2 AKIBAT

Yoongi sedang bercinta dengan kertas bernama proposal dimeja kerjanya. Keadaan tak membolehkan yoongi lengah sekalipun karna ia adalah pemilik perusahaan properti terbesar di Korea Selatan.

8 tahun mencoba menjadi pribadi yang terbuka dan tetap saja itu tak berhasil. Benar, ia mayat hidup dengan jiwa yang mengharapkan kematian. Kekasihnya tak menampakan diri setelah perpisahan mereka.

Yoongi sudah sering memohon kepada tuhan bahwa ia sudah tidak sanggup lagi menerima hukuman dengan kepergian yewon. Berita terakhir yang ia dapatkan setelah 3 tahun kepergian mereka dari Paris dalah, orang tua yewon tewas dalam kecelakaan pesawat dari Milan ke Paris. Hanya itu saja, keluarganya pun juga seperti kehilangan kontak keluarga Kim lagi.

Yewonie? Apa kau hidup dengan baik? Dimana kau sekarang? Yoongi tak pernah terpikir bahwa ia bisa melupakan yewonnya.

Sampai sekarang wanita itu masih menghukumnya. Sial! Yoongi sudah tak percaya akan tuhan. Sosok itu terlalu kejam padanya. Apakah ia sangat tak bisa diandalkan untuk menjaga malaikatnya?

"Direktur, anda sudah ditunggu oleh pihak klien yang dijanjikan hari ini datang diruang meeting" Yoongi yang sedari tadi hanya termenung akhirnya mulai kembali ke dunia nyata. Ia tak menyangka untuk memikirkan seorang wanita saja membutuhkan waktu yang lumayan banyak.

"Baiklah 5 menit lagi saya akan kesana" ujar yoongi dan mulai merapihkan dirinya. Setelah sedikit merapihkan bajunya yang berantakan itu ia langsung saja berlalu menuju ruang meeting. Hari ini adalah peluncuran produk skin care terbaru dari anak perusahaannya yang ada dibidang kosmetik.

Ia sudah mempelajari proposal dari beberapa agensi yang menawarkan beberapa artis dan idol untuk dijadikan calon brand ambassador untuk produk ini. Sehingga diawal ia mendapat kesulitan untuk memilih para kandidat yang diajukan tetapi ketika ia mendapatkan saran dari sekertarisnya yang menyebutkan ada penyanyi wanita yang sedang trending saat ini bernama Omuji sehingga ia menyetujuinya saja, sekarang ia sedang dalam tahap pembicaraan kontrak dengan pihak agensi idol itu.

☆☆☆

Yewon terduduk disalah satu bangku yang tersedia di kedai kopi yang biasa ia dan managernya datangi. Akhir akhir ini yewon mendapati dirinya mulai tidak fokus dipertengahan pekerjaannya. Ada apa ini?

"Yewonie ini kopimu" ujar Hankyung manager yewon.

"Terimakasih oppa" yewon menerimanya dengan senyuman. Sangat cantik sejauh mata memandàng, Hankyung selalu berstatement seperti itu. Ia bangga sekali dengan artis yang bekerja dengannya selama 5 tahun belakangan ini. Tak ada yang bisa menolak aura positif gadis didepannya ini, kecuali ia.

Percaya atau tidak, Hankyung adalah gay jadi mau secantik apapun Omuji atau yewonie nya itu tak akan pernah berpengaruh padanya. Artisnya ini sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Aku perhatikan, sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu ya?" Ujar Hankyung. Yewon yang mendengarnya langsung tersedak.

"Oppa! Bagaimana bisa kau membaca pikiranku?" Ujar yewon heboh.

"Kau lupa bahwa aku adalah ayahmu? Jadi aku paham dirimu yang sedang gelisah seperti saat ini" ujar Hankyung dengan wajah sombongnya, yewon yang mendengarnya terkikik geli dan tersenyum lagi.

"Appa keren!" Hankyung menjitak kepala kecil yewon.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, katakan. Ada apa?" Tanya hankyung.

"Aku tidak tahu, oppa" Hankyung melihat raut wajah gadis itu.

"Baiklah. Aku pun pernah sepertimu, bimbang akan satu hal yang bahkan tak aku ketahui kenapa. Setelah tanda tangan kontrak mintalah cuti ke perusahaan, dan tenangkan pikiranmu" ujar hankyung tersenyum. Reaksi yewon seperti biasa reflek memeluk kaka tersayangnya itu.

"Terimakasihh, MY OPPA" Yewon memeluk lelaki itu. "Jadi.. kemana kita hari ini?" Tanya yewon bersemangat.

"Cih suasana hatimu langsung berubah?" Wajah hankyung tak santai melihat artisnya yang seperti berakting dihadapannya tetapi pada akhirnya ia tersenyum karna melihat yewon senang.

"Min Corp, cosmetic. Kau tau kan bahwa kau salah satu kandidat yang akan dijadikan brand ambassador untuk skin care terbitan perusahaan itu?" Hankyung mencoba mengingatkan yewon dengan topik rapat beberapa hari lalu.

"Aku tahu. Apakah aku terpilih?" Tanya yewon.

"Ya. Dan hari ini kau akan menandatangani kontrak itu" ujar Hankyung.

"Benarkah? Woah kenapa aku ya?" Hankyung menoyor jidat gadis itu tanpa ampun lagi.

"Kau itu harusnya bersyukur! Jangan mempertanyakan hal bodoh itu, cukup jalani tugasmu dengan baik agar tuhan tak berpikir bahwa kau meragukan belas kasihnya"  omel hankyung.

"Maaf. Aku tak akan seperti itu lagi oppa" sesal yewon. Hankyung tersenyum. "Jangan diulangi lagi, kau berharga yewon ah jadi jangan ragukan dirimu" ujar Hankyung.

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju parkiran untuk meluncur secepatnya ke kantor Min Corp.

Ketika mereka sampai, semua mata tertuju padanya. Yewon sedikit heran kenapa ia diperhatikan seperti itu. Tapi ia memilih untuk tak bersuara dan mengikuti langkah managernya.

Sampailah mereka diruang meeting dan sedang menunggu perwakilan dari perusahaan Min Corp yang akan menjadi saksi tanda tangan kontrak ia dan produk baru mereka.

"Selamat siang, maaf sudah membuat kalian menunggu terlalu lama. Pimpinan kami sendiri yang akan memulai pertemuan kali ini, Silahkan Direktur" ujar salah satu wanita yang yewon yakini sebagai sekertaris direktur. Dan saat itu juga ia melihat ada 3 orang pria yang datang dengan setelan jas yang rapih.

Betapa terkejutnya ia ketika melihat lebih dekat salah satu pria itu adalah mantan kekasihnya, Min Yoongi. Kenapa yewon tidak menyadari lebih awal bahwa perusahaan ini adalah miliknya, tapi jika ia tahu apa yang akan ia lakukan ? Tak mungkin mundur dan membuat namanya dan perusahaan jelek.

Tak sampai 1 menit, mata mereka bertemu dan saling menatap tak mendengar orang orang yang ada disana. Langsung saja yewon menarik pandangan dan mencoba fokus, tapi tak bisa. Ia hanya bisa menunduk sekarang.

"Jadi seperti itulah mekanismenya, apakah sudah jelas?" Tak terasa waktu berjalan cepat hingga ia tak paham apa yang dipresentasikan oleh sekertaris tadi.

"Jelas" itu Hankyung.

"Baiklah, bagaimana jika kita langsung saja beralih ke Kontraknya?" Yewon dan Hankyung mengangguk dan disetujui oleh yang lain. Ketika urusan mereka selesai hankyung dan yewon berpamitan setelahnya.

Jadi, inilah rasa gelisah yang ia alami itu.

Min Yoongi, rumah lama yang ia tinggalkan. Jika ia tak memiliki perisai yang kuat, yewon tak menjamin jika suatu saat hatinya akan menuntunnya untuk berlari kembali ke sisi pria itu. Kenapa begitu sulit?

Apakah pria itu sudah menikah?

Apakah pria itu hidup dengan baik?

'Jja, fokuskan dirimu Yewonie. Selesaikan dengan cepat dan rapih, lalu pergi menjauh'

"Oppa." ujar Yewon

"Ya?" Hankyung menjawab gadis itu saat dalam posisi menyetir kembali ke apartement gadis itu.

"Aku tau apa yang menjadi rasa gelisahku akhir akhir ini"

"Apa itu?" tanya Hankyung masih menatap kedepan.

"Pria itu datang lagi, apa yang harus aku lakukan?" Hankyung melirik sekilS gadis itu.

"Kukira kau akan menutupi fakta itu dariku" ujar hankyung.

"Oppa sudah tau ya" yewon menundukkan kepalanya.

"Yewonku tak boleh menunduk lagi, buktikan padanya kau bisa bahagia tanpanya" ujar hankyung.

"aku takut" cicit Yewon. Hankyung terdiam mencoba mendengarkan.

"aku takut jika aku akan berlari lagi ke sisinya, dan menyakiti hatiku oppa" yewon dengan suara getirnya adalah kelemahan Hankyung. ia berhentikan mobil itu dan memeluk yewon.

"Tenangkan dirimu, aku tak akan membiarkanmu tersekiti lagi" ujar hankyung. yewon hanya mengangguk. tanpa ia sadari ada mobil yang mengikuti mereka.

TBC

PS :

Oppa : Panggilan perempuan untuk laki laki yang lebih tua di Korea.

Appa : Panggilan anak untuk ayahnya.

avataravatar