikirkan, pergilah. Cari kebahagiaanmu, maaf sudah mengurungmu didalam sangkarku. Dan terimakasih sudah mau bersamaku meskipun itu terpaksa" ujar yewon tanpa melihat yoongi.

Yoongi terdiam ia tak tahu lagi harus bagaimana. "Jika suatu saat kau bertemu denganku, anggaplah kita tak pernah mengenal satu sama lain. Semoga berbahagia, Yoongi ssi" perkataan yewon sungguh melukai hatinya. Ia tak tahu perasaan apa itu.

Keesokan harinya, yoongi merasa langit sedang bersedih. Ada apa ini?

Saat guru Han sudah memasuki kelas, ia kembali ketempat duduknya.

"Benar bahwasanya yewon sudah pindah sekolah, ia dilarikan kerumah sakit karena detak jantungnya melemah dan melakukan perawatan intensif di paris dan melanjutkan sekolah disana. Jadi kalian yang masih diberikan kesehatan mulai bersyukur dan berdoa ya"

Seketika dunia yoongi runtuh. Inikah penyebab langit begitu gelap, seperti menertawakannya didalam kesepian berkepanjangan.

TBC

avataravatar
Next chapter